Universitas Udayana Gelar Kick Off Akreditasi Internasional FIBAA Untuk Prodi Sosio-Humaniora
Jimbaran - Dalam rangka menciptakan ekosistem pendidikan kampus yang terintegrasi untuk menghasilkan SDM yang unggul dan produk inovatif, yang salah satunya melalui internasionalisasi program studi di lingkungan Universitas Udayana, serta dalam rangka menjawab salah satu Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi yaitu Internasionalisasi, Universitas Udayana berancang-ancang mengikuti akreditasi internasional pada tahun 2022 ini yaitu The Foundation for International Business Administration Accreditation (FIBAA). FIBAA merupakan salah satu lembaga akreditasi internasional (berbasis di Jerman) dalam bidang ilmu sosial humaniora yang diakui oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Sebanyak 14 program studi dengan predikat akreditasi A atau unggul telah ditunjuk oleh Rektor Unud untuk mempersiapkan dan mengikuti akreditasi internasional ini, diantaranya Program Studi S1-Sastra Inggris, S1-Sastra Jepang dan S1-Sastra Indonesia (Fakultas Ilmu Budaya); Program Studi S1-Manajemen, S1-Ekonomi, S1-Akuntansi, dan S2-Akuntansi (Fakultas Ekonomi dan Bisnis); Program Studi S1-Industri Perjalanan Wisata, S1- Pariwisata, S2-Pariwisata, dan S3-Pariwisata (Fakultas Pariwisata); serta Program Studi S1-Ilmu Hukum, S2-Ilmu Hukum, dan S3-Ilmu Hukum (Fakultas Hukum).
Sebagai tanda dimulainya Pelaksanaan Kegiatan Akreditasi Internasional FIBAA ini, diselenggarakan acara Kickoff Akreditasi FIBAA yang dihadiri langsung oleh Rektor Unud bertempat di Ruang Bangsa Gedung Rektorat Kampus Jimbaran, Selasa (8/3/2022). Acara juga dihadiri oleh Ketua LP3M Unud dan tim LP3M, Kepala Biro, Ketua LPPM, Ketua USDI, Kepala UPT, CDC, KUI, Para Dekan dan Koordinator Program Studi, serta Taskforce Prodi yang terlibat.
Acara Kickoff diawali laporan dari Ketua LP3M Ir. I Nengah Sujaya, M.Agr.Sc., PhD yang menyampaikan,”Kick off ini bisa diumpamakan sebagai peletakan batu pertama, peresmian atau deklarasi Unud untuk mencapai visinya melakukan akreditasi internasional FIBAA”. Ketua LP3M Unud juga menyampaikan apresiasi atas dukungan dan komitmen pimpinan universitas yang sangat tinggi terhadap akreditasi internasional ini.
Sementara, Rektor Unud Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng.,IPU dalam sambutannya menegaskan bahwa akreditasi internasional sangat penting untuk dilaksanakan karena sesuai dengan visi Unud dalam menciptakan ekosistem pendidikan kampus yang terintegrasi untuk menghasilkan SDM yang unggul dan produk inovatif, termasuk didalamnya terkait dengan Internasionalisasi. Rektor menjelaskan,”Kita sudah punya 4 Prodi tersertifikasi AUN-QA dan sekarang ada 14 Prodi yang ditugaskan maju akreditasi FIBAA, 2 Prodi menjalani akreditasi IABEE, mulai tahun depan akreditasi ASIIN mulai bergerak, AUN-QA batch selanjutnya juga akan segera berjalan.” Rektor juga memberi kesempatan seluas-luasnya kepada prodi untuk menentukan lembaga akreditasi untuk prodinya, selama itu diakui oleh Dikti, pimpinan akan memfasilitasi. Rektor juga menegaskan untuk mensukseskan pelaksanaan akreditasi internasional ini perlu sinergitas dari seluruh pihak baik dari tingkat Fakultas dan Prodi yang terlibat, LP2M, USDI, Unit Perpustakaan, UPT Laboratorium Bahasa, dan seluruh Biro yang berada di lingkungan Unud.
Kick Off ditandai dengan penyerahan Form Registrasi FIBAA dari masing-masing Koorprodi didampingi Dekan kepada Rektor Unud. Dalam Kick Off ini juga dilaksanakan acara sharing session terkait pengalaman melaksanakan Akreditasi FIBAA dari Universitas Hasanudin dengan narasumber Prof. Dr. Ing. Ir. Herman Parung, M.Eng. Dalam materinya Prof. Herman Parung memulai penyampaiannya dengan perbandingan secara garis besar antara AUN-QA dan FIBAA berdasarkan pengalaman mengelola site-visit kedua akreditasi tersebut. Beliau meyakinkan,”Kalau sudah punya pengalaman sertifikasi AUN-QA, akan sangat terbantu dalam mempersiapkan dan menghadapi akreditasi FIBAA.”
Prof. Herman Parung selanjutnya memaparkan tentang temuan-temuan (lesson-learned) yang nantinya dapat disiasati dengan baik oleh Universitas Udayana dalam mempersiapkan baik dokumen maupun pada saat visitasi expert panel dari FIBAA. Materi berikutnya oleh Ketua Pusat Internasionalisasi LP3M sekaligus Ketua Taskforce, Ainul Ghurri, ST, MT, PhD yang menyampaikan tentang timeline persiapan dan pelaksanaan akreditasi FIBAA di Universitas Udayana. Narasumber terakhir adalah dari Tim USDI Unud yang menyampaikan mengenai data-data pendukung akreditasi yang bisa diperoleh secara online dari IMISSU. Selain itu, tim USDI siap mendukung pelaksanaan akreditasi, termasuk akreditasi internasional, dalam mempersiapkan data termasuk data akademik.
Diharapkan dari sharing session ini, para Dekan, Koorprodi dan Taskforce yang akan mengikuti Akreditasi Internasional FIBAA siap dalam mempersiapkan dan melaksanakan akreditasi internasional FIBAA, sehingga cita-cita Unud untuk terakreditasi internasional, khususnya FIBAA, bisa segera terwujud di akhir tahun 2022 ini.