PRODI ARKEOLOGI IKUTI WORLD CULTURE FORUM 2016

Megawati Soekarno Putri didampingi oleh  para petinggi dari Indonesia dan  Internasional saat membuka acara World Culture Forum di Convention Center Bali Nusa Dua, Badung Bali.

Nusa Dua – World Culture Forum 2016 atau biasa disingkat WCF, telah resmi digelar pada haris kamis (13/10) di Convention Center Bali Nusa Dua, Badung Bali. Acara ini dibuka dengan pemukulan gong oleh Megawati Soekarno Putri sebagai perwakilan dari Presiden RI yakni Joko widodo dan diampingi oleh para mentri dan petinngi dari Nasional maupun Internasional, seperi Muhadjir Efendi, Iran Ali Jannati, Sualiki Neemia, Hilmar Farid dan Syabash Khan. Namun acara WFC ini telah berlangsung sejak hari senin 10 Oktober. WCF tahun ini dihadiri  oleh kurang lebih 1.307 peserta dari 63 Negara dan berakhir pada 14 Oktober 2016. Adapun tema yang diangkat pada WCF 2016 adalah “Culture for an Inclusive Sustaniable Planet” dengan menekankan pentingnya kebudayaan sebagai landasan pembangunan yang berkelanjutan.

Megawati dalam sambutannya mengatakan bahwa,  Kebudayaan merupakan alat perjuangan untuk mencapai kemerdekaan sejati setiap bangsa. Bangsa yang benar-benar merdeka adalah bangsa yang mencapai Trisakti: Berdaulat dibidang politik, berdiri diatas kakai sendiri dibidang ekonomidan berkepribadian dalam kebudayaan.


Mahasiswa Prodi Arkeologi saat menjaga pameran World Culture Forum  di stand  Pelestarian Situs Manusia Purba.

Pada kesempatan kali ini Program studi Arkeologi  UNUD tampil sebagai delegasi Bali atas kerjasamanya dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Bali. Ada tiga peserta yang di menjadi delegasi dianataranya dosen Arkeologi Rochtri Agung Bawono, S.S.,M.Si. dan kedua mahasiswanya Fikri dan Arga. Selain sebagai peserta di WCF, Hima Arkeologi juga turut berperan aktif selama acara WCF Berlangsung, seperti tampil sebagai relawan pada pameran mereka adalah Zahratunnisa Deban, Viktor N Siburian, Jofel Eliezer Malonda, Sekar Rizky Amalia, Linda Nurjagad dan Ikbal Adikusumah.

“Acaranya bagus, kita bisa belajar dari kebudayaan di kancah Internasional, bertemu dengan orang-orang yang merupakan perwakilan dari nasional dan negara-negara Internasonal seperti Kalimantan, Polandia, Roma,Thailand, Filipina, Singapura, Australia dan masih banyak lagi. Ini adalah pengalaman yang keren banget. Dan disana kita bisa saling bertukar ide dengan mereka terkait kebudayaan baik didalam negeri maupun luar negeri. Ada 16 pameran WCF kali ini diantaranya pameran jalur Rempah Nusantara, Museum Nasional, Romania, Balai Konservasi Borobudur, Wonderful Indonesia Spa, Europalia, Badan Pelestarian Nilai Budaya, Badan Pelestarian Situs Manusia Purba,”  ujar Jofel Eliezer Malonda Ketua Hima Prodi  Arkeolgi. (Isma)