FAKULTAS PETERNAKAN, PROGRAM S2 DAN S3 ILMU PETERNAKAN SELENGGARAKAN LOMBA BURUNG DAN REPTIL
Ulang tahun Fakultas Peternakan Unud jatuhnya bertepatan dengan dies Natatalis ke-53 Unud. Oleh karena itu setiap kali perayaan ulang tahun fakultas selalu dirangkai dengan perayaan Dies Natalis ke-53 Universitas Udayana. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah Lomba burung dan reptil Unud Open Cup.
Kegiatan tersebut juga dikolaborasi dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat S2 dan S3 Ilmu Peternakan, Pascasarjana Unud. Lomba burung berkicau Unud Open Cup tahun ini sebenarnya merupakn even yang pertama, sedangkan untuk reptil sudah merupakan yang ke empat kali. Kegiatan tersebut digelar hari minggu, 13 September 2015 bertempat di halaman parkir gedung agrokompleks kampus Sudirman Denpasar.
Lomba burung mendapat sambutan yang sangat meriah dari peserta. Sedikitnya hadir 600 orang pencinta burung melombakan burung kesayangannya. Burung yang tampil memang burung-burung yang sangat piawai berkicau. Harganya pun tidak tangung-tanggung. Mulai puluhn juta, bahkan ratusan juta rupiah. Tidak hanya itu, ada sangkar burung yang harganya sampai Rp 125 juta. Usut punya usut, ternyata bahannya dari gading gajah.
Menurut Mat Jagger Kuabe, yang menjadi Event Organizer acara tersebut, mengatakan lomba ini sangat bergengsi. Alasannya, karena memperebutkan piala Rektor Unud. Menurutnya, even ini memang ditungu-tunggu oleh para burungmania. Sudah terjadi kesepakatan dengan koordinator pengabdian kepada masyarakat panitia Dies Unud, Prof. Dr. Ir. Komang Budaarsa, MS bahwa lomba burung akan dijadikan agenda tahunan.
Jenis burung yang dilombakan meliputi 25 jenis diantaranya punglor, murai merah, murai hijau, murai batu, kacer, cucak hijau, cendet, dan lain-lain. Setiap kelas dinaikkan sekitar 30 sangkar, kemudian dinilai oleh juri yang sangat profesional. Begitu sangkar dinaikkan, secara spontan para pemilik burung bersautan memanggil-manggil burungnya dari luar pagar pembatas. Burung kemudian menyahut dengan tiada henti. Suara pun gemuruh, lebih riuh dari arena tajen.
Kegiatan lomba yang dimulai pukul 10 pagi, baru berakhir pukul 16.00 siang. Sebagai juara umum adalah komunitas burung dari kabupaten Gianyar, dan berhak memboyong piala Rektor Unud. Disinilah terlihat kepuasan penggemar burung yang rata-rata mereka adalah orang-orang berduit. Terlihat dari mobil pengangkut burungnya, semua mobil mewah.
Di sudut lain lomba reptil juga mendapat sambutan luar biasa. Lomba reptil yang merupakan lomba ke empat, melombakan 12 kelas, mulai dari open phiton, open phiton normal, open gecko sampai open lizard lizaryuk agan. Persertanya ternyata tidak hanya dari Bali, tetapi mereka juga dari komunitas reptil Lombok.
Yang menarik dari lomba reptil adalah kehadiran ular phiton albino yang cukup besar. Ular ini sangat jinak, penonton yang semula kelihatan takut, akhirnya berebutan untuk berfoto bersama phiton yang sangat bersahabat itu.
Dari lomba tersebut sebenarnya Unud ingin mengajak masyarakat, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus agar ikut melestarikan hewan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari kehidupan kita. Hal itu ditegaskan sebagai motto pada spanduk yang tertulis “kenali, cintai dan lestarikan”.
Ketua Prodi S3 Ilmu Peternakan, Prof. Dr. Ir. I Gede Mahardika, MS dan Sekretaris, Prof. Dr. Ir. Komang Budaarsa, MS. Saat penyerahan piala Rektor Unud kepada Juara Umum komunitas dari Kabupaten Gianyar.