Universitas Udayana menyelenggarakan The 3rd Annual Meeting of The Udayana University - International Advisory Board (IAB)

The 3rd Annual Meeting of The Udayana University - International Advisory Board (IAB) dilaksanakan secara hybrid pada hari Sabtu 28 September 2024 pukul 09.00 -12.00 wita, dengan titik sentral penyelenggaraan di Ruang PTN-BH Gedung Pascasarjana Universitas Udayana (Unud), Kampus Sudirman.

Udayana University-IAB Meeting yang ketiga ini dihadiri langsung oleh Rektor Universitas Udayana Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana, M.T.,Ph.D.,IPU., Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, M.P., IPU., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Prof. Ir. I Ketut Sudarsana, S.T., Ph.D., Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja sama, dan Informasi Prof. Dr. dr. I Putu Gede Adiatmika, M.Kes., Deputy of Chief Udayana University IAB Prof. Palm, Internal Member of Udayana University IAB Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M. Litt, Ketua LP3M Prof. Ir. I Nengah Sujaya, M.Agr.Sc.Ph.D., Ketua USDI Dr. Dewa Made Wiharta, ST,MT., Sekretaris LP2M Prof. NMAE Dewi, Koordinator KUI Putu Ayu Asty Senja Pratiwi,S.S.,M.Hum, Ph.D., Ketua Tim Sekretariat Udayana University IAB dr. Ni Nengah Dwi Fatmawati, Sp.MK.(K), Ph.D. dan seluruh anggota sekretariat IAB (Ainul Ghurri, S.T., M.T., Ph.D., Dr. Eng. I Made Gatot Karohika, S.T, M.T., Made Diah Lestari, S.Psi.,M.Psi., Ph.D., Dr. Ketut Widya Purnawati, S.S., M.Hum.).

Selain itu, hadir secara online Ketua IAB Prof. Adrian Vickers (University of Sydney, Australia), dan anggota lain Prof. Kadambot Siddique (The University of Western Australia, Australia), Assc. Prof. Carol Warren (Murdoch University, Australia) serta Prof. Suastika dari anggota internal IAB.

Pertemuan diawali dengan opening remarks dari Rektor Universitas Udayana yang menyampaikan ucapan terima kasih kepada Udayana University IAB yang telah secara kontinyu selama hampir 3 tahun berinteraksi dan memberi masukan kepada Universitas Udayana.

Prof. Adrian Vickers selanjutnya memberi sambutan dengan menjelaskan anggota IAB untuk periode setahun ke depan, dan juga menyinggung beberapa masukan dari IAB meeting tahun lalu yang beliau melihat telah diimplementasikan sampai saat ini. Anggota International Advisory Board 2024-2024 terdiri dari anggota Internal IAB 2024, Prof. Suastika, Prof. Ketut Budi Susrusa, Prof. Darma Putra. Sedangkan anggota Eksternal IAB 2024 adalah Prof. Adrian Vickers (University of Sydney, Australia), Prof. Harry Palm (The University of Rostock, Germany), Prof. Kadambot Siddique (The University of Western Australia, Australia), Prof. F. Miura (Yamaguchi University, Japan), Prof. Osamu Matsushita (Okayama University, Japan), Assc. Prof. Carol Warren (Murdoch University, Australia).

Sesi selanjutnya diisi presentasi dari Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Udayana Prof. Ketut Sudarsana yang menyampaikan secara komprehensif respon dan progres terhadap 4 rekomendasi dari IAB Meeting tahun 2023 meliputi: (1) Peningkatan outbound student exchange, (2) Peningkatan program internasionalisasi terkait riset dan publikasi, (4) Perluasan kesempatan kerjasama riset, dan (4) Pengembangan Website yang memudahkan calon mahasiswa asing untuk mengetahui informasi dan melakukan pendaftaran ke Universitas Udayana.

Ke empat rekomendasi telah direspon dalam bentuk berbagai kegiatan dan pengembangan yang telah sejalan dengan program-program yang ada di Universitas Udayana, misalnya kerja sama riset dengan University of Sydney dan workshop-worshop berkelanjutan yang dilakukan Prof. Palm di Fakultas Kelautan dan Perikanan yang juga melibatkan mahasiswa dari negara lain; maupun isu yang telah direspon Unud dengan pembentukan tim konten website untuk kelas internasional dan mahasiswa asing.

Setelah penyampaian presentasi tersebut secara berturut-turut anggota IAB memberi apresiasi dan respon lanjutan untuk pengembangan program selanjutnya. Terkait dengan adanya 2 jurnal di Universitas Udayana yang telah terindeks Scopus, Prof. Siddique memberi apresiasi yang tinggi dan sekaligus menekankan pentingnya meningkatkan impact factor jurnal tersebut. Jika sudah banyak jurnal sejenis, maka akan sulit meningkatkan impact faktor, karena kompetisi yang ketat antar jurnal tersebut dalam menerima naskah jurnal yang berkualitas, sehingga perlu dipertimbangkan adanya jurnal dengan scope yang khas Bali dan Universitas Udayana, misalnya  tentang pariwisata.

Diskusi berlanjut dengan Prof. Palm melempar ide tentang isu tentang overload tourism. Rektor kemudian menanggapi bahwa isu pariwisata selalu menjadi atensi para peneliti di Universitas Udayana. Unud telah memiliki tim khusus, pusat penelitian dan dan PUI (Pusat Unggulan Inovasi) terkait pariwisata, sehingga ide tersebut dapat diterima dengan baik untuk dikembangkan. Diskusi berlanjut dengan respon para Wakil Rektor dan peserta meeting lainnya.

Diskusi semakin mengerucut tentang pentingnya riset interdisiplin, dimana Prof. Vickers menyarankan jika ada narasumber atau partner kerja sama riset dari universitas dengan posisi ranking tinggi (QS WUR 100) datang ke Unud, minimal ada 3 fakultas yang mengikuti pertemuan sehingga topik riset dan lingkup kerjasamanya bisa dikembangkan lebih luas. Untuk langkah berikutnya Unud perlu memaksimalkan penelitian interdisiplin sebagai cara untuk meningkatkan internationalisasi dan sebagai jalan untuk meningkatkan student dan staff mobility, research opportunity and collaboration.

Dalam skema internal perlu membuat penelitian dan memfasilitasi grant dengan topik-topik yang menjadi needs bagi pengambilan kebijakan universitas atau daerah/pemerintah. Dan yang tak kalah penting, pemilihan topik penelitian interdisiplin harus aktual dan  attractive bagi kolaborator LN sehingga meningkatkan potensi kerja sama dengan LN. IAB meeting diakhiri dengan penyampaian wrap-up pembahasan yang telah dilakukan, dan ditutup dengan closing remarks dari Rektor Universitas Udayana.