Peresmian Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia ke 250 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana
Prosesi Pemotongan Pita sebagai simbol peresmian Galeri Investasi BEI ke-250 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana
Sudirman-Denpasar, telah dilaksanakannya peresmian Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia ke-250 di seluruh Indonesia. Bertempat di Aula Gedung Doktor Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Galeri Investasi BEI di FEB UNUD merupakan Galeri Investasi BEI ke-10 yang diremikan di tahun ini. Mitra Anggota Bursa di Galeri Investasi BEI FEB UNUD adalah Philip Securities Indonesia. Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Bapak Tito Sulistyo beserta jajaran, Direktur Utama PT. Philip Securities Indonesia Bapak Daniel Teja Daniel, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Bapak Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., Msi, serta undangan lainnya dan juga dihadiri oleh peserta yang berasal dari mahasiswa FEB Unud serta dihadiri oleh media se-Nasional.
Salah satu cara Bursa Efek Indonesia (BEI) memperluas inklusivitas Pasar Modal Indonesia dan mengenalkan Pasar Modal sejak dini kepada dunia akademisi adalah dengan mendirikan Galeri Investasi BEI. Konsep kerjasama 3 in 1 dalam pendirian Galeri Investasi adalah kerjasama antara BEI, Perguruan Tinggi dan Anggota Bursa, diharapkan civitas akademika tidak hanya mengenal pasar modal dari sisi teori saja akan tetapi langsung melakukan prakteknya.
Foto bersama usai profesi penandatanganan peresmian Galeri Investasi ke-250
Acara diawali dengan sambutan oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Bapak Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., MSi yang dalam sambutannya menyampikan rasa bahagianya atas kehadiran Bursa Efek Indonesia yang kesekian kalinya ke FEB UNUD. “Inilah merupakan salah satu nuansa yang diberikan oleh BEI, jadi kita boleh meningkatkan daya saing, meningkatkan kompetensi tetapi tetap tidak boleh lupa dengan lokal budaya. Daya saing Nasional muncul dari berbagai potensi lokal yang ada. Sehingga tidak heran perekonomian Bali selalu di atas Nasional. Ini merupakan indikasi bahwa potensi yang ada di Bali sangat baik untuk melakukan alternatif investasi, tidak hanya di keuangan melainkan juga pasar modal. Bali dari segi angka pengangguran di Bali hanya 1,89% dari 34 Provinsi. Ditingkat kemiskinan Bali di bawah DKI Jakarta dimana DKI Jakarta mempunyai tingkat kemiskinan terendah nasional. Ini menjadi suatu tantangan bagaimana kita harus bisa mengejar DKI Jakarta. Ini merupakan peluang-peluang investasi akan semakin besar dan ini merupakan peluang yang bagus bagi BEI untuk memberikan informasi yang terbaik. Bali dengan kondisi yang sekarang informasi belum begitu sempurna ternyata bali luar biasa sudah terjadi 34% investasi mendekati 5 Trilyun yang nantinya besar di kembangkan di pasar modal” kata Bapak Mahaendra Yasa
Direktur Utama PT. Philips Scurities Indonesia Bapak Daniel Teja dalam kesempatan kali ini menyatakan bahwa “Banyak miss communication mengenai pasar modal, tapi kita coba lihat, jangan anggap ini sebagai investasi jangka pendek namun anggap sebagai langkah awal untuk memulai bisnis, tapi ini bisnis yang sangat mudah. Cukup memasukan sedikit modal maka kita akan mendapat perusahaan yang besar. Tidak perlu repot membeli lahan dan menyusun HRD.
“Kalian cukup dengan membeli sedikit sahamnya, perlahan yang dilihat adalah adalah laporan keuangan, kalau sahamnya naik atau turun juga harus dilihat. Saya yakin laporan keuangan yang kalian pegang dan laporan keuangan yang benar-benar ada pasti tbk. Saya minta nanti gunakan galeri ini bukan hanya mengetahui tentang saham tapi juga instrumen lainya, cara kerja dan kesemptan lainya apakah itu karir silahkan, saya senang kalau kalian bertanya disana. Kita pun berkomitmen kalau disini ada sesuatu yang kalian ingin tahu, kami siap membawa pengajar dari Jakarta atau lainnya untuk memenuhi kebutuhan. Intinya jangan malu untuk bertanya” pesan Bapak Daniel Teja.
Aksi Flashmoop Yuk Nabung Saham oleh peserta dalam kegiatan peresmian galeri Investasi ke-250 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana
Bapak Tito Sulistyo menyampaikan behwa transaksi di Bali itu salah-satunya yang terbesar di Indonesia sebanyak 35% dari 2014-2016. Persaingan sekarang makin maju dan makin ketat, kalau kita berbicara investasi kita berbicara jangka panjang, 10 tahun terakhir ini hasil investasi di BEI adalah yang terbesar di dunia. Ini suatu hal yang sangat menarik, ini yang membuat bertambahnya jumlah investor. Tahun kemarin investor kita meningkat sebanyak 30%. Salah satu returnnya adalah distribusi market yang bagus dengan terus membuka galeri. Galeri adalah sarana memperkenalkan pasar modal dari awal. Kerjasama BEI dengan perusahaan sekuritas dan kerjasama dengan Universitas. Nantinya di FEB UNUD akan di buka jurusan Pasar modal, yang nantinya begitu lulus langsung dapat return untuk bekerja di pasar modal tidak perlu ujian lagi dan bisa langsung bekerja, berkarir di pasar modal. Semoga dengan dibukanya galeri ini menjadi berkah untuk pasar mudal, berkah untuk FEB UNUD dan berkah untuk negara. Jadilah investor saham sekarang agar anda dapatkan masadepan yang sejahtera.
Galeri Investasi BEI menyediakan semua publikasi dan bahan cetakan mengenai pasar modal yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia, termasuk peraturan dan Undang-Undang Pasar Modal. Informasi dan data yang ada di Galeri Investasi BEI dapat digunakan oleh civitas akademika untuk tujuan akademik dan penelitian, disamping sebagai referensi dalam pengambilan keputusan saat melakukan jual dan beli Efek. Dengan adanya Galeri Investasi BEI diharapkan dapat saling memberikan manfaat bagi semua pihak sehingga peyebaran informasi pasar modal lebih tepat sasaran. Selain itu manfaat dari adanya Galeri Investasi BEI adalah dapat memberikan manfaat yang optimal bagi mahasiswa, prktisi ekonomi, investor, pengamat pasar modal mapun masyarakat umum di daerah, baik untuk kepentingan edukasi dengan dilakukannya kegiatan sosialisasi pasar modal secara berkesinambungan maupun untuk kepentingan ekonomis atau sarana investasi.(krs)