Rektor Unud Berikan Materi di Seminar Nasional Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA)
Denpasar - Rektor Unud Prof. A.A Raka Sudewi didaulat sebagai salah satu pembicara dalam Seminar Nasional ke V Kesiapan SDM Indonesia Menghadapi Revolusi Industri 4.0 "Roadmap Pembangunan SDM Indonesia" yang diselenggarakan oleh Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA), bertempat di Agung Ballroom Hotel Grand Inna Bali Beach, Kamis (14/11/2019). Seminar ini dibuka oleh Wakil Gubernur Bali dan dihadiri peserta yang merupakan alumni UGM dan peserta dari kalangan umum lainnya.
Pembicara lainnya yang hadir dalam seminar ini adalah Panut Mulyono (Rektor UGM), Faisal Basri (Ekonom), Hendri Saparini (Ekonom CORE Indonesia) dan Adamas Belva Syah Devara (CEO Ruanguru), dan Brigita Manohara (Presenter TV One) sebagai moderator.
Rektor Unud Prof. A.A Raka Sudewi dalam paparannya mengulas tentang global innovation index dimana peringkat akan naik signifikan melalui pengembangan inovasi. Dalam hal ini peran dari dunia pendidikan yang tetap harus memperhatikan jati diri bangsa Indonesia melalui nilai-nilai kearifan lokal. Peran pendidikan memiliki kunci strategis dalam mengembangkan global innovation. Rektor Unud juga menyampaikan, dalam konsep Hindu Bali terdapat Catur Guru yang harus diperhatikan agar semuanya selaras.
Terkait masalah pendidikan, mengacu pada Survei Program for International Student Assesment (PISA) 2015, skor literasi baca, matematika dan sains masih berada di bawah rata-rata. Sementara dalam Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia (2016), persentase pencapaian siswa masih kurang di bidang matematika, membaca dan sains. Sedangkan dalam masalah kesehatan, derajat kesehatan yang belum merata. Untuk itu kita perlu kerja keras untuk dapat mengatasi hal tersebut, di samping masih banyak masalah lain yang juga perlu disikapi.
Solusi yang dapat dilakukan adalah melalui tahapan penguatan SDM secara berjenjang melalui penguatan kapasitas jati diri bangsa, peran catur guru dan pendidikan untuk pengembangan inovasi.
Dalam sesi dialog interaktif muncul berbagai pemikiran terkait langkah yang harus dilakukan untuk pengembangan SDM di Indonesia baik yang disampaikan pembicara maupun peserta (HM)