UNIVERSITAS UDAYANA DAN KEMENKO POLHUKAM RI KERJASAMA SELENGGARAKAN FGD
Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia melalui Kedeputian Bidkoor Pollugri bekerja sama dengan Universitas Udayana menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema "Upaya ASEAN dan Posisi Indonesia dalam Mengelola Konflik Laut China Selatan". FGD ini bertujuan untuk menyelaraskan pemahaman dan mendapatkan masukan/pandangan dari kalangan akademisi, praktisi, dan stakeholders terkait atas perkembangan situasi di Laut Cina Selatan (LCS) dan upaya mengelola konflik serta menjaga stabilitas kawasan dalam kerangka kerja sama ASEAN baik pada masa maupun pasca pandemi COVID-19. FGD dilaksanakan baik secara Daring maupun Luring dengan menerapkan protokol pencegahan Covid-19 yang berlangsung di Hotel Intercontinental Jimbaran, Kamis (22/10/2020).
FGD di awali dengan Paparan Umum dari Dubes Lutfi Rauf Deputi Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri, Kemenko Polhukam yang mengatakan kegiatan hari ini merupakan salah satu dari tugas dan fungsi dari Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan selaku penanggung jawab dalam Sekretariat Nasional ASEAN, khususnya untuk Pilar Politik dan Keamanan ASEAN. Dalam kaitan melaksanakan fungsi tersebut tentunya salah satu cara yang dilakukan adalah bagaimana memasyarakatkan ASEAN, bagaimana ASEAN ini bisa lebih di pahami oleh Stakeholder, sehingga ASEAN tidak terkesan sebagai hanya urusan dari pemerintah saja karena ASEAN sekarang sudah menjadi komunitas yang melibatkan tiga pilar yakni Politik, Ekonomi dan Sosial Budaya. Salah satu topik yang dinilai sangat relevan dan tepat untuk kita bahas bersama di tengah pandemi COVID-19 ini adalah dinamika dan tantangan keamanan yang terjadi di kawasan Laut Cina Selatan. Melalui kegiatan ini kita bisa melihat bagaimana peran Indonesia terhadap ASEAN dalam upaya menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara. Dengan demikian kita tentunya berharap agar event ini bisa dijadikan forum dan ajang diskusi untuk memperdalam pengetahuan dan mencari langkah-langkah strategis untuk penguatan strategi, penguatan kebijakan, dan penguatan program-program mengenai upaya mengatasi masalah-masalah yang dihadapi di Laut Cina Selatan.
Hadir mewakili Rektor Universitas Udayana, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Informasi Unud Prof. IB Wyasa Putra. Dalam sambutannya Wakil Rektor menyampaikan apresiasi atas kesempatan yang diberikan kepada Universitas Udayana dalam penyelenggaraan FGD ini. “Kita menyadari bahwa integritas wilayah merupakan syarat mendasar bagi keberadaan suatu negara sesuai pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang meletakan amanat kepada Pemerintah Negara Republik Indonesia untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia yang bermakna bahwa adalah merupakan kewajiban utama bagi pemerintahaan negara untuk meletakan keamanan dan integritas wilayah sebagai prioritas utama urusan pemerintahan”.
Urusan ini penting dan strategis untuk dua hal yakni keamanan negara dan sumber daya alam yang terkandung di dalamnya, dimana keduanya mempunyai posisi dan fungsi penting serta strategis bagi pembangunan dan kemajuan setiap bangsa. Laut Cina Selatan sebagai bagian laut lepas yang mencakup kepentingan berbagai negara ASEAN dan bersisian dengan kesatuan laut wilayah Indonesia merupakan bagian laut yang perlu diberi perhatian khusus, sekalipun Indonesia tidak menjadi pihak dalam konflik tersebut namun peran historis Indonesia dalam pergaulan internasional dalam memediasi berbagi konflik internasional yang secara langsung maupun tidak langsung bersentuhan dengan kepentingan Indonesia termasuk kedalamanya. Menyiapkan instrument perundingan secara baik termasuk ke dalamnya. Single Draff Negotiating Text of Code of Conduct for Parties in the South China Sea yang di tunjukan kepada tim perundingan SDNT COC Indonesia khususnya prihal Pengelolaan konflik LCS merupakan bagian lain yang sangat penting dengan ketepatan menempatkan diri dalam pergaulan internasional untuk tujuan penyelenggaraan proses perundingan yang terarah dan produktif .
Prof IB Wyasa Putra berharap forum yang di selenggarakan ini akan berfungsi produktif dalam membangun kesepahaman dan penyempurnaan draf tersebut, sehingga harapan kita bersama terhadap pembangunan perdamaian dan kedamaian di kawasan ASEAN dapat terwujud. Kami meletakkan harapan besar terhadap peran Indonesia dalam memediasi pihak-pihak yang sedang berselisih paham dan kepentingan, sehingga konflik tersebut dapat cepat diselesaikan dan perdamaian serta kedamaian di kawasan laut cina selatan dapat segera terwujud.