Doktor Ilmu Kedokteran Buktikan Driving Pressure Tinggi sebagai Ancaman ARDS dan Peningkatan Biomarker Proinflamasi pada Pasien ICU

Doktor Ilmu Kedokteran Buktikan Driving Pressure Tinggi sebagai Ancaman ARDS dan Peningkatan Biomarker Proinflamasi pada Pasien ICU

 

Bertempat di Gedung Program Pascasarjana Lt. III Ruang Aula Kampus Denpasar, telah berlangsung ujian Promosi Doktor dengan kandidat promovendus, dr. Putu Agus Surya Panji, Sp.AN., KIC., dengan judul disertasi "Driving Pressure Tinggi Sebagai Faktor Risiko Kadar IL-6, IL-8, VWF, ICAM-1 Tinggi Dan Kejadian ARDS Pada Pasien Skor LIPS > 4 Dengan Ventilasi Mekanik Sesuai Lung Protective Ventilation Di ICU RSUP PROF. DR. I.G.N.G. NGOERAH". (17/10/2023)

 

Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) merupakan proses patologis yang sangat kompleks dan heterogen, hingga saat ini manajemen terapi yang terbukti berhasil menurunkan mortalitas dan morbiditas sangat sedikit, sehingga pencegahan agar tidak terjadi ARDS dirasakan lebih bermanfaat. Ventilasi mekanik sebagai terapi suportif pada pasien gagal nafas berpotensi menyebabkan stress mekanik pada paru. Lung Protective Ventilation (LPV) sebagai salah satu strategi ventilasi mekanik yang sampai saat ini terbukti dapat menurunkan mortalitas ARDS, bahkan diaplikasikan sebagai strategi pencegahan terjadiya ARDS pada pasien yang berisiko. Driving pressure dengan formulasi plateau pressure dikurang PEEP merupakan salah satu komponen penting ventilasi mekanik selain LPV. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah paparan driving pressure tinggi (( 14 cmH2O) pada pasien dengan lung injury prediction score (LIPS) > 4 menjadi faktor risiko tingginya biomarker proinflamasi dan kerusakan jaringan paru (IL-6, IL-8, vWF, ICAM-1) serta angka kejadian ARDS pada subjek penelitian.

 

Penelitian ini adalah penelitian kohort analitik prospektif pada dua kelompok, yaitu kelompok paparan (driving pressure ( 14 cmH2O) dan kelompok kontrol (< 14 cmH2O) pada populasi pasien berisiko ARDS (LIPS > 4) yang dirawat di ICU RSUP Prof. Dr. IGNG Ngoerah. Penelitian berlangsung sejak Agustus 2022 hingga jumlah sampel terpenuhi. Serum darah diambil 24 jam pasca terapi ventilasi mekanik untuk pemeriksaan IL-6, IL-8, vWF, ICAM-1. Luaran selama perawatan akan dicatat berupa kejadian ARDS dan angka mortalitas. Analisis dilakukan dengan SPSS 26 untuk analisis secara deskriptif, bivariat, dan multivariat. Penelitian ini laik secara etik.

 

Jumlah laki-laki dan perempuan sama pada kedua kelompok (p = 1,000). Median lama perawatan pada kedua kelompok tidak ada perbedaan (13,5 hari vs 12,5 hari, p = 0,912). Analisis regresi linier diketahui kadar IL-6 dan vWF berbeda bermakna pada kelompok kontrol dan paparan (IL-6: 96,91 ng/L vs 109,21 ng/L; vWF: 28,97 ng/L vs 36,34 ng/L) sedangkan kadar IL-8 dan ICAM-1 tidak berbeda bermakna antara kedua kelompok (IL-8: 226,94 ng/L vs 224,04 ng/L; p = 0,539; ICAM-1: (812,32 ng/L vs 909,01 ng/L; p = 0,080). Driving pressure tinggi menjadi faktor risiko kejadian ARDS dengan RR sebesar 3,5 (1,23–9,93) (p = 0,010), kadar IL-6 tinggi dengan RR sebesar 1,37 (1,12–1,68) (p = 0,001), kadar vWF tinggi dengan RR sebesar 1,33 (1,05–1,69) (p = 0,014), dan kadar ICAM-1 tinggi dengan RR sebesar 1.72 (1.11-2.66) (p = 0,011), namun tidak ada perbedaan angka mortalitas (26 dibanding 28 subjek; p = 0,695). IL-6, IL-8, vWF, dan ICAM-1 merupakan biomarker yang muncul pada fase eksudatif, pasca fase akut, setelah 24 jam akan terjadi inflamasi dan akumulasi kerusakan jaringan sehingga biomarker akan meningkat. IL-8 dan ICAM-1 tidak meningkat secara signifikan diduga karena lebih banyak dilepaskan pada alveoli daripada bentuk soluble di plasma. 

 

Driving pressure lebih dari 14 cmH2O menjadi faktor risiko tingginya biomarker proinflamasi dan kerusakan jaringan paru dan memiliki luaran kejadian ARDS lebih tinggi.

 

Ujian dipimpin oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Perencanaan FK Unud, Dr. dr. I Gede Eka Wiratnaya, Sp.OT(K), dengan tim penguji:

1. Prof. Dr. dr. I Made Wiryana, Sp.An-KIC (Promotor)

2. Prof. Dr. dr. Tjok Gde Agung Senapathi, Sp.An., KAR (Kopromotor I)

3. Prof. Dr. dr. Tjokorda Gde Bagus Mahadewa, M.Kes., Sp.BS (K)Spinal., FICS., FINSS (Kopromotor II)

4. Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp.PD-KHOM

5. Prof. Dr. dr. I Made Jawi, M.Kes

6. Prof. Dr. dr. I Wayan Putu Sutirta Yasa, M.Si

7. Dr. dr. I Putu Pramana Suarjaya, Sp.An., M.Kes., KMN, KNA, FIPM

8. Dr. dr. I Made Gede Widnyana, Sp.An., KAR

9. Dr. dr. I Wayan Niryana, M.Kes., Sp.BS(K)

 

Sedangkan undangan akademik adalah :

1. Dr. dr. I Made Muliartha, S.Ked., M.Kes

2. Dr. dr. I Gusti Agung Utara Hartawan, Sp.An., MARS., S.H.

3. Dr. dr. I Made Junior Rina Artha, Sp.JP(K)

4. Dr. dr. I Gusti Ngurah Mahaalit Aribawa, Sp.An., KAR, FIP.

5. Dr. dr. Dewa Ayu Mas Shintya Dewi, Sp.An

 

Pada ujian kali ini, Dr. dr. Putu Agus Surya Panji, Sp.AN., KIC., dinyatakan lulus sebagai Doktor Lulusan ke-401 Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dengan predikat Sangat Memuaskan