Museum Patung Burung Universitas Udayana Menyelenggarakan Festival Pengamatan Migrasi Burung Pemangsa 2018
Dokumentasi Kegiatan Festival Pengamatan Migrasi Burung Pemangsa yang Diselenggarakan oleh Frank Williams Museum Patung Burung Universitas Udayana pada Bulan Oktober 2018 di Auditorium Gedung Pasca Sarjana Universitas Udayana dan di Gunung Sega Karangasem Bali
Menyambut fenomena alam migrasi burung pemangsa, Frank Williams Museum Patung Burung Universitas Udayana bekerja sama dengan Minpro Rothschildi FKH Universitas Udayana, Bird Study Club Curik Bali Prodi Biologi FMIPA Universitas Udayana, KPB Kokokan dan SAB Wildlife Photographer Community menyelenggarakan Festival Pengamatan Migrasi Burung Pemangsa pada bulan Oktober 2018. Pada festival ini, terdapat 2 kegiatan yang dilakukan yaitu on site migration watch yang dilaksanakan di Satuan Transmisi TVRI Denpasar di Gunung Sega Karangasem pada tanggal 14 Oktober 2018 serta seminar sehari dengan tema ‘Sang Garuda di Pulau Dewata” yang dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober 2018 di Auditorium Gedung Pasca Sarjana Universitas Udayana.
On site migration watch di Gunung Sega Karangasem Bali diikuti oleh 60 peserta dari civitas akademik UNIVERSITAS UDAYANA dan berbagai unsur masyarakat umum. Pada kegiatan tersebut, peserta mengamati 3 jenis burung pemangsa yang terbang melintas di atas Gunung Sega dari arah Gunung Agung yaitu: Chinese Sparrowhawk, Oriental Honey Buzzard, dan Japanese Sparrowhawk. Dari jam 8.00-14.00, tercatat 2.064 individu yang terbang melintas, Menurut Ketua Unit Museum Patung Burung Universitas Udayana Dra. Luh Putu Eswaryanti Kusuma Yuni, MSc.,PhD, Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa merupakan salah satu wilayah transit dan tujuan bagi berbagai burung migran, dimana burung pemangsa melalui Indonesia dari dua jalur koridor yaitu Eastern Inland Corridor/East Asian Continental Flyway dan Pasific Corridor/East Asian Oceanic Flyway. Gunung Sega Karangasem merupakan tempat yang strategis untuk mengamati migrasi burung pemangsa karena merupakan bottleneck dari jalur migrasi tersebut.
Seminar Sang Garuda di Pulau Dewata diikuti oleh 175 orang peserta dari berbagai perguruan tinggi di Bali, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat. Pemateri pada seminar sehari ini adalah Fathur Rohman, SP., M.Si. (BKSDA Bali), Drh. Dyahayu RT Noviarini (Bali Animal Wildlife Rescue) dan M. Saifudin (KPB Kokokan Bali). Pada seminar ini juga dilakukan first announcement untuk kegiatan the 11th Asian Raptor Research and Conservation Network International Symposia yang akan diselenggarakan pada tangal 10-11 Oktober 2019 di Universitas Udayana, yang merupakan kolaborasi Museum Patung Burung Universitas Udayana dengan Indonesia Ornithologist Union dan Asian Raptor Research and Conservation Network.