KOMAHI UNIVERSITAS UDAYANA SELENGGARAKAN INTERNASIONAL MODEL UNITED NATIONS YANG KE-TIGA

Foto Pembicara, Moderator, Dan Panitia Pelaksana Kegiatan Dalam Rangkaian Kegiatan Sesi Seminar

Denpasar – Jumat (24/08), Korps Mahasiswa Hubungan Internasional (KOMAHI) Universitas Udayana menyelenggarakan kegiatan Model United Nations (MUN) berskala internasional. Acara tahun ini merupakan kegiatan MUN ketiga yang pernah diselenggarakan oleh KOMAHI Universitas Udayana. Tahun ini, kegiatan MUN diselenggarakan selama satu minggu dengan lokasi yaitu Kuta Central Park Hotel dan diikuti sebanyak 65 mahasiswa internasional maupun Indonesia.

Pada penyelenggaraan MUN tahun ini, panitia pelaksana membuka empat chamber yang dilaksanakan. Keempat chamber tersebut diantaranya yaitu United Nations General assembly (UNGA), Disarmament and International Security Committee (DISEC), North Atlantic Treaty Organization (NATO), dan Pakta Warsawa.

Selain menyelenggarakan rangkaian MUN, KOMAHI Universitas Udayana juga memberikan seminar internasional kepada peserta kegiatan. Pada rangkaian seminar internasional, panitian pelaksana mengundang dua pembicara yang memiliki kompetensi memberikan semangat kepada pemuda yang mengikuti rangkaian kegiatan. Pembicara pertama yaitu Dewa Made Juniarta Sastrawan, S.E., M.A yang merupakan Ambassador Extraordinary and Plenipotentiary (LBPP) RI to the Kingdom of Sweden concurrently Latvia Republic periode 2011-2016. Pada pembicara pertama ini, dimoderatori oleh A.A. Ayu Intan Prameswari, S.IP., M.Si. Sedangkan pembicara kedua, pihak panitia pelaksana mengundang dr. I Made Subagiarta, S.Ked yang merupakan Chairman of 44th Ship for South East Asian and Japanese Youth Program DG dan LPDP Awardee untuk Havard Medical School. Dan pada pembicara kedua ini dimoderatori oleh Penny Kurnia Putri S.Sos., M.A.

Salah Satu Suasana Ruangan Kegiatan Model United Nations

Ketika melakukan wawancara dengan ketua KOMAHI, Ariska Kusuma, menyatakan bila tujuan kegiatan MUN yang diselenggarakan oleh KOMAHI yaitu untuk mengasah kemampuan generasi muda dalam berpikir kritis, memahami isu-isu global, dan mengasah kemampuan untuk berdiplomasi. Selain itu, Ariska juga berharap agar kegiatan ini selain bermanfaat bagi mahasiswa internasional, juga bermanfaat bagi mahasiswa Universitas Udayana untuk bertukar pikiran mengenai permasalahan global. (Pratama)