'DIASPORA BAHASA-BAHASA AUSTRONESIA DAN NON AUSTRONESIA DI INDONESIA' MENJADI TEMA SEMINAR INTERNASIONAL BAHASA DAN SASTRA AUSTRONESIA DAN NON AUSTRONESIA KE- 8 TAHUN 2017

Denpasar -  Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Udayana menyelenggarakan Seminar Internasional Bahasa dan Sastra Austronesia dan Non Austronesia ke-8 Tahun 2017, Jumat (15/09/2017) di Auditorium Widya Sabha Mandala Prof. Dr. Ida Bagus Mantra Kampus FIB Denpasar. Seminar dirangkaikan dengan Hari Ulang Tahun FIB ke-59, BKFIB ke-36 dan Dies Natalis Ke- 55 Universitas Udayana berikut acara purnabakti Prof. Dr. Aron Meko Mbete yang sudah memasuki masa pensiun.

Ketua Panitia, Ni Ketut Widya Purnawati, SS.,M.Hum menyampaikan tema seminar kali ini adalah “Diaspora Bahasa-Bahasa Austronesia dan Non Austronesia di Indonesia”. Seminar diikuti oleh 151 pemakalah dengan jumlah makalah sebanyak 130 buah. Pemakalah yang hadir berasal dari lima Negara yaitu Jerman, Australia, Korea, Cina dan Indonesia. Sebagai pemakalah kunci dalam seminar internasional ini adalah Dr. Sonja Riesberg yang berafiliasi pada dua institusi yakni University of Cologne German dan Australian Research Council, Center of Excellence Dynamics in Language, Australia. Pemakalah lainnya yang hadir dalam seminar diantaranya Dr. Cho, Tae-Young dari Korean Institute of Southeast Asian Studies, Prof. Dr. Oktavianus, M.Hum dari Universitas Andalas Padang, Prof. Dr. Fransiskus Bustan, M.Hum dari Universitas Nusa Cendana dan Prof. Dr. Aron Meko Mbete dari Universitas Udayana.


(Dekan FIB, Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha, MA saat memberikan sambutan)

Dekan FIB, Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha, MA dalam sambutannya menyampaikan tema yang diambil dalam seminar ini sangat penting dalam memahami hubungan bahasa-bahasa yang berkerabat dan tidak berkerabat baik yang tergolong rumpun Austronesia maupun Non Austronesia. Kesamaan bahasa merupakan ciri penting yang diwariskan oleh penutur Austronesia yang tersebar dari Madagaskar. Para ahli telah mengidentifikasi ciri-ciri umum penutur bahasa Austronesia dan Non Asutronesia meskipun telah terjadi interaksi dan perubahan budaya selama berabad-abad. Lebih lanjut Prof. Sutjiati Beratha menjelaskan sekilas ciri-ciri yang dimiliki penutur Austronesia yang perlu didiskusikan dalam seminar kali ini. Lebih lanjut Dekan menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang sudah berkontribusi dalam penyelenggaraan seminar kali ini.


(Rektor Unud, Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K) saat memberikan sambutan)

Rektor Unud, Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K) dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada penyelenggara seminar dan apresiasi khusus kepada Prof. Aron Meko Mbete yang sudah memasuki masa purna bakti atas dedikasinya bagi Unud. Seminar ini merupakan salah satu kegiatan ilmiah dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, dan diharapkan dapat mengembangkan berbagai bahasa baik Austronesia maupun Non Austronesia karena bahasa merupakan bagian yang tidak dapat dilepaskan dari kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia. Seminar juga diharapkan dapat menghasilkan karya-karya ilmiah untuk mengembangkan dan memajukan bahasa dan sastra. Pada acara yang sama dilaksanakan acara purnabakti Prof. Dr. Aron Meko Mbete yang ditandai dengan peluncuran buku berjudul Rona Bahasa yang dipersembahkan oleh FIB Unud. (HM)


(Seminar diikuti oleh 151 pemakalah dengan jumlah makalah sebanyak 130 buah. Pemakalah yang hadir berasal dari lima Negara yaitu Jerman, Australia, Korea, Cina dan Indonesia)


(Peluncuran buku berjudul Rona Bahasa yang dipersembahkan oleh FIB Unud kepada Prof. Dr. Aron Meko Mbete yang memasuki masa purnabakti)