IMFI selenggarakan LKMM Nasional Kedua di Bali

Suasana saat pemberian materi Public Speaking oleh Agung Mia, kepada para peserta LKMM Nasional.

Denpasar, (06/05) Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia yang pada kesempatan kali ini diwakilkan IMFI daerah Bali menyelenggarakan Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa tingkat Nasional tahun 2017. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari yaitu dari tanggal 5, 6 dan 7 mei bertempat di BPKKTK, Denpasar Timur, Bali.

Tema yang diusung adalah “optimis, maju dan berkarakter” dengan tujuan untuk meningkatkan sumber daya mahasiswa IMFI khususnya, yang akan meneruskan kepemipinan di IMFI. LKMM merupakan Program Kerja Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia Pusat di kementrian PSDM,  salah satunya adalah pelaksanaan LKMM Nasional.

“LKMM ini juga tujuannya untuk meningkatkan softskill dan kemampuan manajemen organisasi mahasiswa fisioterapi pada khususnya di seluruh Indonesia.” Jawab Dewa Ayu Kadek Ari Purnama Dewi selaku Ketua Panitia LKMM Nasional daerah Bali.

Tahun ini merupakan penyelenggaraan LKMM kedua bertempat di Bali, ditahun sebelumnya LKMM ini telah dilaksanakan di Universitas Airlangga. Peserta yang mengikuti kegiatan ini berasal dari seluruh mahasiswa di Indonesia yang memiliki jurusan Fisioterapi. Adapun beberapa materi yang disampaikan yaitu mengenai Fisioterapi Indonesia, Kastrad dan Advokasi,Kepemimpinan, Motivasi, Public Speaking dan Simulasi Musyawarah. 

Para peserta yang sedang mempraktekkan  materi Public Speaking dengan melakukan “eye conctact.”

“melihat antusias mahasiswa yang mengikuti LKMM ini, saya merasa senang, apalagi melihat antusias mahasiswa yang datang dari jauh seperti Makasar, jauh - jauh dari luar bali untuk datang ke Bali untuk meningkatkan skill kepemimpinann mereka.” Ungkap Dewayu. 

Kedatangan mahasiswa Fisioterapi dari luar Bali berjumlah 64 orang dengan panitianya yangmerupakan gabungan dari mahasiswa Fisioterapi Universitas Udayana dan Universitas Dhyana Pura. Melalui pelaksanaan ini pun diharapkan organisasi IMFI dapat lebih baik dengan SDM nya dan tetap menambah Ilmu Pengetahuan tentang kepemimpinan serta dapat merealisasikan manajemen kepemimpinan dalam berorganisasi.(khania)