1.049 Mahasiswa Universitas Udayana Ikut Merdeka Belajar Kampus Merdeka Semester Ganjil 2022/2023
Wakil Rektor Bidang Akademik Unud melepas 1.049 mahasiswa Unud yang lolos ikut Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang berlangsung secara daring, Rabu (31/08/2022). Acara pelepasan Peserta MBKM Universitas Udayana ini juga dimaksudkan untuk menandai dimulainya kegiatan MBKM semester ganjil 2022/2023.
Dalam laporannya Koordinator MBKM Unud Dr. I Ketut Sardiana menyampaikan pelepasan ini dimaksudkan untuk menandai dimulainya kegiatan MBKM semester ganjil 2022/2023 sekaligus mohon arahan Rektor yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik sebagai tuntunan mahasiswa peserta untuk mengikuti program MBKM agar dapat berjalan lancar dan sukses. Program Kampus Merdeka Flagship Kementerian ini adalah program implementasi kampus Merdeka yang dikelola dan dibiayai oleh Kemendikbudristek. Pada semester ini, jumlah mahasiswa Unud yang mengikuti program ini berjumlah 1049 orang, terdiri dari 6 program, berasal dari 12 fakultas. Jumlah ini meningkat hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Ditinjau dari statistik kepesertaan, terlihat bahwa dari 6 program MBKM Flagship maka MSIB masih yang paling favorit diikuti adalah WMK, PMMDN, KM4, IISMA dan Riset. Sedangkan dilihat dari fakultas asal, maka peserta terbanyak berasal dari Fakultas Pertanian, diikuti oleh Fakultas Teknik, Fakultas Pariwisata, Fakultas MIPA, Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Teknologi Pertanian, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Peternakan, Fakultas Hukum, Fakultas Kelautan dan Perikanan, dan Fakultas Kedokteran.
Lokasi kegiatan atau mitra dari peserta MBKM antara lain: Kampus mengajar KM4 ditempatkan di 14 SD dan 18 SMP di Bali; IISMA mengikuti kuliah di 13 PT tersebar di 11 negara (Amerika dan Eropa); PMM DN Outbound kuliah di 50 PT penerima; PMM DN Inbound dari 51 PT asal; MSIB 3 mahasiswa magang/praktek kerja di 106 institusi/ perusahaan.
Banyak keuntungan yang diperoleh dengan mengikuti program ini, selain memperoleh pengalaman belajar/bekerja di dunia nyata juga meningkatkan kompetensi sesuai talenta dari masing-masing mahasiswa, jaminan rekognisi 20 sks dari Kemendikbudristek, insentif/beasiswa, dan lain-lain. Sementara bagi institusi, kegiatan kampus merdeka merupakan instrumen pemenuhan IKU yaitu IKU 2 tentang jumlah mahasiswa mengikuti minimal 20 sks di luar kampus dan IKU 6 Prodi bekerjasama dengan industri/organisasi tingkat dunia.
Melalui kesempatan tersebut Koordinator MBKM juga berterima kasih kepada Pimpinan Unud yakni Rektor, Wakil Rektor 1, Wakil Rektor 3, yang mensuport penuh pelaksanaan MBKM di Unud. Begitu juga dengan pimpinan Fakultas yakni Dekan, Wakil Dekan 1, Wakil Dekan 3 dan program studi yang telah mendorong dan memfasilitasi mahasiswa mengikuti MBKM ini.
Sementara Wakil Rektor Prof. I Gede Rai Maya Temaja menyampaikan bahwasanya kita mempunyai tugas membentuk SDM unggul dan ini sejalan dengan amanat dan visi misi Unud dimana kita harus menghasilkan SDM unggul melalui proses pendidikan tinggi. Pengukuran untuk luaran SDM unggul ini sudah ditetapkan oleh Kementerian melalui 8 IKU. Jika sudah unggul di 8 IKU ini sudah dapat dipastikan bahwa kita sudah menghasilkan SDM yang unggul. Ini juga dipakai sebagai keberhasilan dalam kontrak kerja universitas dengan Kementerian. Pada IKU 2 kita harus memberikan kesempatan mahasiswa untuk berpengalaman di luar perguruan tinggi. Kita di Unud sudah berupaya memfasilitasi kebijakan Kementerian dengan berbagai komitmen diantara melalui Pertor dan kebijakan lainnya terkait MBKM. Sudah dilakukan juga penyelarasan sistem IT untuk mendukung program MBKM ini.
Saat ini kita akan melepas peserta MBKM tentunya untuk memenuhi target 20 persen ber-MBKM dan Tim MBKM sudah berkinerja. Pihaknya berharap kedepan terjadi peningkatan dan meneruskan sinergi semua unit dalam memfasilitasi supaya peserta tervalidasi melalui konversi 20 sks. Wakil Rektor minta Prodi memfasilitasi konversi ini dan rekognisi kompetisi Belmawa dengan sks. Sinkronisasi data juga sangat penting dan sudah terus berbenah serta ditunjuk koordinator untuk mengawasinya. Disamping MBKM Kementerian, kita juga punya MBKM mandiri dan pimpinan fakultas agar memfasilitasi konversi atau rekognisinya. Wakil Rektor juga meminta Peserta MBKM agar mengikuti pedoman dengan baik dan menjaga nama baik institusi.