Webinar “Perkembangan Obat Tradisional Indonesia di Era Society 5.0”

Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Udayana dan Kelompok Kerja Nasional Tumbuhan Obat Indonesia Selenggarakan Webinar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia dan Pelayanan Kesehatan Tradisional, POKJANAS TOI Ke-58, Rabu (4/11/2020).

Tema yang diangkat dalam Webinar ini tentang “Perkembangan Obat Tradisional Indonesia di Era Society 5.0”. Acara dibuka oleh Dirjen Pelayanan Kesehatan, Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp. THT-KL(K), MARS, dan dihadiri oleh Rektor Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K), Ketua Kelompok Kerja Tanaman Obat dan Obat Tradisional Akhmad Saikhu, M.SC. Ph. 

Kegiatan ini merupakan seminar rutin yang dilaksanakan oleh kelompok Kerja Tanaman Obat dan Obat Tradisional bekerjasama dengan institusi pendidikan yang pada kesempatan ini bekerjasama dengan Program Studi Farmasi Fakultas MIPA Unud.  

Webinar ini menghadirkan 5 orang Keynote Speaker yaitu Dirjen Pelayanan Kesehatan, Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp. THT-KL(K), MARS The Secretary Ministry of Ayush [Government of India], Vaidya Rajesh Kotecha; Prof. Dr. Asep Gana Suganda, Apt. (Pokjanas TOI Dan Guru Besar SF ITB); Dr. Eike Reich (President of HPTLC International Association) dan Dra. Ni Luh Watiniasih, M.Sc., Ph.D. (Dekan FMIPA Universitas Udayana), dan bertindak sebagai moderator Prof. Dr. Suwidjiyo Pramono, DEA., Apt. (Guru Besar Fakultas Farmasi UGM). 

Disamping menghadirkan Keynote Speaker, Webinar ini juga menghadirkan 8 orang Invited Speaker yang berasal dari Dinas Kesehatan Propinsi Bali, Institusi Pendidikan (ITB, Unpad, UGM, UNUD), PT Dexa Medica, Bali Spa and Wellness Association, dan Rumah Sakit Umum Bangli.

Tujuan pelaksanaan webinar ini adalah untuk menyebarkan informasi penelitian dan penggunaan obat herbal Indonesia di masa pandemic Covid-19, harmonisasi standarisasi tumbuhan obat Indonesia, dan sebagai wahana komunikasi ilmiah bagi para peneliti, pemerhati tumbuhan obat Indonesia dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan tradisional Indonesia. Dalam webinar ini juga dilakukan prmbahasan khusus dan mendalam  menyangkut dua tanaman yaitu jahe dan ubi ungu. 

Ketua panitia Dr. Ni Putu Eka Leliqia, S.Farm., M.Si., Apt., dalam laporannya menyampaikan Webinar ini diikuti oleh 250 peserta yang terdiri dari 47 penyaji presentasi oral, 13 peserta penyaji video poster dan 240 peserta umum. Webinar dibagi menjadi 2 sesi yaitu sesi plenary dan sesi paralel. Sesi terbagi menjadi 5 room dengan menggunakan fasilitasi media webex. Sesi plenary webinar berlangsung sangat interaktif dan menarik, dan ditayangkan live melalui Youtube.

Setelah mengikuti kegiatan webinar ini diharapkan terjadi peningkatan eksplorasi obat tradisional sebagai pendukung pengobatan Covid-19, standarisasi tumbuhan obat Indonesia berkelas dunia, peningkatan pelayanan kesehatan tradisional Indonesia dalam mempersiapkan masyarakat Indonesia sehat serta menginduksi kemandirian bahan baku obat herbal Indonesia.