Menggali Nilai Toleransi dan Kebhinekaan dalam Seminar Nasional Kearifan Lokal Lisan dan Tulis
Prof. Dr. I Wayan Suka Yasa, M.Si. dari Universitas Hindu Indonesia Memaparkan Materi dalam Kegiatan Seminar Nasional Kearifan Lokal Lisan dan Tulis
Denpasar – Sabtu, 25 November 2017 Himpunan Mahasiswa Jawa Kuno melaksanakan kegiatan Seminar Nasional Kearifan Lokal Lisan dan Tulis. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memperingati HUT Program Studi Sastra Jawa Kuno ke-59 dan Himpunan Mahasiswa Jawa Kuno ke-7. Tema yang diambil adalah “Menggali Nilai Toleransi dan Kebhinekaan dari Tradisi Lisan dan Tulis Nusantara”. Seminar ini dilaksanakan di Ruang Ir. Soekarno Gedung Purbatjaraka Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana Jl. Pulau Nias No. 13 Denpasar. Latar belakang diadakannya kegiatan ini adalah mengingat saat ini banyak isu-isu yang bisa menjadikan konflik di masyarakat ataupun NKRI, sehingga perlu mengangkat toleransi dan kebhinekaan dari kearifan lokal untuk bisa menanggulangi permasalahan tersebut.
Prof. Dr. Luh Sutjiati Beratha, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana membuka kegiatan ini secara resmi, kemudian dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng untuk memperingati HUT Program Studi Sastra Jawa Kuno ke-59 dan Himpunan Mahasiswa Jawa Kuno ke-7. Setelah itu memasuki acara inti yaitu seminar nasional yang diisi oleh tiga pembicara. Pembicara pertama adalah Dr. Drs. I Made Supartha, M.Hum. dari Universitas Indonesia dengan materi “Menelisik Esensi Toleransi dan Konsep Transfomasi Sosial dalam Pemikiran Jawa Kuno : Catatan Kecil Kearifan Eskatologis Merbabu-Bali”. Dilanjutkan oleh Dr. Sri Ratna Sakti Mulya, M.Hum dari Universitas Gadjah Mada yang membawakan materi “Menggali Nilai Toleransi dari Naskah-Naskah Skriptorium Pakualaman”. Pembicara yang ketiga adalah Prof. Dr. I Wayan Suka Yasa, M.Si. dari Universitas Hindu Indonesia dengan materi “Menggali Nilai Toleransi dan Kebhinekaan dalam Lontar Sastra Jawa Kuno”.
Kegiatan ini baru pertama kalinya dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Jawa Kuno dengan bantuan dari Balai Pelestarian Nilai Budaya Wilayah Bali dan Nusa Tenggara. Peserta yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 46 orang yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan umum. Ida Bagus Made Ari Segara, ketua pelaksana dalam kegiatan ini merasa sangat terkesan karena pertama kalinya seminar nasional diadakan di Program Studi Sastra Jawa Kuno. (fai)