The 5th IRSA International Institute

Kegiatan The 5th IRSA International Institute adalah kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Indoensian Regional Science Association (IRSA), tepatnya kegiatan satu tahunan untuk konferensi IRSA dan dua tahunan untuk IRSA institute. Pada pertemuan tertutup tahunan yang dilaksankan oleh Pengurus IRSA Pusat, pada Juni 2013, ditetapkan Bali sebagai tuan rumah penyelenggaraan konferensi IRSA untuk tahun 2015. Dengan merujuk pada research are dan biang ilmu yang dikaji dalam IRSA, maka dipilihlah Jurusan Ekonomi Pembangunan sebagai penanggungjawab pelaksanaan kegiatan konferensi dan institute IRSA tahun 2015.

 

Pre-Conference: IRSA Institute Training dan Workshop

Kegiatan Pre-conference yang pertama IRSA Institute -Training on Impact Evaluation, dilaksanakan pada hari Sabtu, 1 Agustus 2015, bertempat di Lantai III Gedung BI Fakulats Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Denpasar. Acara diikuti oleh sekitar 25 orang peserta, yang berasal dari berbagai institusi/organisasi baik Perguruan Tinggi, Lembaga Peneliti dan Institusi Pemerintahan.

Training diawali dengan sesi dalam kelas yang disampaikan oleh Dr. Robert Sparrow dari ANU-Indonesia Project. Selama tiga jam Dr. Sparrow menyampaikan pemaparan materi mengenai policy impact evaluation. Pada sesi kedua (setelah makan siang) peserta training secara langsung diajak membahas kasus yang dipecahkan melalui pengaplikasian materi yang telah disampaikan sebelumnya. Pada sesi studi kasus ini, peserta training dibagi dalam 3 kelompok dimana setiap kelompok di dampingi oleh beberapa team pendamping praktisi policy impact evaluation, antara lain; dari The Abdul LAtief Jamel Poverty Action Lab (JPal) dan Wolrdbank. Sebelum memulai pelaksanaan training, kepada seluruh peserta telah dibagikan materi training secara online.

Pre-conference kedua adalah Big data workshop merupakan kegiatan IRSA Institute kedua pada IRSA 2015, yang terselenggara hasil kerjasama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unud dan ANU-Indonesia Project. Dilaksanakan pada 2 Agustus 2015 bertempat di kampus FEB Unud Denpasar. Jumlah peserta yang hadir dalam workshop sebanyak 37 peserta dengan latar belakang organisasi peserta antara lain: Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitia, dan Institusi pemeriantahan.

Secara spesifik kegiatan ini bertemakan ” Big Data in Indoneisa: Some Initial Discussion”, dan dibagi kedalam dua sesi kegiatan. Sesi pertama, dengan sub topik Big Data Utilizationmenghadirkan tiga pembicara yakni: Firman Witoelar (SurveyMeter), Teguh Pramono (BPS), Elan Satriawan (TNP2K and university of Gadjah Mada). Pada sesi kedua dengan sub topik Data Management and Provision dibahas oleh tiga narasumber, yakni Vivi Yulaswati (Bappenas), Indira Hapsari (Wolrdbank) dan Petrarca Karetji (DFAT).

 

IRSA Conference: Tourism and Sustainability Regional Development

Acara puncak IRSA 2015 adalah pelaksanaan konferensi selama dua hari 3-4 Agustus 2015, bertempat di Hotel Sanur Paradise, Denpasar. Jumlah peserta konferensi IRSA, baik berstatus presenter maupun participant non presenter mencapai 241 peserta. Proses registrasi peserta dilaksanakan secara online, dimana setiap peserta terlebih dahulu membuat account masing-masing melalui website IRSA.

Kegiatan conference selama dua hari pelaksanaan terdiri dari beberapa aktivitas, antara lain: satu sesi Keynote Speech, dua sesi Plenary Session, lima sesi Parallel Session, empat sesi Special Session, dan Poster Session.

Pada Sesi Keynote Speech, Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Bapak Arief Yahya, menyampaikan materi dan pandangan beliau mengenai kondisi kepariwisataan Indonesia selama durasi waktu kurang lebih 30 menit. Dilanjutkan di sesi Plenary Session I hadir dua pembicara yakni pembicara pertama adalah Menteri PPN/ Kepala Bappenas, Andrinof A. Chaniago, dengan sub tema materi “Strengthening Tourism Development in Indonesia”; dan pembicara kedua adalah Prof. Armida Alisjahbana, Guru Besar FEB Universitas Padjadjaran, menyampai materi berjudul “Asia Pacific: Challenges for Future Sources of Sustainable Growth”. Pada Plenary Session II (pada hari kedua), juga mengahadirkan dua pembicara yakni Prof IKG Bendesa (Guru Besar FEB Unud) dan Dr. Budy Resosudarmo (Associate Professor dari ANU-Indonesia Project), masing-masing membawakan materi dengan tema “Bali Tourism Policy: Misleading” dan “Sustainable Tourism: Critical Reflection from Southeast Asian Cultural Perspective”.

Pada sesi kelas paralel (Parallel Session), seluruh presenter yang abstraknya telah lolos proses seleksi dari reviewer IRSA 2015 mempresentasikan paper mereka pada kelas-kelas berbeda sesuai dengan schedule dan ruang yang telah ditentukan. Pembagian kelas ini didasarkan pada tema/topik yang diplih sebagai full paper. Pada parallel session seluruh peserta terdistribusi ke dalam 9 ruang kelas, dimana setiap presenter yang sedang tidak mempresentasikan paper mereka secara bebas dapat masuk ke setiap ruangan yang tema presentasi atau presenternya dipilih oleh mereka sendiri.

Untuk Special Session sebenarnya adalah bagian dari Parallel Session, dimana pada sesi ini secara khusus diisi oleh satu organisasi atau group yang akan mempresentasikan hasil-hasil penelitian mereka. Pada IRSA 2015 terdapat 4 sesi Special Session yang masing-masing tema dan pemakalahnya adalah sebagai berikut:

  • Special Session I; Publishing in Scientific Journal. Presenter antara lain dari Bulletin of Indonesian Economic Studies (BIES), Economic and Finance in Indonesia, Journal of Indonesian economy and Business, dan Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan (JEKT-FEB UNUD).
  • Special Session II; Indonesian Family Life Survey dari SurveyMeter, Gadjah Mada University dan University of Indonesia.
  • Special Session III; Implementation of Village Law dari organisasi Knowledge Sector Initiative
  • Special Session IV; SAINS 45, An Indonesian Science Agenda toward a Century of Independence dari organisasi Knowledge Sector Initiative
  • Pelaksanaan IRSA 2015 nampaknya agak sepi peminat untuk Poster Session. Terbukti dari 45 poster yang lolos seleksi reviewer, hanya tujuh poster presenter yang hadir dan mempresentasikan Poster hasil karya mereka.

 

IRSA Social Program

Program sosial pada IRSA 2015 terdiri atas dua event yakni Gala Diner dan cultural day tour. Gubernur Bali Made Mangku Pastika, menjadi host acara ramah tamah dan makan malam bersama bagi peserta IRSA 2015. Bapak Gubernur secara langsung hadir menyambut kedatangan pada peserta IRSA Bali. Program sosial berikutnya adalah cultural day tour, dimana peserta IRSA 2015 diajak berwisata ke beberapa daerah tujuan wisata terkenal di Bali, antara lain: Kintamani Bangli dan Ubud Gianyar. Selain menikmati keindahan panorama, peserta juga disuguhkan tontonan atraksi Tarian Barong yang terkenal dan telah menjadi jargon atraksi turis di Bali.