WIRAUSAHA MUDA UDAYANA GOES TO ITALY
Sesi diskusi saat training “News Skills For The Future Entrepreneur”
Denpasar – Minggu (11/03), Anisa Faiziah mahasiswa Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, yang juga berprofesi sebagai wirausaha muda Udayana ini, ikuti training “News Skills For The Future Entrepreneur” bertempat di Albergo Del Pallone Hostel, Bologna Italy pada tanggal 19-24 Februari 2018 lalu. Tujuan utama diselenggarakannya kegiatan ini adalag untk memberdayakan anak muda dan membekali kemampuan agar dapatbekerja dengan Neet (Not in Education, or Training), belajar bagaimana berkomunikasi dan memotivasi Neets, menciptakan lingkungan organisasi yang dapat menciptakan anak muda, mengembangangkan semangat kewirausahaan, dan member dukungan untuk menjadi wirausaha sosial.
Anisa mengaku sangat beruntung dapat terpilih menjadi salah satu peserta pelatihan kewirausahaan digelar di Italy ini. Baginya belajar tentang kewirausahaan ke luar negeri adalah salah satu momen paling beruntung dalam hidupnya.
“Seneng banget bisa ikut training di Italy, ini adalah salah satu impian saya bias belajar ke luar negeri walaupun hanya satu minggu. Tapi banyak banget pelajaran yang saya dapatkan disana khususnya dalam hal kewirausahaan,” kata Anisa.
Lebih dari itu, perempuan yang kerap disapa Ica ini menjadi peserta termuda satu-satunya yang mewakili Indonesia. Ia juga mengaku peserta yang lainnya rata-rata telah lulus S2, mereka juga berasal dari negara yang berbeda-beda seperti India, Portugal, Spanyol, Yunani, Italia dan Indonesia.
“Beruntung sekali bisa bertemu dengan orang-orang luar biasa dari berbagai negara, dan aku yang paling muda diantara mereka, sudah pada lulus S2, aku masih aku aja yang masih on progeres S1, jadi bisa sharing kewirausahaan dari berbagai negara” pungkas Ica.
Anisa Fauziah saat presentasi dalam training“News Skills For The Future Entrepreneur”
Mahasiswa yang pernah mengikuti pertukaran pelajara di Universitas Indonesia ini juga menjelaskan untuk mengikti training kewirausahaan di Italy, ia harus memenuhi beberapa persyaratan yang diminita oleh ACT Global, salah komunitas yang diikutinya.
“Untuk ikut ivent ini aku harus melampirkan CV dan formulir volunteer, termasuk di dalamnya ada motivation letter juga, wawancaranya banyak banget termasuk apa yang sudah dilakukan, dan apa yang akan dilakukan sebagai entrepreneur, komitmen, dan tentunya persyaratan utamanya sudah punya usaha. Kalo untuk bahasa asing tidak ada lampiran toefl atau tes hanya saja kita langsung wawancara baik secara formal maupun informal, jadi itu sudah cukup untuk dijadikan sebagai penilaian”, ujar Ica lagi.
Adapun rangkaian pelatihan selama Anisa training di Italy dilakukan dengan metode ceramah, simulasi, diskusi, penugasan dan presentasi. Pelatihan menjelaskan bahwa anak muda dapat membawa perubahan bagi lingkungan dengan cara mengikutsertakan Neets daam proses tersebut, simulasi dilakukan dengan cara bagaimana seseorang mampu berkomunikasi dengan efektif, sedangkan untuk presentasinya adalah tiap-tiap peserta diberikan kesempatan untuk memaparkan peranan sebagai anak muda dalam memberikan dampak positif bagi lingkungan. (Ism)