Memperingati Sumpah Pemuda, PUPAR LPPM Unud Gelar Webinar Pariwisata Kaum Millenial
Pusat Unggulan Pariwisata (PUPAR) LPPM Unud menyelenggarakan webinar pariwisata dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, (28/10). Webinar bertema “Kontribusi Kaum Millenial dalam Pembangunan Pariwisata” diikuti lebih dari 420 peserta. Webinar dibuka oleh Sekretaris Kementerian Parekraf/Barekraf, Dra. Ni Wayan Giri Adnyanyi, MSc., CHA., diawali sambutan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unud yang diwakili Sekretaris Ir. Ni Made Ary Esta Dewi Wirastuti, ST., MSc., PhD., IPM.
Webinar menghadirkan pembicara dari kalangan peneliti, millenial yang sukses dalam usaha kreatif, dan dua selebgram, yaitu: Didiek Tri Kurniawan, SE., MM. (Dosen Universitas Negeri Malang/Peneliti Disruptive Learning Innovation) dengan topik “Kaum Millennial dan Inovasi dalam Pariwisata Indonesia”; I Wayan Tunas Wijaya (Owner Belantih Coffee Farm) dengan topik “Peran Kaum Millennial dalam Merajut Keterkaitan Pertanian dengan Pariwisata”’; Mahaswari Sudirman (Assistant Front Office Manager Kuwarasan A Pramana Experience, Ubud) dengan topik “Peran Kaum Millennial pada Pengembangan Usaha Pariwisata; dan dua Selebgram, yaitu Desak Made Widya Swari (@sakwidya02) dan Intan Cahyani (@Intancules_) dengan topik “Peranan Social Media Influencer untuk Mendorong Kaum Millenial Berwisata”.
Diskusi diawali dengan pengantar oleh Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, mantan Walikota Denpasar. Acara dipandu oleh Ketua PUPAR Unud, Ir. Agung Suryawan Wiranatha, MSc., PhD.
Sesmen Parekraf Ni Wayan Giri Adnyani dalam sambutannya menyampaikan pemerintah sangat mengapresiasi peran kaum millenial dalam pengembangan pariwisata di era disrupsi. Mereka memiliki kemampuan dan energi kreatif yang dapat meningkatkan promosi pariwisata. “Promosi yang dilakukan lewat dunia digital bernilai penting dalam membangkitkan spirit pariwisata Indonesia,” ujar Giri Adnyani.
Selain menyampaikan terima kasih atas kontribusi kaum millenial, Giri Adnyani atas nama pemerintah juga berharap kaum millenial terus semangat mempromosikan pariwisata Indonesia untuk menyemarakkan wisata domestik dan pasar pariwisata internasional. Berbagai inisiatif pemerintah seperti Indonesia Care, We Love Indonesia, dan Di Indonesia Aja, serta kebijakan CHSE berjalan lancar berkat dukungan generasi millenial. “Pemerintah mengajak generasi muda untuk gerak cepat, gerak bersama, dan gaspol,” ujarnya mengutip slogan dari Menteri Pariwisata Sandiaga Uno.
Dalam pengantar diskusi, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, mantan Walikota Denpasar memuji pelaksanaan webinar melibatkan generasi muda karena fakta menunjukkan kaum millenial sudah berhasil melakukan transformasi, khususnya di bidang bisnis.
“Kaum millenial tak hanya memiliki daya kreatif, tetapi mereka juga aktif bekerja. Pelaksanaan Denpasar Festival 2020 pada situasi disrupsi pandemi, berjalan sukses di tangan millenial Denpasar,” ujar IB Rai Mantra.
Dia memaparkan kebijakan Pemkot Denpasar membangun Gedung Dharma Alaya di Lumintang dengan merancang pemanfaatannya bagi kaum millenial untuk pengembangan berbagai usaha ekonomi kreatif.
Dalam presentasinya “Kaum Millennial dan Inovasi dalam Pariwisata Indonesia”, dosen Universitas Negeri Malang, Didiek Tri Kurniawan, SE., MM. memaparkan angka-angka statistik dan keberhasilan kaum millenial Indonesia dalam meningkatkan ekonomi kreatif, seperti Gojek dan Tokopedia. “Salah satu ciri dari kaum millenial adalah kreativitasnya untuk mencoba hal baru,” kata Didiek yang menyampaikan presentasinya dari Turki.
Pembicara I Wayan Tunas Wijaya dari Belantih Coffee Farm Kintamani memaparkan usaha-usahanya dalam merajut keterkaitan pertanian dengan pariwisata. “Dulu orang hanya minum kopi, tapi kini orang ingin tahu bagaimana proses budidaya kopi sampai siap diminum. Dengan menawarkan paket tur seperti ini, pertanian kopi mendapat apresiasi dan generasi muda senang mempelajarinya,” ujar Tunas.
Pembicara Maha Sudirman (Assistant Front Office Manager Kuwarasan A Experience di Ubud) membahas tentang peran kaum millenial pada pengembangan usaha pariwisata. Baginya, kaum millenial itu bukan saja anak muda yang senang bepergian tetapi juga potensi SDM yang luar biasa.
Dua selebgram Desak Made Widya Swari (@sakwidya02) dan Intan Cahyani (@intancules_) berbagi pengalamannya sebagai influencer dalam topik “Peranan Social Media Influencer untuk Mendorong Kaum Millenial Berwisata”. Dalam kegiatannya mempromosikan dan meng-endorse produk, baik wisata alam, produk barang, paket wisata, kuliner, mereka berusaha melakukan sebaik mungkin agar menarik follower-nya untuk mencoba. Keduanya juga mengatakan bahwa sebagai selegram mereka mendapat bayaran dalam memperkenalkan produk. “Tapi, tidak selalu berbayar. Kalau saya memposting keindahan alam, pantai, karena saya melihat potensi wisatanya kuat, tidak ada yang membayar,” ujar Intan.“Kami siap bekerja sama untuk memajukan pariwisata,” ujar Desak Widya.
Setelah ini, PUPAR akan merancang kegiatan bersama dengan influencer untuk membantu membangkitkan usaha pariwisata dan ekonomi kreatif pasca-pandemi.