JELANG HUT FIB KE-59 PRODI DOKTOR KAJIAN BUDAYA GELAR SEMINAR INTERNASIONAL

Prof. Dr. Phil. I Ketut Ardhana, M.A. saat memberikan laporan kegiatan seminar Internasional “Building Collaboration and Networking in a Globalized World”

Denpasar – Kamis (14/09), Jelang ulang tahun Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana ke-59 yang jatuh pada akhir bulan September mendatang, Program Studi Doktor Kajian Budaya selenggarakan seminar internasional dengan tema “Building Collaboration and Networking in a Globalized World”.

“Seminar nasional ini diselenggarakan untuk menyambut sekaligus memeriahkan hari jadi FIB Unud ke-59 dan Dies Natalis Universitas yang ke-55” ujar Prof. Dr. Phil. I Ketut Ardhana, M.A. selaku Koordinator Kajian Budaya Universitas Udayana. Selain itu, ia menyampaikan bahwa seminar internasional ini adalah salah satu langkah fakultas untuk meningkatkan jaringan dalam kalangan internasional, yang nantinya dapat dilanjutkan melalui bentuk kerja sama seperti penelitian ataupun bidang akademik yang lainnya

Lebih dari itu Dekan Fakultas Ilmu Budaya menyampaikan kegiatan yang diselenggarakan oleh Prodi Doktor Kajian Budaya ini adalah untuk meningkatkan kualitas lembaga dan jaringan Internasional. “Kegiatan ini adalah bagian untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan Unud menuju World class university” tuturnya saat sambutan.

Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana bersama dengan pemibicara kunci Seminar Internasional “Building Collaboration and Networking in a Globalized World”.

Seminar Internasional yang dibuka langsung oleh Dekan FIB Universitas Udayana, prof. Sutjiati Bratha ini dihadiri oleh empat pembicara kunci seperti Prof. Dr. Nestor Castro (Filipina) yang menyampaikan materi Social and Humanities Studis in Souteast Asia, Prof. Dr.Aiko Kurasawa (Jepang) tentang Indonesian Historiography , Prof. Dr. Yekti Maunati (Indonesia) tengan Building Internasional ,  Dr. Hakan Gullcierce (Turki) tentang Journal in Globalizationi, serta GedePasek, S.H., M.H. tentang “Kekuatan Budaya dalam membangun Jaringan di Era Dunia Tanpa Batas” Tidak berhenti pada empat pembicara itu saja, namun seminar ini dilanjutkan dengan pemakalah panel sebanyak 45 orang dari berbagai negara. (Ism)