CTTC Unud-Unhas Gelar Tea Party dan Pameran Foto
Denpasar – Dalam rangka perayaan Imlek 2018, Chinese Tourism Training Center (CTTC) Universitas Udayana (Unud) – Universitas Hasanuddin (Unhas) menyelenggaraan Acara Tea Party dan Pameran Foto, Jumat (23/2/2018) di Gedung Agrokompleks Kampus Sudirman Denpasar. Acara diawali dengan tradisi Minum Teh dengan Duta ASEAN China Huang Xi Lian bersama Rektor Unud Prof.Dr.dr.A.A. Rak Sudewi, Sp.S(K) beserta Rektor Universitas Hasanuddin Prof.Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA, Prof. Tao Xian Guang (Nanchang University China), Dekan Pariwisata Unud Dr. Drs. I Nyoman Sunarta, M.Si, Drs. I Made Sendra, M.Si (Pendiri CTTC Unud), Ketua Center for International Program (CIP) Ni Putu Sri Harta Mimba serta Kepala UPT Pendidikan, Pelatihan dan Pelayanan Unud Dr. I Nyoman Udayana, M.Lit dan undangan lainnya.
CTTC Unud-Unhas didirikan untuk menjalin persahabatan dengan pemerintah China terutama dalam bidang budaya, bahasa dan pariwisata serta untuk mengantisipasi kedatangan Wisman China ke Bali, mengingat sejak bulan Juli 2017 posisi wisatawan asal China menduduki ranking pertama di Bali. Salah satu upaya yang dilakukan Unud adalah dengan menjalin kerja sama dengan Hanban dengan menggandeng Universitas Hasanuddin yang sudah menjalin kerja sama sebelumnya. Hal tersebut ditindaklanjuti dengan pendirian CTTC yang memiliki kajian di bidang bahasa dan pelayanan bahasa yang diperuntukkan untuk dosen dan mahasiswa yang ingin mengikuti kursus Bahasa mandarin serta juga terbuka bagi masyarakat umum.
Prof. Tao Xian Guang mengakui pendirian CTTC ini terealisasi atas dukungan Rektor Unud dan Rektor Unhas. Karena itulah, pihaknya memberikan apresiasi melalui perayaan Imlek yang diharapkan dapat mempererat hubungan Unud, Unhas dan pihak China terkait pelatihan bahasa Mandarin baik di Unud maupun di Unhas. Disamping itu juga dapat meningkatkan kemampuan guide untuk Wisman China, yang selama ini masih sangat terbatas.
Rektor Unud, Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K) menyampaikan pendirian CTTC Unud sebagai wujud kerja sama yang baik dan kedepan akan terus di tingkatkan pengelolaannya. Sebagai pusat pariwisata dunia dengan kedatangan wisman China ke Bali yang terus mendominasi, memerlukan pelayanan yang baik. Apalagi tidak bisa dipungkiri masyarakat Bali hidup dari pariwisata, karena dibuktikan saat Gunung Agung melestus semua wisman China tidak lagi melakukan kunjungan ke Bali, sehingga ekonomi Bali sempat kolap. Karena itu perlu adanya usaha agar pelayanan pariwisata ke depan dapat berjalan dengan lebih baik. Hal ini juga merupakan semangat dorongan moril dari Rektor Unhas yang ikut membantu kerja sama ini.
Pada kesempatan yang sama, Rektor Unhas Prof.Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA, menyampaikan dukungan dari Unud sangat luar biasa, sehingga akhirnya bisa dibuka CTTC Unud. Hal ini sudah dibayangkan sejak dua tahun lalu dan akhirnya bisa terealisasi pada tahun 2017. CTTC bukan hanya sekedar tempat belajar Bahasa Mandirin, tapi juga dapat mensupport pariwisata dan ekonomi di Bali. Selain itu, ada pertukaran pelajar seperti yang dilaksanakan di Unhas ke China sehingga generasi muda saling memahami satu antara lain agar bisa bekerja sama di berbagai bidang, karena banyak kegiatan yang bisa dilahirkan melalui CTTC ini.
(Duta ASEAN China Huang Xi Lian saat memberikan sambutan)
Duta ASEAN China Huang Xi Lian juga menyambut baik CTTC Unud yang diharapkan dapat memberikan pelajaran bahasa Mandarin di Bali menjadi lebih baik lagi. Apalagi kedatangan Wisman ke China terus bertambah ke Bali, sehingga kedepan bisa meningkatkan promosi pariwisata Bali, mengingat kebudayaan Bali sangat menarik bagi Wisman China ke Bali dan China juga bisa menjadi pasar pariwisata di Bali.
Dalam perayaan Imlek ini juga dipamerkan foto-foto terkait dengan kunjungan Rektor Unud pada saat ke Nanchang University China. Salah satu realisasi kerja sama ini adalah Unud menerima bantuan 4 guru Bahasa Mandarin untuk membantu pengembangan Bahasa dan kebudayaan China di Unud. Ke depan diharapkan dosen Unud juga memiliki kesempatan utnuk melanjutkan pendidikan di China termasuk melakukan pertukaran mahasiswa. (HM)
(Pameran Foto)