Dies Natalis Ke- 55, Menguatkan Tata Kelola dan Kelembagaan Universitas Udayana Sebagai Pusat Inovasi Nasional

Bukit Jimbaran – Universitas Udayana memperingati Dies Natalis Ke- 55, Jumat (29/9) di Auditorium Widya Sabha Kampus Bukit Jimbaran. Puncak peringatan dilaksanakan dalam Sidang Senat Terbuka Universitas Udayana yang dihadiri oleh Rektor, Anggota Senat, seluruh pimpinan, Dosen, Pegawai, mahasiswa dilingkungan Unud serta undangan dari Kementerian dan Pemerintah Daerah.

Rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan dalam peringatan Dies kali ini diantaranya acara ilmiah meliputi seminar, workshop, pelatihan dan Focus Group Discussion (FGD). Kegiatan lainnya adalah Napak Tilas Perjalanan Prabhu Udayana, acara kekeluargaan dan pengabdian masyarakat. Pada acara puncak peringatan Dies ke- 55 dilaksanakan Orasi Ilmiah yang disampaikan oleh Prof. Dr. Paulina Pannen, M.Ls, Staf Ahli Bidang Akademik Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dengan tema “Menguatkan Tata Kelola dan Kelembagaan Universitas Udayana Sebagai Pusat Inovasi”. Tema tersebut sejalan dengan tema yang diusung pada Dies Natalis ke- 55 Universitas Udayana. Acara puncak Dies juga dirangkaikan dengan pemberian penghargaan kepada dosen, tenaga laboran, pegawai dan mahasiswa yang berprestasi, dan berbagai hiburan partisipasi dari civitas akademika serta pembagian door prize.


(Rektor Unud, Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K) saat memberikan sambutan acara puncak Dies Natalis Unud ke 55)

Rektor Unud, Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K) dalam uraiannya menyampaikan Usia 55 tahun merupakan usia yang matang bagi Universitas Udayana. Segenap sivitas akademika harus berusaha sekuat tenaga untuk menggapai visi mewujudkan “Universitas Udayana menjadi Lembaga Pendidikan Tinggi yang menghasilkan Sumber Daya Manusia yang Unggul, Mandiri dan Berbudaya” dengan arah dan semangat tercapainya Universitas Udayana sebagai World Class University (WCU) di tahun 2027.

 “Menguatkan Tata Kelola dan Kelembagaan UNUD sebagai Pusat Inovasi  Nasional”, yang menjadi tema dies ke- 55 mencerminkan bahwa dengan penguatan tata kelola kelembagaan Unud dapat mewujudkan Universitas Udayana sebagai Pusat Inovasi Nasional dengan mengembangkan Inkubator Teknologi (Technology Innovation Centre)  sebagai wadah bagi peneliti-peneliti Universitas Udayana dalam mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi agar ada sinkronisasi antara perkembangan Iptek dengan permasalahan yang dihadapi industri serta kebutuhan nyata masyarakat dan negara.

 

Berbagai capaian Universitas Udayana melalui pengakuan QS Star Bintang 3,  peningkatan status AIPT dari B menjadi A, peringkat webometric rank ke 8 pada Juli tahun 2017 dari webometric rank ke-9 pada Januari 2017. Sementara itu, Universitas Udayana di tahun 2017 sudah mempersiapkan 11 program studi yang akan mengikuti peratingan internasional. Dengan berbagai permasalahan yang dimiliki kampus Bukit Universitas Udayana pada saat ini, disepakati untuk mengembangkan konsep kampus yang kompak, smart, dan berbasis pada ekologi yang berkelanjutan. Rektor berharap seluruh civitas akademika Universitas Udayana dapat bersatu dan bekerja sama dalam menghadapi tantangan kedepan agar dapat terus mengembangkan dan menjaga nama besar Universitas Udayana.


(Staf Ahli Bidang Akademik Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Prof. Dr. Paulina Pannen, M.Ls, saat memberikan orasi ilmiah dalam rangka Dies Natalis Unud Ke 55)

Staf Ahli Bidang Akademik Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Prof. Dr. Paulina Pannen, M.Ls, dalam orasi ilmiahnya menyampaikan kontribusi utama yang diharapkan pemerintah dari Kemenristekdikti adalah Ultimate Impact (dampak tertinggi) terhadap Economic Growth (pertumbuhan ekonomi) menuju Ultimate Outcame: (hasil tertinggi)  yaitu Nation Competitiveness (daya saing bangsa) yang menghasilkan Output: Skilled Labors (tenaga kerja yang terampil) dan Inovation (yang memiliki berbagai inovasi). Paulina Pannen juga memberikan gambaran mengenai tantangan dan indeks daya saing di Indonesia serta kondisi pendidikan di Indonesia. Dengan capaian Universitas Udayana saat ini yang sudah masuk dalam 30 universitas yang terakreditasi A di Indonesia, diharapkan dapat lebih berperan dalam berbagai bidang, disamping itu peran Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) diharapkan dapat ditingkatkan menjadi pusat unggulan inovasi. Paulina juga menyampaikan ada tiga hal penting dalam upaya menuju pasar global yakni reputasi nasional dan internasional, lulusan bersertifikat dan pusat inovasi. Melalui kesempatan ini Paulina juga menyampaikan pesan dari Menristekdikti, M.Nasir “kuncinya adalah inovasi yang dihasilkan melalui kolaborasi antara Perguruan Tinggi dengan industri yang akan menjadi motor perkembangan ekonomi Indonesia karena hal tersebut akan menciptakan pasar kerja baru”. (HM)


(Dies Natalis Ke- 55, Menguatkan Tata Kelola dan Kelembagaan Universitas Udayana Sebagai Pusat Inovasi Nasional)