SEMNAS BAHASA POLITIK KEKUASAAN DALAM DINAMIKA KEBUDAYAAN

Denpasar- Masih dalam suasana Dies Natalis Universitas Udayana ke-54, Fakultas Ilmu Budaya selenggarakan Seminar Nasional dengan tema Bahasa Politik Kekuasaan dalam Dinamika Kebudayaan. Semnas ini berlangsung selama dua hari, yakni Jum’at dan sabtu tanggal 7 hingga 8 Oktober di auditorium Widia Sabha Mandala Fakultas Ilmu Budaya. Seminar di buka oleh Prof. Dr. Ni Luh Suci Bratha selaku dekan FIB dan dihadiri oleh mahasiswa FIB, dosen, serta Guru besar dari FIB Udayana, UGM, dan UNDIKSA.

Semnas disambut baik oleh Dekan FIB, menurutnya penggunaan bahasa internasional, nasional, maupun bahasa lokal sangatlah penting dalam membangun karakter bangsa Indonesia sebab bahasa itulah yang menjadi suatu kunci pokok dalam membangun relasi di era globalalisasi. Pada semnas kali ini banyak pemakalah yang hadir dan menuangkan pemikirannya baik dalam bentuk penyajian materi secara lisan maupun tulisan. Penyampaian materi pun dibuat bervariasi, seperti  sistem kelas atau FGD. Setiap kelas terdapat tiga pemateri dan sepuluh peserta yang tergabung dalam satu grup diskusi . Adapun pemateri-pemateri pada semnas adalah Guru Besar dari UGM seperti Prof. Dr. Faruk, S.U., Guru Besar Undiksa Prof. Dr. Nengah Bawa Atmaja, M.A., Guru Besar Unud Prof. Dr. Pastika, M.S., serta dosen-dosen pengajar FIB dari Universitas Udayana.

“Diharapakan melalui semnas ini dapat memberikan ide-ide baru untuk menyelaesaikan persoalan-persoalan bahasa yang sedang terjadi di Indonesia. Maraknya penggunaan bahasa asing dalam berbahasa Indonesia akan berdampak tidak baik, dan bila dibiarkan bahasa Indonesia lambat laun akan semakin menghilang seperti di Papua yang lebih familiar dengan bahasa Inggris dari pada bahasa nasionalnya sendiri. ” Ujar Prof. Dr. I Wayan Pastika, M.S., salah seorang Guru Besar FIB Udayana. (isma)