FKH UNUD GELAR SEMINAR NASIONAL “EMERGENCY IN WILDLIFE”

Dr. I Nyoman Suyatna, SH., MH, Wakil Rektor III Unud Saat Membuka Seminar Nasional Emergency In Wildlife

Denpasar – Sabtu (01/04), Beberapa bulan terakhir ini kerap terjadi bencana alam, yang secara tidak langsung berimbas pada kehidupan dan kesehatan satwa liar. Peran aktif dokter hewan sangat dibutuhkan dalam menangani hal ini. Berkaitan dengan hal tersebut, mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan yang tergabung dalam Minat Profesi Satwa Liar Rothschildi persembahkan seminar nasional dengan tajuk “Emergency in Wildlife” yang bertempat di Gedung Pascasarjana Universitas Udayana.

Seminar yang dihadiri oleh tujuh pembicara nasional maupun internasional yang berasal dari Malaysia dan Singapura ini akan berlangsung selama dua hari (01/04 dan 02/04). Adapun tujuan diselenggarakanya kegitan ini adalah untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi calon dokter hewan khususnya mahasiswa , maupun paraktisi dalam melakukan penangan kesehatan dan pelestarian satwa liar.

“Seminar ini sangat penting dilakukan, terutama dalam rangka untuk memberikan perhatian pada kelstarian dan kesehatan hewan liar. Bali dapat dijadikan sebagai contoh sebagai upaya dalam pelestarian satwa. Setiap tujuh bulan sekali kita melakukan kegitan tumpek kandang, sebagai salah satu bentuk perhatian kami pada satwa serta mengajarkan bagaiman hidup berdampingan dengan lingkungan hidup disekeliling kita. Saya sangat apresiasi kegiatan ini. Ilmu pengetahuan itu berbeda dengan ilmu-ilmu yang lain. Yang artinya bahwa ilmu-ilmu itu tidak cukup hanya dilakukan di laboratorium yang hanya diketahui oleh professor atau oleh ahlinya saja. Tetapi semuanya ini harus kita kembangkan dan sosialisasikan salah satunya adalah dengan seminar ini.” tutur Dr. I Nyoman Suyatna, SH., MH, Wakil Rektor III Unud saat memberikan sambutan.

Penyampaian Materi oleh drh. Slamet Raharjo. MP. Dosen FKH UGM.

Lebih dari itu, Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, Dr. Drh. I Nyoman Adi Suratma,MP mengungkapkan bahwa, dimasa sekarang ini populsi manusia dan hewan sudah luar biasa, yang menyebabkan habitat-habitat hewan liar mulai terdesak sehingga terjdilah perubhn fisiologis maupun non fisiologis. Selain itu banyak kasus penyakit yang berasal dari hewan liar dan banyak penyakit penyakit manusia yang juga ditularkan oleh hewan-hewan liar , bagaimana kita dapat mengurangi terjadinya penularan-penularan satwa liar ke  domestic maupun ke manusia-manusia, yang kedua adalah bagaimana cara kita untuk menjaga kelestarian-kelestarian hewan liar tersebut. Disinilah diperlukannya peran-peran ahli dalam kedokteran hewan dalam menangani emergency tersebut. Diharapkan kajian mengenai emergency satwa liar ini tidak hanya sebatas sampai disini saja, melainkan  mahasiswa, pecinta satwa liar maupun praktisi dapat menerapkan dan mempraktekkan ilmunya di lapangan. 

Sudah tidak bisa disangkal lagi bahwa pertumbuhan satwa liar sudah tidak lagi seperti sedia kala. Keberadaan dan keadaan satwa-satwa liar pada masa sekarang ini sudah bisa dikatakan berada dalam ambang kekhawatiran. Perburuan liar, penebangan hutan dan bencana alam menjadi faktor utama. Inilah emergency-nya. Karena itulah pentingnya bagi para pencinta satwa liar perannya sangat dibutuhkan. Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa diharapkan mempunyai kepekaan dan kemampuan dalam melestarikan keberadaan satwa liar. (Isma)