Anies R. Baswedan berikan rumus tepercaya bagi mahasiswa baru Unud

Anies Baswedan sedang memberikan pemaparan materi ditengah-tengah mahasiswa baru

 

Student Day Universitas Udayana berlangsung pada sabtu (20/8) bertempat di Auditorium Widya Sabha, Bukit Jimbaran. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa baru kecuali mahasiswa yang melewati Jalur SPMB atau mandiri.

Pengenalan kampus oleh organisasi mahasiswa diisi dengan acara yang dikemas secara menarik untuk peserta Student Day. Para peserta disuguhkan seorang pembicara yang menginspirasi kawula muda saat ini. Kehadiran Anies R. Baswedan seolah olah membuat seluruh warga Unud yang berada di dalam ruangan merasa terkagum. Dipandu oleh Clara Listya Dewi sebagai moderator, telah menggiring suasana pada isu sosial terkini. Kisah inspiratif yang dibawakan Beliau mampu mengundang sorotan seluruh mahasiswa. 
Beliau menjelaskan bahwa kini anak muda berada dimasa abad ke 21 sehingga diperlukan 4 kompetensi. Dalam mengarungi abad ini dibutuhkan “Fourth Industrial Revolution” yang terdiri dari Creativity, Critical Thinking, Communication, Collaboration. Keempat hal itu ditopang oleh dua unsur yaitu Literasi dan Karakter. Literasi meliputi minat baca dan daya baca, sedangkan karakter meliputi kinerja dan moral. 
“Bereskan karakter, siapkan literasi dasar, kuasai keempat kompetensi, maka anda punya rumus untuk menang dimasa mendatang.” Tandasnya. 
Sebagai seseorang yang sangat menghormati perjuangan dan kerja keras para pahlawan di masalalu, Anies Baswedan berkesempatan membahas mengenai suatu topik kepemimpinan yang diwariskan para tokoh luar biasa dimasa lampau.
Menurut Anies, orang-orang cenderung akan membahas bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik tanpa pernah tau apa arti dari pemimpin itu sendiri. “Kepemimpinan juga bukan tentang dirimu, karismamu, atau kecakapanmu, memiliki itu semua tidak berarti apapun tanpa adanya seorang pengikut. Karena seorang pemimpin ada ketika ada seorang pengikut.”ungkapnya. 
Anies juga menegaskan seseorang layak dijadikan pemimpin hanya ketika dia mendapatkan kepercayaan. Membahas mengenai kepercayaan itu sendiri, uniknya Anies Baswedan menyempatkan berbagi sebuah rumus yang disebutnya rumus kepercayaan “T= C + I1 + I2 – SI”, yaitu kepercayaan terdiri dari sebuah kompetensi, integritas, keintiman atau kedekatan, akan tetapi harus dikurangi oleh keinginan diri sendiri.
Oleh karenanya Anis Baswedan mencontoh tokoh pahlawan nasional Ir.soekarno dan Moh. Hatta dalam aspek sebuah nilai kepercayaan. Kedua tokoh hebat itu layak dijadikan pemimpin karena telah mendapatkan kepercayaan rakyat indonesia. Selain itu, mampu mendalami seluruh aspek kepercayaan pada kehidupan mereka ketika berjuang untuk indonesia.
Diakhir pemaparannya,  seorang Anies Baswedan sekali lagi menekankan bagaimana harusnya seorang mahasiswa mencontoh kepemimpinan tokoh dimasa lalu, sehingga mampu mendapat kepercayaan yang harganya amatlah mahal. Beliau juga menanamkan sebuah semangat baru bahwa mahasiswa harus berpikir luas, dan mampu membayangkan hal-hal luar biasa yang jauh lebih tak terduga untuk menjadi generasi yang berani berbuat untuk bangsanya sendiri. (khania)