Pesona Nusantara dalam Ukiran Buah Lokal di Agribusiness Fruit Carving 2017
Penyerahan Penghargaan Kepada Para Juara dalam Kegiatan Agribusiness Fruit Carving 2017
Denpasar – Sabtu, 9 November 2017 HIMAGRI (Himpunan Mahasiswa Agribisnis) Fakultas Pertanian Universitas Udayana melaksanakan kegiatan Agribusiness Fruit Carving. Kegiatan ini mengambil tema “Pesona Nusantara dalam Ukiran Buah Lokal” dan merupakan program kerja HIMAGRI yang baru dilaksanakan pertama kali. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk mengenalkan buah lokal yang ada di Indonesia khususnya Bali, jadi selain untuk dikonsumsi, buah juga bisa bernilai seni dalam bentuk ukiran. Kegiatan Agribusiness Fruit Carving 2017 bertempat di Areal Pakir Gedung Agrokomplek Kampus Sudirman, Denpasar.
Rangkaian acara dalam kegiatan ini sudah dimulai sejak pukul 09.00 WITA dan Dr. Ir. I Dewa Putu Oka Suardi, M.Si. selaku Ketua Program Studi Agribisnis membuka kegiatan ini secara resmi. Perlombaan mengukir buah dilaksanakan dari pukul 09.30 WITA sampai dengan pukul 12.30 WITA. Kegiatan ini diikuti oleh 16 tim yang berasal dari seluruh Bali, dengan syarat satu tim maksimal terdiri dari dua orang dan berumur antara 17-22 tahun. Juara pertama dalam perlombaan ini diraih oleh Samidun Team, juara kedua diraih oleh Balinesse People dan juara ketiga diraih oleh Team Taka.
Karya dari Salah Satu Tim Peserta Kegiatan Agribusiness Fruit Carving 2017
Panitia dalam kegiatan ini berjumlah 56 orang dengan waktu persiapan yang sudah dilaksanakan kurang lebih tiga bulan. Meskipun sempat terkendala oleh biaya dan promosi yang sedikit kurang, namun kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar. Vineka Pradnyana, ketua panitia dalam kegiatan ini mengungkapkan awalnya lumayan kesulitan dalam mempersiapkan kegiatan ini, namun semua bisa teratasi karena mempunyai panitia inti yang bisa diajak kerja cepat. “Semoga tahun depan apa-apa yang kurang dari sekarang bisa diperbaiki”, ungkapnya.
Salah satu peserta kegiatan yang berasal dari Karangasem, Arya Dharma mengungkapkan rasa senangnya karena bisa mendapatkan banyak kenalan dan bisa menambah pengalaman tentang teknik mengukir. “Untuk tahun depan semoga lebih ditingkatkan lagi dan semoga kesenian orang Bali menjadi lebih terkenal”, ungkapnya. (fai)