UPT Perpustakaan Unud Gelar Seminar Pengembangan Perpustakaan Melalui Angka Kredit Pustakawan
Jimbaran – UPT Perpustakaan Universitas Udayana menyelenggarakan Seminar Pengembangan Perpustakaan Melalui Angka Kredit Pustakawan, Selasa (21/11/2017) di Ruang Bangsa Gedung Rektorat Kampus Bukit Jimbaran. Seminar diikuti Pustakawan Unud dan Pustakawan dari seluruh Bali serta seorang Pustakawan dari Lombok. Narasumber yang hadir dalam seminar adalah Drs. Supriyanto, M.Si yang merupakan Pustakawan Ahli Utama Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Prof. Dr. Ir. Gede Rai Maya Temaja, MP mewakili Rektor dalam sambutan pada pembukaan seminar menyampaikan kegiatan ini merupakan upaya perguruan tinggi untuk mengembangkan perpustakaan di universitas. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para pustakawan yang dituntut untuk mengumpulkan angka kredit guna mengembangkan karir kepustakawanan serta kenaikan pangkat dan jabatan yang lebih tinggi sesuai peraturan yang berlaku. Poin penting angka kredit untuk pustakawan dan pengembangan profesi yang belum banyak dijamah adalah pengkajian atau penelitian dimana Pustakawan akan diajak berpikir ilmiah dan kritis. Kegiatan menulis juga diapresiasi dengan nilai tinggi dalam angka kredit. Melalui seminar ini diharapkan narasumber dapat memotivasi para pustakawan untuk mengembangkan karirnya melalui penelitian dan Peserta dapat menggali sebanyak-banyaknya ilmu dari narasumber.
Drs. Supriyanto, M.Si dalam materinya menjelaskan bahwa Pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. Untuk itu diperlukan komitmen bersama bahwa pekerjaan pustakawan adalah kepustakawanan, yaitu kegiatan ilmiah dan profsional yang direpresentasikan dalam wujud angka kredit. Kenaikan pangkat atau jabatan bukan semata-mata sekedar perolehan angka kredit, tetapi juga peningkatan kinerja atau prestasi.
Lebih lanjut Supriyanto menyampaikan pustakawan juga harus pro aktif dan berinovasi dalam mempromosikan layanan perpustakaan agar lebih dikenal dan diminati masyarakat. Pustakawan bisa memanfaatkan sosial media untuk menggali informasi sebagai sarana untuk memajukan perpustakaan. Dalam kesempatan ini Supriyanto juga menjelaskan mengenai angka kredit dan pengembangan perpustakaan. Supriyanto berharap pustakawan professional dan mandiri senantiasa mengedepankan pengembangan profesi berkelanjutan dalam rangka mendukung tugas dan fungsi lembaga tempat pustakawan bernaung. (HM)