Rektor Unud: Sesuai Arahan Presiden Joko Widodo, Perguruan Tinggi Menjadi Motor Penggerak Harus Mampu Merespon Perubahan

Presiden Joko Widodo bertemu dengan seluruh Pejabat Eselon I, Eselon II, Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) dilingkungan Kemenristekdikti dalam pertemuan yang digelar di Istana Negara (10/10) lalu. Kepala Negara mengharapkan perguruan tinggi harus cepat merespon perkembangan zaman.

Dalam pidatonya Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa dalam dunia yang berubah cepat seperti saat ini, kecepatan respon merupakan kunci memenangkan persaingan dan kompetisi. “Kita sudah beberapa puluh tahun dan dalam laporan Menristekdikti hanya tiga universitas yang masuk ke 500 besar. Hal ini harus kita respon apakah proses manajemen di dalamnya atau proses yang lain. Jika tidak sigap menghadapi perubahan, tidak segera membenahi diri untuk melakukan efisensi bisa dipastikan KO menghadapi kompetisi baik dalam suatu negara, perusahaan maupun universitas sama saja dan akan ditinggal oleh bangsa-bangsa lain,” Ujar Presiden.

Presiden berharap fakultas dan program studi selalu tanggap terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Sangat mengherankan jika zaman sudah berubah tapi fakultas maupun program studi tidak ada perubahan. Hal ini sudah disampaikan berulang-ulang, sudah tiga tahun, Presiden menunggu responnya sebelum dikeluarkan kebijakan yang drastis. Jangan hanya top down, Presiden berharap ada botton up. Pejabat Eselon I dan Eselon II di Kementerian juga diharapkan dapat mendukung, jangan sampai ada proses yang sulit baik dalam pengajuan fakultas maupun prodi baru. Pangkas regulasi yang mempersulit agar kita bisa lebih maju, yang lambat pasti ditinggal dan yang cepat pasti memenangkan. Presiden juga menegaskan bahwa Perguruan Tinggi harus mampu membuat alumninya mencintai Indonesia, mencintai negara ini dan melahirkan pembela Pancasila, yang menancapkan jiwa kerakyatan, yang menanamkan integritas, moralitas dan profesionalisme untuk membangun negara ini dan membangun keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Presiden akan selalu memantau setiap respon yang dilakukan baik ditingkat Kementerian maupun Perguruan Tinggi.

Dirjen Sumber Daya Iptek Dikti Kemenristekdikti, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc.,Ph.D memberikan apresiasi kepada Presiden Joko Widodo karena memberikan perhatian tidak hanya dalam infrastruktur tetapi kedepan mengenai sumber daya manusia Indonesia terutama sumber daya bidang Iptek Dikti. Presiden telah menaruh kepercayaan terhadap Perguruan Tinggi. “Yang bisa merespon, merubah, melakukan adaptasi yang kemudian bisa menang dengan suatu kecepatan dan bagaimana membangun manusia Indonesia yang cepat dan tanggap terhadap perubahan”, untuk itu Dirjen akan melakukan suatu perubahan-perubahan untuk merespon apa yang telah disampaikan Presiden.

Rektor Unud, Prof. Dr. dr. A.A Raka Sudewi, Sp.S (K) menyampaikan sesuai arahan Presiden Joko Widodo peran perguruan tinggi sangat penting dalam merespon perubahan dunia yang begitu pesat terkait kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Prof. Raka Sudewi sangat mengapresiasi arahan Presiden Joko Widodo agar Universitas/Perguruan Tinggi menjadi motor penggerak yang merespon perubahan tersebut. Perguruan Tinggi harus mulai mewaspadai perubahan yang begitu pesat dan merespon perubahan teknologi. Perguruan Tinggi menjadi tumpuan harapan dalam melakukan perubahan dengan kecepatan yang sangat tinggi agar tidak ketinggalan jauh. Rektor Unud mengajak seluruh civitas akademika agar mengantisipasi perubahan terkait Iptek yang begitu pesat dengan bekerja keras dan bersinergi sehingga mempercepat juga pencapaian visi misi Unud dalam menghasilkan lulusan yang unggul, mandiri dan berbudaya.

Perguruan Tinggi juga harus keluar dari zona nyaman untuk menjadi lebih responsive. Universitas Udayana saat ini telah melakukan beberapa perubahan terkait tata kelola dengan menggunakan sistem digital yang salah satunya adalah Sistem Informasi Surat Keputusan dalam hal persuratan sehingga dapat lebih cepat mengetahui alurnya. Hal serupa juga telah diterapkan dalam bidang keuangan dan perencanaan yang telah menggunakan sistem berbasis komputerisasi. Saat ini juga dilakukan peningkatan sumber daya dengan menambah jumlah server sehingga dalam mengakses informasi menjadi lebih baik.

SDM juga telah didorong untuk melakukan percepatan dalam meningkatkan tupoksi dan produktivitasnya dalam melakukan penelitian dengan didukung anggaran yang memadai sehingga menghasilkan riset yang mampu memberikan outcome dan bermanfaat bagi masyarakat serta memiliki nilai ekonomi untuk memajukan bangsa. Hal ini juga perlu mendapat dukungan dari pihak lainnya seperti industri. Terkait Tri Dharma akan dilakukan perubahan sesuai dengan perkembangan dan juga akan dikembangkan kurikulum berbasis e-learning. Infrastruktur pendukung lainnya seperti sarana prasarana dan laboratorium juga dibuat lebih memadai sehingga meningkatkan hasil riset di Universitas Udayana. (HM)