10.493 calan Mahasiswa Ikuti Ujian SBMPTN 2018, Libatkan 516 Orang Pengawas
Jimbaran - Universitas Udayana, dan ISI Denpasar selaku PANLOK 63 Denpasar selenggarakan Ujian SBMPTN 2018 Selasa, (08/05/2018). Melihat jumlah peserta yang menembus10.000 orang, lokasi ujian dilaksanakan di tiga tempat yaitu Kampus Sudirman untuk SAINTEK, dengan jumlah peserta 3.949 orang, Kampus Unud Bukit Jimbaran untuk SOSHUM dengan jumlah peserta 4.844 orang, dan Kampus ISI Denpasar untuk CAMPURAN dengan jumlah peserta 1.340 orang. Untuk Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tahun ini jumlah peserta 365 orang, dan pelaksanaan ujiannya dilaksanakan di Lab Komputer Fakultas Kedokteran Denpasar dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Kampus Bukit Jimbaran. Materi yang diujikan meliputi Tes Kemampuan Dasar (TKD) dan Tes Kemampuan dan Potensi Akademik (TKPA).
Sesuai dengan siaran pers kemenristekdikti, SBMPTN 2018 Ujian SBMPTN 2018 di seluruh Indonesia diikuti oleh 860.001 peserta ujian. Ujian tulis dilaksanakan secara serentak di 42 Panitia Lokal yang terdiri dari 85 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia.
Menristekdikti mengatakan saat ini ujian SBMPTN 2018 diikuti 860.001 peserta yang terdiri dari peserta Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) sebanyak 833.820 peserta dan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebanyak 26.181 peserta. Selain itu, dari jumlah tersebut ada juga peserta dari lulusan paket C sebanyak 1.078 orang dan peserta penyandang disabilitas sebanyak 365 orang yang terdiri dari 122 peserta tuna rungu, 107 peserta tuna netra, 43 peserta tuna wicara dan 93 peserta tuna daksa. Tahun ini peserta SBMPTN juga diikuti oleh anak-anak tenaga kerja Indonesia (TKI) yang tengah bekerja di luar negeri.
Nasir mengingatkan Kepada semua Rektor PTN agar tidak ada diskriminasi terhadap peserta paket C dan penyandang disabilitas. "Perguruan Tinggi harus ramah terhadap semua pihak, tidak boleh ada diskriminasi dan harus memberikan sarana pendukung terhadap peserta disabilitas jika peserta tersebut lulus," jelas Nasir saat jumpa pers usai meninjau pelaksanaan ujian SBMPTN di kampus UNDIKSHA, Singaraja Bali (8/5).
Selain itu, Menristekdikti mengatakan ada perbedaan sistem penilaian tahun ini dengan tahun lalu, yaitu tahun 2017 diberlakukan sistem minus 1, sedangkan untuk tahun ini dirubah menjadi ‘item respond theory’ yang apabila jawabannya benar mendapat nilai 1, apabila salah dan tidak diisi mendapat nilai 0. "Maka dari itu saya mengingatkan kepada semua peserta agar tidak meninggalkan soal," tutur Nasir.
Menteri Nasir kembali mengingatkan Panitia Seleksi SBMPTN diseluruh Indonesia agar mewaspadai setiap potensi kecuranganyang muncul dari pelaksanaan SBMPTN 2018. Bagi mahasiswa yang terbukti menjadi joki akan dikeluarkan dari kampus. Sedangkan bagi Panitia yang terbukti membocorkan soal akan dipidanakan, karena soal ujian termasuk dokumen negara. (HM)