CPHI FK UNUD MENYELENGGARAKAN WORKSHOP UNTUK MENCEGAH & MENANGGULANGI STUNTING
Workshop penyamaan persepsi perguruan tinggi pada program pencegahan dan penanggulangan stunting di Kabupaten Gianyar, yang dilaksanakan di Ruang Dr. A. A. Made Djelantik Fakultas Kedokteran Universitas Udayana pada hari Kamis (20/06/19) sampai Jumat (21/06/19). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Center for Public Health Innovation yang bekerjasama dengan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dan Pemerintahan Kabupaten Gianyar. Kegiatan ini diikuti oleh civitas akademika bukan hanya dari Universitas Udayana, tetapi juga STIKES, POLTEKES, serta UPT Gianyar.
Kegiatan ini dibuka oleh Rektor Universitas Udayana Prof.Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp., S(K), beliau mengatakan, “Workshop penyamaan persepsi dan penanggulangan stunting di Kabupaten Gianyar Provinsi Bali dalam rangka sinergitas perguruan tinggi khususnya Universitas Udayana untuk mendukung penurunan jumlah stunting di Gianyar karena stunting ini adalah isu atau masalah lokal, nasional, maupun global.” Beliau juga berharap “melalui workshop ini ada penyamaan presepsi dari semua pihak terkait serta program-program yang telah dicanangkan desa bisa terlaksana dengan baik sehingga jumlah stunting di Gianyar statusnya bisa menurun secara signifikan.”
Dr. Pande Putu Januraga MD,DrPH selaku ketua panitia dan kepala Center for Public Health Innovation mengungkapkan bahwa terdapat permasalahan stunting di Gianyar walaupun daerah tersebut merupakan daerah ekonomi yang cukup baik, meskipun itu masih dibawah 20% tetapi itu sudah menjadi masalah.
Beliau juga menambahkan, “fokus program Unud adalah bagaimana mencegah terjadinya stunting. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyamakan presepsi tentang stunting. Universitas Udayana memiliki kapasitas sebagai pedamping karena mempunyai banyak pakar di Universitas Udayana untuk merumusan strategi guna mengurangi stunting. Namun tetap tidak menggantikan peran pemerintah daerah tetapi mendampingi dan mengevaluasi apakah kegiatan di Gianyar berhasil atau tidak.” (Harum, Ben)