FISIP UNUD SELENGGARAKAN SEMINAR NASIONAL, MENDAGRI RI, TJAHJO KUMOLO HADIR SEBAGAI NARASUMBER

Jimbaran - Menteri Dalam Negeri RI, Tjahjo Kumolo menjadi narasumber dalam Seminar Nasional dengan tema "Masa Depan Kedaulatan Rakyat di Indonesia yang mengambil tema: Peran Supremasi Hukum dan Akuntabilitas Publik. Seminar ini diselenggarakan oleh FISIP Unud pada Sabtu (10/11) di Gedung Auditorium Widya Sabha Bukit Jimbaran, bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional. Seminar yang dibuka langsung oleh Rektor Unud, Prof. A.A Raka Sudewi ini juga menghadirkan beberapa narasumber lainnya diantaranya dari ICW, LBH Jakarta dan Tempo.

Rektor Unud, Prof. A.A Raka Sudewi menyampakkan kondisi masyarakat Indonesia sekarang mungkin bisa dikatakan mengalami kemajuan dalam bidang demokrasi, setelah reformasi tahun 1998 yang lalu. Kita semua sudah mendapatkan pendidikan politik, baik secara teoritis di kampus maupun secara praktis melalui pemilihan umum maupun dari berbagai informasi dari media massa. Namun, ditengah kemajuan demokrasi perlu juga memahami konteks perkembangan pengetahuan politik dan demokrasi itu sendiri. Hal ini penting bagi mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi untuk dapat menciptakan masyarakat yang tertib dalam menyongsong masa depan.

Lebih lanjut Rektor menyampaikan bahwa kedaulatan yang dimaksudkan dalam tema seminar ini adalah kedaulatan yang etis, yang bersumber dari nilai-nilai budaya dan sosial yang ada di Indonesia. Melalui seminar ini diharapkan dapat memberikan pencerahan dan pemahaman akan pentingnya kedaulatan rakyat di Indonesia.

Mendagri, Tjahjo Kumolo dalam materinya mengangkat tema strategis terkait perjalanan panjang negara Indonesia dalam mengarungi perubahan program pembangunan sesuai dengan dinamika zaman dan tuntukan masyarakat. Mendagri juga menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla telah berkomitmen menjalankan alinea keempat pembukaan UUD 1945, bahwa kedaulatan rakyat harus dapat masuk ke dalam sendi-sendi aspek kehidupan berbangsa dan bernegara melalui pencapaian Nawa Cita. Mendagri berharap para akademisi mampu mencermati perkembangan dinamika yang ada guna menyukseskan Pemilu serentak 2019. (HM)