Potret Perjalanan Perguruan Tinggi Indonesia dalam Menggapai Predikat Universitas Berkelas Dunia
Tangerang - Perguruan tinggi Indonesia memiliki catatan perjalanan dalam mewujudkan World Class University atau Universitas Berkelas Dunia (UBD). Ikhtiar tersebut tidak lepas dari peran para pimpinan perguruan tinggi yang berhasil membawa institusinya ke jajaran berkelas dunia.
Untuk membagikan pengalaman dan praktik baik para pimpinan perguruan tinggi Indonesia dalam menggapai UBD, Majelis Excellence Dewan Pendidikan Tinggi dan Direktorat Jenderal Pendidikan, Tinggi, Riset, dan Teknologi meluncurkan buku “Kepemimpinan Menuju Universitas Berkelas Dunia”, Jumat (9/6). Buku ini memotret perjalanan para rektor dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dengan situasi dan latar belakang yang beragam, sehingga menjadikan proses mencapai UBD pun berbeda-beda.
Pengalaman unik dari masing-masing pimpinan perguruan tinggi ini diharapkan dapat membuka pandangan baru dan memperluas wawasan dalam upaya menuju UBD. Buku ini juga dapat dijadikan acuan dalam merancang lembaga yang akan mewadahi dan meningkatkan kapasitas calon pemimpin perguruan tinggi masa depan untuk membawa perguruan tingginya menuju UBD.
Pada kesempatan ini, Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam, menekankan pentingnya menulis, mendokumentasikan, dan memublikasikan tacit knowledge dari para pemimpin perguruan tinggi agar terus hidup dan tidak hilang di kemudian hari.
“Banyak tacit knowledge yang hilang bersamaan dengan pergantian rektor. Maka dari itu, sangat penting bagi kita untuk selalu memublikasikan, menulis, dan mendokumentasikan tacit knowledge menjadi explicit knowledge untuk bisa terus ditularkan. Hal ini merupakan salah satu spirit dari Kampus Merdeka di mana kita menjadikan pengalaman sebagai suatu pengetahuan yang bermakna dan berharga,” ungkap Nizam.
Tidak hanya itu, Nizam juga menambahkan bahwa kepemimpinan perguruan tinggi sejatinya bukan hanya menjadi milik rektor, tetapi setiap insan di perguruan tinggi. Kepemimpinan ini disebut dengan kepemimpinan kolaboratif yang menjadi suatu hal penting dalam mewujudkan perguruan tinggi berkelas dunia.
“Kepemimpinan perguruan tinggi itu bukan hanya tentang rektor, tapi mulai dari rektor sampai dengan petugas kebersihan di kampus semuanya adalah pemimpin. Dalam hal ini, dosen adalah pemimpin di dalam kelas, mahasiswa adalah pemimpin dirinya dalam belajar, dan pembersih kelas pun adalah pemimpin ruangan agar nyaman untuk mengikuti pembelajaran. Kepemimpinan kolaboratif ini perlu terus kita bangun untuk membangun perguruan tinggi berkelas dunia,” tambah Nizam.
Di sisi lain, Ketua Majelis Excellent Dewan Pendidikan Tinggi Daniel Murdiyarso menekankan bahwa Universitas Berkelas Dunia adalah suatu gaya hidup, bukan sekadar tujuan. Daniel menjelaskan bahwa buku “Kepemimpinan Menuju Universitas Berkualitas Dunia” bisa memberikan gambaran mengenai wujud perguruan tinggi di masa depan dengan melihat tantangan baru yang baru sekarang.
Riri Fitri Sari sebagai koordinator penulis dan penyunting menambahkan bahwa buku “Kepemimpinan Menuju Universitas Berkualitas Dunia” bisa menjadi suatu sejarah di kemudian hari. “Dalam buku ini dimuat pengalaman kepemimpinan yang telah dilakukan oleh para rektor untuk membuat strategi mencapai standar keunggulan pendidikan dan akademik yang nantinya akan memfasilitasi realisasi terwujudnya universitas berkelas dunia,” jelas Riri.
Pada kesempatan yang sama, dilakukan pula bedah buku dan diskusi yang dihadiri para rektor dan pimpinan perguruan tinggi. Sebagai pembicara, hadir para kontributor yang merupakan para rektor pimpinan perguruan tinggi negeri dari berbagai periode untuk menyoroti fakta dan pengalaman yang merupakan peluang dan tantangan dalam membawa perguruan tinggi ke tataran UBD.