MASYARAKAT PEDULI BPJS AJAK MAHASISWA KAWAL JALANNYA BPJS

Peresmian salah satu program kerja Masyarakat Peduli BPJS.

Badung – Sabtu (25/02) Mahasiswa, adalah sebutan bagi mereka yang sedang menempuh pendidikan dalam tingkatan yang tertinggi. Kerap orang mengatakan mahasiswa adalah agent of change atau agen perubahan. Ada pula yang menyebutnya mahasiswa adalah penyambung lidah rakyat.). Seberapapun orang menganggap mahasiswa dengan sebutan manapun, namun pada dasarya semua tergantung pada individu mahasiswa itu sendiri, ingin dibawa kemana dirinya selama dan setelah menjadi mahasiswa.

Problematika bangsa dan negara mungkin salah satu kajian penting bagi mahasiswa. Aspirasinya sangat dibutuhkan oleh rakyat kecil. Begitu banyak program pemerintah yang baik namun kadang sering tak tepat sasaran dan pelayanananya yang tak menyenangkan. Salah satunya adalah Program BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Ketidak puasan peserta BPJS terutama BPJS Kesehatan terkait pelayanan rumah sakit yang kurang menyenangkan bahkan merugikan para peserta, membuat sebagian masyarakat geram, dan membuat sebuah aksi kecil dengan membentuk suatu organisasi Masyarakat Peduli BPJS (MP-BPJS) dengan tujuan untuk turut mengawal jalannya BPJS.

Kini organisasi ini telah menyeluruh di seluruh Indonesia, salah satunya adalah MP-BPJS Wilayah Bali-Nusra. “Program BPJS ini sangat bagus, akan tetapi pada kenyataannya ketika dilapangan banyak oknum-oknum yang menyalahgunakan program ini untuk kepentingan pribadi ataupun golongan” ujar Hari Koordinator Nasional MP-BPJS.

Peserta saat megikuti Sosialisasi BPJS dan Rakerwil MP-BPJS Bali-Nusra di Hotel Atayana, Sunset Road.

Pada kesempatan kali ini, MP-BPJS wilayah Bali-Nusra bertempat di Hotel Atanaya menyelenggarakan sosialisasi BPJS dan Rakorwil MP-BPJS dengan menghadirkan seluruh elemen masyarakat, termasuk mahasiswa. Selain itu acara ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Privinsi Bali sebagai wakil dari Gubernur Bali, kepala BPJS pusat, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Bali, dan ketua Komisi IV DPD Provinsi Bali yakni Nyoman Parta.   

“Bila boleh memilih lebih baik Indonesia tanpa BPJS daripada dengan BPJS. Namun ini telah menjadi peraturan perundang-undangan yang harus dijalankan. Mengapa demikian, sebab selama berjalannya BPJS banyak sekali ketidaksesuaian dalam lapangan yang merugikan rakyat. Saya kira ini adalah masalah yang perlu dituntaskan.” Kata Nyoman Parta ketika memberikan pemamparan dalam sosialisasi.

Lanjut lagi Hari mengatakan, “Mahasiswa sebagai generasi penerus,melalui kegitan ini saya harap dapat membantu kami dalam mengawal jalannya BPJS. Membantu kami dalam mensosialisasikannya kepada seluruh lapisan masyarakat yang tidak mampu kami hadirkan disini. Dan menjadi lidah penyalur rakyat apabila terjadi kecurangan-kecurang selama masyarakat menjdi peserta BPJS. Misalnya ketika di rumah sakit, kamar tidak penuh dibilang penuh, terus awalnya dibilang gratis tiba-tiba diakhir disuruh bayar.”

Dalam salah satu program kerjanya MP-BPJS mencanangkan membuat posko-posko pengaduan Masyarakat BPJS Kesehatan dan pendaftara BPJS Ketenagakerjaan di setiap kabupaten yang bertempat di kediaman para kader MP-BPJS. Tidak hanya masyarakat umum saja yang menjadi kader MP-BPJS untuk terjun berpartisipasi, Namun ada juga dari kalangan mahasiswa. Diantaranya adalah Alam, Fay, dan Zumrotul yang merupakan mahasiswa dari Universitas Udayana.  (Isma)