Peringati Hari Tani, Mahasiswa FP Bagikan Sayur dan Buah gratis
(Suasana pembagian buah dan sayur gratis oleh mahasiswa Fakultas Pertanian tdi traffic light jalan P.B Sudirman,(24/09/2016).
Denpasar, Civitas akademika Fakultas pertanian memperingati Hari Tani Nasional yang jatuh pada hari Sabtu, (24/09/2016). Dalam peringatan Hari Tani Nasional kali ini, mahasiswa Fakultas Pertanian dari berbagai Organisasi Kemahasiswaan Fakultas Pertanian (OKFP) yang termasuk didalam nya BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), BPM (Badan Perwakilan Mahasiswa), Himagri (Himpunan Mahasiswa Agribisnis), Himagrotek (Himpunan Mahasiswa Agroekoteknologi), Himarsekap (Himpunan Mahasiswa Arsitektur Lansekap), dan LPM (Lemabaga Pers Mahasiswa) Khlorofil melakukan aksi dengan membagikan buah dan sayur secara gratis kepada mahasiswa dan masyarakat sekitar. Pembagian buah dan sayur ini berlangsung di dua titik, yang pertama berada di pintu masuk Universitas Udayana dan berikutnya berada di depan Gedung Agrokompleks dimulai dari pukul 07.30 WITA dan berakhir pada pukul 10.00 WITA.
Antusiasme mahasiswa, dosen dan masyarakat sekitar sangat baik, dalam waktu kurang dari 3 jam buah dan sayur sudah habis tak bersisa. "Antusiasme masyarakat kampus dan warga sekitar sangat luar biasa, dari total 125 kg buah dan 12 keranjang sayur yang kami bagikan habis dalam waktu singkat, ungkap Widnyana Putra yang merupakan ketua panitia dalam acara ini. Mahasiswa asal Tabanan ini menegaskan bahwa peringatan Hari Tani Nasional dapat digunakan sebagai momentum mengahargai jasa jasa petani dalam menyediakan kebutuhan pangan sehari hari serta sebagai media untuk mempromosikan Fakultas Pertanian kepada khalayak. Di tempat yang berbeda, I Putu Edi Swastawan yang merupan wakil Ketua BEM Fakultas Pertanian mengungkapan bahwa dirinya merasa senang seluruh OKFP bisa bersatu padu menyukseskan acara ini, dia berharap agar mahasiswa dan masyarakat pada umumnya lebih peduli dengan sektor pertanian. “Saya berharap Hari Tani Nasional tidak hanya sebuah peringatan yang tertulis di undang-undang saja, lebih dari itu kita sebagai kaum intelektual muda walaupun nantinya tidak semua dapat terjun ke sektor pertanian, setidaknya kita punya kepedulian terhadap dunia pertanian," pungkasnya. (taufiq)