Seminar Literasi Digital di Universitas Udayana, Mahasiswa Diajak Kenali Isu Keberlanjutan
Universitas Udayana bekerjasama dengan Kompas dan Pertamina gelar Seminar Literasi Digital dengan tema "Sustainable Energy Transition and Sustainable Media" tang berlangsung di Auditorium Widya Sabha Universitas Udayana (Unud), Kamis (16/2). Seminar yang diikuti oleh lebih dari 700 mahasiswa ini menghadirkan Dirut PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati; Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Sutta Dharmasaputra; dan Rektor Unud, Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng.IPU.
Selain untuk meningkatkan literasi mahasiswa di era digital, seminar ini juga bertujuan untuk memberikan edukasi kepada generasi muda tentang isu keberlanjutan. Rangkaian acara lain juga ikut memeriahkan seminar ini berupa pembukaan booth Program TJSL Desa Energi Berdikari, Pertamina Goes To Campus, Transisi Energi, showcase produk mitra binaan UMKM Pertamina, gelar produk mahasiswa, dan berbagai aktivitas menarik lainnya bagi mahasiswa.
Rektor Prof. Antara mengucapkan terima kasih kepada Pertamina dan Kompas yang telah mempercayakan Unud sebagai salah satu dari 10 universitas untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan seminar literasi digital ini. Melalui seminar ini, Rektor berharap para mahasiswa akan lebih berhati-hati dalam menerima berbagai informasi dari manapun dan memastikan informasi yang didapatkan berasal dari sumber yang terpercaya.
“Terhadap perkembangan teknologi digital, saya berharap mahasiswa dapat beradaptasi tidak hanya dari sisi penggunaannya saja, tetapi juga dalam hal etika berdigital. Ini demi keamanan dan kenyamanan dalam mengakses informasi, dan yang lebih penting lagi bisa menghindari penyebaran informasi yang sesat di masyarakat,” kata Prof. Antara.
Dalam kesempatan itu, Nicke Widyawati menjelaskan tentang peran strategis Pertamina sebagai perusahaan energi nasional dalam mewujudkan transisi energi bersih di Indonesia. Dikatakan, dalam beberapa tahun terakhir Pertamina terus meningkatkan performa keberlanjutannya. Di 2022 Pertamina telah berhasil mengurangi emisi sebesar 31,06% serta terus menjalankan berbagai program dekarbonisasi di seluruh unit dan afiliasinya. Transisi energi juga dijalankan dengan revitalisasi kilang dan bisnis petrokimia, mendorong pemanfaatan gas bumi sebagai energi transisi dan memperluas portfolio green energy.
Nicke mengajak para mahasiswa sebagai future leader harus berperan aktif di bidang energi keberlanjutan agar nanti bisa berkontribusi pada proses transisi energi dan pencapaian Net Zero Emission. “Pada kesempatan ini mahasiswa bisa mengetahui bahwa Indonesia memiliki potensi sumber daya alam dan berperan besar dalam transisi energi dunia. Karena itu, kita harus memberikan kontribusi terbaik untuk menjaga ketahanan energi Indonesia mengoptimalkan sumber daya dalam negeri,” jelasnya.
Sementara itu, Sutta Dharmasaputra menyampaikan, peran informasi menjadi penting untuk membangun pemahaman yang baik sebagai sebuah isu. Informasi adalah sebuah data penting yang dapat memberikan pengetahuan yang bermanfaat bagi penerimanya. Informasi bisa menjadi dasar pengambilan sebuah keputusan. Untuk itu Media berkewajiban menyampaikan informasi yang benar agar masyarakat teredukasi, termasuk informasi mengenai kekayaan sumber daya alam di negeri ini.
Sutta mengatakan, saat ini era banjir informasi, dimana Indonesia masuk dala. 9 besar negara pengguna internet di dunia dan 10 besar pengguna media sosial di dunia. Namun, tidak banyak dikampanyekan bagaimana memilah informasi dengan cara yang benar. “Yang jadi masalah adalah kepedulian kita terhadap misinformasi. Pengguna internet dan medsos di Indonesia sangat besar, tetapi konsen terhadap misinformasi sangat minim,” katanya.