“LATIHAN PENELITIAN SEJARAH 2019: PENTINGNYA SEJARAH LISAN SEBAGAI METODE PENELITIAN SEJARAH”
Latihan Penelitian Sejarah Mahasiswa Prodi Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayan di Keraton Yogyakarta
Yogyakarta –(24 – 28/04), Terhitung pada hari Jumat (24) hingga Rabu (28), Mahasiswa Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana mulai melaksanakan kegiatan latihan penelitian Program Studi Sejarah. Kegiatan kali ini dilakukan di Yogyakarta, bekerja sama dengan Universitas Negeri Yogyakarta. Kurang lebih sebanyak 26 mahasiswa yang terdiri dari angkatan 2016 dan 10 dosen Prodi Sejarah mengikuti kegiatan ini hingga usai.
Ditemui di sela-sela kesibukannya, Ni Wayan Sri Rahayu ketua panitia “Praktek Penelitian Sejarah 2019” menuturkan, kegiatan pelatihan penelitian sejarah ini merupakan kegiatan tahunan yang rutin diselenggarakan oleh prodi Sejarah. Kagiatan ini diselenggarakan guna melatih mahasiswa sejarah dalam kegiatan penelitian, memperkenalkan objek studi sejarah kepada mahasiswa, serta meningkatkan intelektual untuk membentuk mahasiswa yang progresif dan berbudaya.
“Latihan penelitian ini, juga merupakan kegiatan wajib yang harus diikuti oleh mahasiswa sejarah, setidaknya satu kali selama menempuh pendidikan di Universitas Udayana, dan yang paling penting adalah melalui pelatihan ini mahasiswa bisa lebih mendalami bagaimana tahapan – tahapan penelitian itu sendiri, yang nantinya akan mereka lakukan ketika menyusun skripsi”. Tambahnya.
Adapun runtutan acara selama di Yogyakarta adalah, pertama menyelenggarakan diskusi bersama mahasiswa dan dosen program studi ilmu sejarah Universitas Negeri Yogyakarta. Diskusi ini bertemakan “ Sumbangan Sejarah Lisan Sebagai Metode dan Sumber Dalam Penelitian Sejarah Lokal ” yang dibawakan oleh masing-masing perwakilan Universitas. Universitas Udayana diwakili oleh Ni Wayan Sri Rahayu sedangkan perwakilan dosen dibawakan oleh Dr. Drs Putu Suwita, S.U.
Dr. Drs Putu Suwita, S.U., dalam pemaparannya menjelaskan, Sejarah lisan merupakan salah satu metode dan sumber penelitian sejarah yang sangat penting. Melalui sejarah lisan, kita bisa memperoleh sumber informasi yang tidak terdapat dalam buku atau sumber – sumber tertulis. Budaya sejarah lisan patut dilestarikan, sebab obyek penelitian sejarah tidak melulu tentang seorang tokoh besar yang informasinya selalu termuat pada sumber tertulis, namun obyek penelitian sejarah juga bisa tentang orang – orang “kecil”, yang tidak pernah terdapat pada sumber – sumber tertulis.
Tidak hanya pelatihan penelitian sejarah saja, namun kegiatan ini juga disertai dengan pengabdian masyarakat dan sosialisasi Program Studi Ilmu Sejarah di beberapa sekolah SMA yang terdapat di Yogyakarta. Diantaranya adalah SMA 11 Negeri Yogyakarta. Selain sebagai ajang promosi pada sekolah menengah atas di Yogyakarta, kegiatan ini juga untuk melatih soft skill mahasiswa agar terbiasa bersosialisasi dengan orang – orang sekitar.
Tidak ketinggalan pula, mahasiswa dan para dosen sejarah Unud juga mengunjungi sekaligus di pura jagatnatha Banguntapan, kegiatan ini mengambil tema “Menyambung Tali Kekeluargaan Melalui Sejarah Lisan” dan hari ketika dilakukan kegiatan kunjungan-kunjungan ke objek-objek bersejarah yang terdapat di yogyakarta yakni ke Keraton Yogyakarta, Taman Sari dan Candi Ratu Boko. (Ism)
Foto bersama setelah sesi diskusi dengan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta