Padat, Hari Kedua Abdidaya Ormawa 2024 di Universitas Udayana Diisi Berbagai Kegiatan dari Semiloka, Expo Pameran, Sarasehan, Panggung Budaya Hingga Gala Dinner

Jimbaran - Berbagai kegiatan dilaksanakan untuk menyemarakkan Abdidaya Ormawa 2024 hari kedua di Universitas Udayana (Unud), Jumat (8/11/2024). Adapun kegiatan yang dilaksanakan yakni Semiloka Nasional Abdidaya Ormawa 2024 yang bertempat di Gedung Auditorium Widya Sabha, Expo Pameran Poster yang berlokasi di Halaman Gedung Rektorat, Sarasehan Pimpinan Perguruan Tinggi, Sarasehan Mahasiswa, Sarasehan Dosen Pendamping dan Sarasehan Mitra yang berlangsung di areal Gedung Rektorat, kemudian Panggung Budaya yang berada di area parkir barat Gedung Widya Sabha serta Gala Dinner yang dimeriahkan dengan berbagai pentas tari yang salah satunya melibatkan mahasiswa internasional. Disela-sela kegiatan juga berlangsung Rapat Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan (Forpimawa).

Pada kegiatan Semiloka Nasional yang dibuka langsung oleh Rektor Unud Prof. I Ketut Sudarsana menghadirkan tiga pembicara yakni dari Belmawa  Prof. Dr. Ir. Illah Sailah, MS dengan topik Kontribusi Organisasi Kemahasiswaan dalam Pembangunan Desa melalui Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Sains dan Teknologi, Staf Ahli Bupati Klungkung Bidang Kemasyarakatan dan SDM Nyoman Mudarta, S.Pd.,M.Si dengan topik Peran Pemda Dalam Sinergi Berdayakan Masyarakat, dan Kepala Desa Gunaksa Sadiarna, SH dengan topik Sukses story kolaborasi pemberdayaan desa dengan program PPK Ormawa, peran pemerintah desa dalam upaya dukungan masyarakat terhadap kegiatan PPK Ormawa, strategi keberlanjutan.

Prof. Illah Sailah dalam materinya menyampaikan paradigma baru kebijakan pendidikan tinggi yakni kita harus mempersiapkan diri bagaimana pembelajaran pada masa depan yang tidak menentu dengan metode pembelajaran yang mentransformasi dan membuat peserta didik mempunyai kemampuan berpikir kritis. Kebijakan pendidikan tinggi menganut kolaborasi dan pola pemberdayaan yang memampukan setiap perguruan tinggi berperan secara unik dengan berpikir inovatif (innovative thinking) untuk berkembang dan berkontribusi pada pembangunan nasional.

Tantangan Perguruan Tinggi pada penguatan Ormawa terletak pada pelatihan kepemimpinan, inkubasi proyek desa, pendanaan dan akses sumber daya, kolaborasi dengan pemerintah dan lembaga swasta, serta monitoring dan evaluasi.

Sementara dalam sarasehan digali berbagai masukan terkait evaluasi dampak program  terhadap pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kapasitas Ormawa, kesesuaian tema kegiatan dengan kebutuhan  lokasi dan nasional, sustainability dan keberlanjutan program, sumber daya dan dukungan yang diberikan, mekanisme pengukuran keberhasilan dan indikator program.

Pada Panggung Budaya dipentaskan berbagai pertunjukan seni dari daerah masing-masing delegasi, mulai dari vokal, tarian hingga kontemporer.