Dukung Bangkitnya Agrowisata di Kintamani, Dosen Prodi Teknologi Pangan FTP Unud, Olah Limbah Kulit Kopi Arabika Menjadi Teh Cascara yang Kaya Antioksidan dan Bernilai Ekonomis
Dosen Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana (FTP Unud) Sayi Hatiningsih, S.TP., M.Si., berkolaborasi dan tergabung dalam tim bersama Prof. Dr. Ir. Bambang Admadi H., M.P., dari Program Studi Teknologi Industri Pertanian, FTP Unud, I Komang Budi Mas Aryawan, S.Pd., M.Pd., dari Fakultas Informatika dan Komputer, ITB STIKOM Bali serta Putu Devi Yustisia Utami, S.H., M.Kn., dari Fakultas Hukum Universitas Udayana, bersama mahasiswa dari Program Studi Teknologi Pangan FTP Unud yaitu Muhammad Eriansyah Al Hakim, Aulia Rahayu Ramadhani, Nicholas Wilbert, dan Gilbert Febian siap dukung bangkitnya agrowisata di Kintamani, Bangli.
Melalui program Hibah Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah dilaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan memilih UPT Agrowisata Giri Alam dikelola oleh Kelompok Tani Harapan Maju yang merupakan sebuah UMKM sebagai Mitra kegiatan. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada Rabu, 5 Oktober 2022 di Banjar Petung, Desa Batur Tengah, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali.
Seperti yang diketahui komoditas kopi Arabika di Kabupaten Bangli Provinsi Bali pada Tahun 2020 mencapai sebesar 2.249 ton (Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, 2022). Besarnya hasil perkebunan kopi ini berdampak pada besarnya hasil limbah kulit kopi yang dihasilkan yakni mencapai sebesar 45% atau sekitar 1.012 ton pada Tahun 2020. Selama ini limbah kulit kopi hanya sebagian kecil yang dijadikan pakan ternak, pupuk dan terkadang hanya ditumpuk/langsung dibuang, atau belum banyak dilakukan penanganan sehingga menyebabkan kontaminasi dan masalah lingkungan disekitar perkebunan kopi. Melalui sentuhan Teknologi Pangan, limbah kulit kopi ini bisa ditingkatkan nilai ekonomisnya dengan pengolahan menjadi teh cascara yang kaya antioksidan. Kegiatan yang telah dilakukan adalah pelatihan pengolahan, pengemasan, pelabelan yang menarik, serta penyimpanann produk teh cascara. Selanjutnya, dilakukan pendampingan secara berkala terkait penggunaan website dan media sosial Instagram sebagai media pemasaran produk (digital marketing), termasuk pengurusan perijinan usahanya.
Pembina dan Ketua Kelompok Tani Harapan Maju yakni Bapak Ketut Putra Wijaya dan Bapak Wayan Sudarma mengatakan bahwa adanya program ini sangat diperlukan petani untuk menghasilkan produk kopi dan teh cascara yang berkualitas. Adanya program ini juga dapat membantu meningkatkan nilai ekonomis kulit kopi, yang selama ini menjadi limbah dan belum dimanfaatkan secara optimal. Harapan Bapak Ketut Putra Wijaya dan Bapak Wayan Sudarma, program ini dapat berkelanjutan sehingga petani dapat terus didampingi dan UPT Agrowisata Giri Alam dapat bangkit dan lahir kembali pasca Pandemi Covid-19.