Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Bekerjasama dengan APCSS dan RSUP Prof Ngoerah Lakukan Live Surgery
Asia Pacific Cervical Spine Society (APCSS) mengadakan pertemuan rutin tahunannya yang ke-16 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali pada tanggal 9-11 Maret 2023. Pertemuan yang bertemakan "Spinal Plastic Reconstruction: The New Frontier?" mengadakan Live Surgery sebagai salah satu acara dalam rangkaian kegiatannya. Dalam pelaksanaan Live Surgery ini, APCSS bekerja sama dengan RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah Denpasar, Program Studi Spesialis Bedah Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, dan Program Studi Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Kegiatan Live Surgery ini diadakan pada hari Kamis, 9 Maret 2023, dengan mengundang Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik dari Mayo Clinic, Arizona, USA; Edward Reece, MD, MS, EMBA, FACS; Sebastian Winocour, MD, MSc, FACS; Rene D. Largo, MD bersama dengan Prof. Dr. dr. Tjokorda Gde Bagus Mahadewa, Sp.BS, Subsp. TB dan Dr. dr. I Nyoman Putu Riasa, Sp.B.P.R.E., Subsp.L.B.L.(K) dalam menangani kasus Herniasi Nucleus Pulposus Cervical. Tindakan Spinoplasty merupakan terobosan baru dalam penanganan pasien operasi tulang belakang dengan memberikan Vascularized Bone Graft sebagai bahan fusi, yang dinilai dapat meningkatkan angka keberhasilan operasi pada pasien dengan resiko tinggi seperti degeneratif dan malignansi.
Kasus yang ditampilkan pada live surgery tersebut adalah kasus degeneratif pada level C3-6. Laminektomi dan stabilisasi fusi dengan lateral mass screw di level C3-6 dilakukan oleh Tim Bedah Saraf RSUP Prof Dr. I.G.N.G Ngoerah. Selanjutnya, tindakan spinoplasty dilakukan oleh Tim Bedah Plastik, yang dipimpin oleh Edward Reece, MD, MS, EMBA, FACS yang bekerja sama dengan Tim RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah Bedah Plastik menggunakan vascularized bone graft dari occipital.
Kedua instruktur menjelaskan dan menunjukkan teknik yang sangat baik dan jelas, sehingga peserta rangkaian APCSS dapat menyimak dan mengerti mengenai tindakan tersebut. Diharapkan dengan adanya Live Surgery ini dapat meningkatkan inovasi dan pilihan teknik operasi pada tulang belakang, khususnya pada pasien dengan faktor resiko sehingga memberikan Outcome yang lebih baik.