Sp1 Ilmu Bedah

Sejarah

Pelayanan pembedahan di wilayah propinsi Bali sudah ada sejak jamam penjajahan Belanda maupun Jepang. Pada jaman kemerdekaan sampai berdirinya RSUP Sanglah pelayanan pembedahan belum diberikan secara professional oleh ahlinya. Namun demikian masyarakat Bali telah mendapat pelayanan pembedahan sesuai dengan kemampuan fasilitas dan sumber daya manusia yang ada pada saat itu serta pendukung dan penunjang kegiatan pembedahannya.
Sejak berdirinya RSUP Sanglah pada tahun 1957, maka secara formal berdiri Bagian Bedah yang memberikan pelayanan pembedahan sesuai dengan kemampuan yang ada pada saat itu. Pelayanan pembedahan pada saat itu dilakukan oleh Dr. Mohamad Angsar, seorang dokter Ahli Bedah yang telah melakukan kegiatan pembedahan sehingga diberikan kewenangan untuk melakukan pembedahan, sekaligus sebagai kepala bagian bedah RSUP Sanglah Denpasar. Sampai saat itu pelayanan pembedahan di Propinsi Bali hanya ada di RSUP Sanglah Denpasar, sedangkan di RSU Kabupaten lainnya di Bali belum ada pelayanan pembedahan sehingga semua kasus pembedahan darurat maupun berencana di kirim dan di rujuk ke RSUP Sanglah.
Pelayanan pembedahan di RSUP Sanglah di mulai dengan pelayanan rawat jalan yang berlokasi di Poliklinik Bedah, sedangkan pelayanan gawat darurat dilakukan di VK bedah yang berlokasi di dalam rumah sakit berdekatan dengan kamar operasi yang sekaligus sebagai kamar operasi darurat dan berencana terdiri dari 3 kamar operasi. Ruang perawatan pasien bedah hanya ada 1 ruang perawatan kelas III bercampur, dan beberapa ruang kelas I dan II (zaal A).
Tindakan pembedahan saat itu dikerjakan oleh Dr M. Angsar, dibantu beberapa perawat sebagai asisten, instrumen maupun perawat anestesi, baik untuk pelayanan pembedahan gawat darurat maupun berencana. Setelah beliau pensiun selanjutnya pelayanan pembedahan diberikan oleh Dr. Yasid Mansudi sebagai seorang ahli bedah dengan dibantu oleh Dr. Otong Wirawan (alm) sebagai asisten sebelum mendapatkan keahliannya. Kemudian Dr. Otong Wirawan melanjutkan pendidikan di FK.UNAIR/RSU Dr Sutomo Surabaya, sebagai asisten masuk Dr  I Nengah Dwi Sutanegara, namun tidak berlanjut karena beliau keluar dari Bagian Bedah. Dr Yasid M digantikan oleh Dr. Syahrudin sebagai  ahli bedah RSUP Sanglah, kemudian setelah Dr. Otong W menyelesaikan pendidikan sebagai ahli bedah Dr. Syahrudin pindah, bersamaan dengan itu masuk Dr. I Ketut Buda, Dr. I Nyoman Arhya, Dr. IGM. Rai Yodjana sebagai asisten untuk memberikan pelayanan pembedahan dimana Dr. Arhya kemudian pindah bagian sedangkan Dr. I Ketut Budha berstatus sebagai staf dosen FK.UNUD.
Pada tahun 1962, berdiri Fakultas Kedokteran UNUD, sehingga RSUP Sanglah menjadi rumah sakit untuk tempat pendidikan mahasiswa kedokteran tingkat klinik yang disebut Co-assiten (Coas). Dari saat itu maka tempat pelayanan pembedahan di RSUP Sanglah menjadi Bagian Ilmu Bedah FK.UNUD/RSUP Sanglah Denpasar dengan Kepala Dr. Otong Wirawan, dengan tugas memberikan pelayanan pembedahan, pendidikan dan penelitian sebagai tri darma perguruan tinggi.
Setelah Dr. I Ketut Budha dan Dr. IGM. Rai Yodjana menyelesaikan pendidikan ilmu bedah di FK.UNAIR/RSUD Dr. Sutomo Surabaya, maka pelayanan pembedahan di Bali berpusat di RSUP Sanglah dilayani oleh 3 orang ahli bedah. Selanjutnya pelayanan pembedahan di RSUP Sanglah dibantu oleh 2 orang asisten yaitu Dr. Bowolaksono, Dr. IB Tjakra Wibawa Manuaba. Kemudian untuk melengkapi kegiatan pelayanan pembedahan pada Bagian Bedah FK.UNUD/RSUP Sanglah kemudian masuk melalui jalur sebagai staf dosen Dr. I Ketut Nukarna (alm) ahli bedah orthopaedi.
Pelayanan pembedahan kemudian dikembangkan juga di RS. Tentara dengan Dr. Otong Wirawan sebagai ahli bedah paruh waktu, sedangkan pelayanan pembedahan di rumah sakit swasta dimulai tahun 1976, sampai kemudian bermunculan rumah sakit swasta lainnya. Sedangkan pelayanan pembedahan di rumah sakit kabupaten di mulai dengan adanya ahli bedah di RSU Singaraja, Dr. Adam Sujudi, kemudian digantikan oleh Dr. Rochadi. Sampai sekarang pelayanan pembedahan di RSU Kabupaten telah dilakukan oleh ahli bedah kecuali RSUD Bangli dan Karangasem pelayanan masih diberikan oleh Residen peserta pendidikan PPDS Ilmu Bedah FK.UNUD/RS. Sanglah Denpasar. Pelayanan pembedahan juga dilakukan oleh RS POLDA Bali dengan spesialis bedah Dr. IB. Jungutan (alm)
Pelayanan pembedahan di RS. Sanglah sampai saat ini telah memberikan pelayanan subspesialistik untuk pelayanan pasien bedah gawat darurat dan berencana (elektif).

VISI

Menjadikan Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Umum sebagai  pusat pendidikan,  pelayanan dan  penelitian yang mandiri, unggul dan berbudaya yang dapat bersaing ditingkat nasional, regional dan internasional pada tahun 2017.

MISI

1. Menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan tinggi yang berkualitas, unggul, mandiri dan berkepribadian di bidang ilmu bedah umum yang mampu bersaing di tingkat global
2. Menyelenggarakan  Pendidikan Ilmu Bedah Umum yang didukung oleh pengembangan sumber daya manusia yang memiliki kepribadian, kemampuan dan keterampilan yang berkualitas serta didukung oleh fasilitas lain yang memadai
3. Menyelenggarakan Pendidikan Ilmu Bedah Umum yang didukung oleh kerja sama tim, etos kerja  dan senantiasa membina hubungan baik dengan institusi baik di luar maupun dalam negeri.
4. Menyelenggarakan Pendidikan Ilmu Bedah Umum yang  selalu menjaga manajemen mutu (Total Quality Management), pembaharuan ilmu dan teknologi secara berkelanjutan dengan mengutamakan prinsip-prinsip kemanusiaan

Pejabat

Jabatan : Sekretaris Jurusan/Program Studi

NIP : 197506212003121002

Nama Pejabat : dr. Putu Anda Tusta Adiputra, Sp.B(K)Onk

Periode Awal : 2014-01-01

Periode Akhir : 2017-12-31

Website :

Jabatan : Kepala Jurusan/Program Studi

NIP : 196006211987101001

Nama Pejabat : dr. I Ketut Wiargitha, Sp.B(K) Trauma

Periode Awal : 2014-01-01

Periode Akhir : 2017-12-31

Website :