Seleksi Jegeg Bagus, Udayana Utamakan Nilai Spontanitas

Suasana tahap presentasi esai oleh para peserta Jegeg di Ruang Nusa, Gedung Rektorat Universitas Udayana, Bukit, Jimbaran.

Dalam rangka memeriahkan ulang tahun Universitas Udayana ke – 54, Universitas Udayana melaksanakan serangkaian acara yang melibatkan seluruh fakultas yang ada di lingkungan Universitas Udayana, dimana seluruh fakultas akan mengutus para kontingennya untuk bersaing dalam berbagai lomba di acara yang dikenal dengan ‘Dies Natalis Universitas Udayana ke – 54’. Salah satu perlombaan yang cukup bergengsi dalam acara Dies Natalis ini adalah pemilihan Jegeg Bagus Udayana. Pemilihan Jegeg Bagus Udayana pun akan melalui berbagai rangkaian kegiatan penyeleksian dan penilaian. Dimulai dari tahap esai dan wawasan, tes bakat dan public speaking hingga penyeleksian tingkat 3 besar yang merupakan puncak acara Jegeg Bagus dan sekaligus menjadi pembukaan Dies Natalis Udayana ke – 54.
Penyeleksian kontingen Jegeg Bagus Udayana tahun ini cukup menarik dikarenakan berbeda dari tahun sebelumnya. Penyeleksian wawasan yang biasa dilakukan dalam bentuk tes tulis berupa pilihan berganda, kini dilakukan dalam bentuk wawancara. Hal ini dikarenakan sistem penilaian kali ini lebih mengutamakan spontanitas dari para peserta dalam menjawab dan sikap ketika menyampaikan jawaban. Spontanitas dan sikap peserta dalam menjawab pertanyaan dianggap merupakan nilai yang penting untuk melihat nilai kepribadian peserta. Selain itu, yang membedakan penyeleksian Jegeg Bagus kali ini adalah para peserta akan mendapat pembekalan mengenai Udayana dan lingkungan, budaya, dan kepemimpinan oleh para juri. 

             

Suasana tahap presentasi esai oleh para peserta Bagus di Ruang Bangsa, Gedung Rektorat Universitas Udayana, Bukit, Jimbaran.

Sebagai tahap awal penyeleksian Jegeg Bagus Udayana, tes esai dan wawancara yang dilaksanakan pada 22 Agustus 2016 ini menghadirkan 7 juri yang berasal dari berbagai kalangan namun telah ahli dalam bidangya. Para kontingen tiap fakultas harus membuat esai yang bertemakan ‘Strategi Pengembangan Budaya Lokal Guna Mewujudkan Universitas Udayana Berdaya Saing Global’ dan mempresentasikannya di hadapan para juri. Menurut Yandhani Astika Putra, selaku Ketua acara Dies Natalis Udayana ke – 54, tujuan mengangkat tema ini adalah diharapakan kelak Jegeg dan Bagus yang terpilih dapat menjadi duta dalam lingkungan yang global namun tetap membawa harum budaya dan nilai-nilai lokal. Dalam tes esai pun diadakan sesi tanya jawab guna menilai kematangan peserta dalam menyiapkan esai melalui spontanitasnya dalam menjawab pertanyaan.
Tes yang dilaksanakan di Ruang Nusa dan Ruang Bangsa, Gedung Rektorat Universitas Udayana, Bukit, Jimbaran ini dilakukan secara terpisah antara peserta Jegeg dan peserta Bagus. Hal ini dikarenakan sistem penilaian yang dilakukan adalah individu bukan pasangan. Menurut Made Asri Wahyuni, kontingen Jegeg FISIP, persiapan yang harus dipersiapkan peserta adalah mental, kesehatan, dan kesiapan materi dimana harus berhati-hati dalam memilih bahasa agar tidak subyektif, dan terlalu mengkritisi tanpa solusi dan tidak memiliki dampak kepada lokal maupun global. (silya)