Universitas Udayana Lakukan Benchmarking ke Institut Pertanian Bogor (IPB)

Bogor - Dalam rangka penguatan kinerja dan capaian lembaga, pusat, dan badan yang membidangi inovasi, bisnis dan kewirausahaan di Universitas Udayana, Rektor kirim Tim dikoordinir Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Informasi benchmarking ke Institut Pertanian Bogor (IPB).

IPB, atau yang sekarang populer dengan brand IPB University, merupakan salah satu universitas yang memiliki unit bisnis dengan pengelolaan yang sangat baik. Unit bisnis di IPB diklasifikasikan atas tiga jenis, yakni: Satuan Usaha Akademik (SUA), Satuan Usaha Penunjang (SUP) dan Satuan Usaha Komersial (SUK). 

SUA merupakan kegiatan bisnis untuk menerapkan temuan penelitian dan topik penelitian. SUP adalah kegiatan bisnis yang ditujukan untuk menyediakan kebutuhan dan layanan kehidupan kampus IPB sedangkan SUK dipegang oleh badan hukum, didirikan dan dimiliki universitas yang terpisah dari kegiatan akademik di dalam kampus. Impact analysis dari hal ini adalah memberikan layanan kepada komunitas IPB dan Non IPB serta melibatkan komunitas sekitar dalam aktivitas bisnis.

Dalam kunjungan ke IPB (28/10/2019), rombongan Unud sempat bertemu dengan Rektor IPB yang baru usai memimpin apel peringatan hari Sumpah Pemuda. Rombongan Unud diterima oleh Wakil Rektor Bidang Inovasi, Bisnis dan Kewirausahaan didampingi Direktur Pengembangan Bisnis dan Kewirausahaan beserta jajaran Wakil Rektor. Unit bisnis di IPB bernaung dibawah supervisi Wakil Rektor Bidang Inovasi, Bisnis dan Kewirausahaan.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Gedung Rektorat IPB Kampus Dramaga, Wakil Rektor IPB Prof. Erika Budiarti Laconi memaparkan terkait aset IPB, Regulasi dan Pedoman Operasional Baku, Standar Tarif, Aturan Pokok, Tantangan dan Unit bisnis yang dimiliki. Dijelaskan juga terkait strategi invensi, perlindungan kekayaan intelektual, inovasi dan bisnis.

Wakil Rektor Prof. Erika menyampaikan bahwa IPB memiliki komitmen melindungi hasil karya yang dihasilkan civitas dan membantu menghilirisasinya. IPB tidak akan menjual tapi akan produksi sendiri dengan  Sains Techno Park sebagai tempat kolaborasi dengan pengusaha. Agar unit bisnis tetap eksis maka harus terus berinovasi. Hal ini juga harus didukung dengan pelaksanaan monitoring dan evaluasi berjenjang.

Sementara Wakil Rektor Unud Prof. IB Wyasa Putra berharap melalui pertemuan ini memperoleh informasi dan sharing pengalaman sehingga dapat lebih mudah mengorganisir lembaga inovasi maupun riset yang ada di Universitas Udayana. Wakil Rektor juga memberikan apresiasi atas penerimaan dari pihak IPB yang telah berkenan berbagi informasi.

Pada kunjungan ini Rombongan Unud juga berkesempatan mengunjungi Cafe Botani Bakery yang merupakan unit bisnis kerjasama IPB dengan South East Asian Food and Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center; Agribusiness and Technology Park (ATP) yang merupakan unit bisnis yang dalam proses kegiatannya menyelenggarakan diseminasi IPTEK melalui pendampingan masyarakat yang komprehensif untuk meningkatkan daya saing bangsa, memfasilitasi kegiatan pendidikan dan penelitian bidang holtikultura serta membangun sistem manajemen unit yang bersumber kewirausahaan, efektif, efisien, transparan dan akuntabel; serta Botani Mart yang merupakan tempat menampung dan menjual inovasi-inovasi serta kreatifitas yang dikembangkan seluruh civitas akademika di IPB untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang yang ditekuni IPB.