Rangkaian Dies Natalis Resmi Dibuka
Rangkaian Dies natalis universitas Udayana ke 54 secara resmi dibuka, Senin (29/08) siang. Pembukaan dilaksanakan di Auditorium Widya Sabha, Bukit Jimbaran, Badung, Bali. Pembukaan dies natalis ini sekaligus dirangkai dengan grand final Jegeg-Bagus universitas Udayana. Dalam kesempatan ini, pembukaan dilakukan oleh pembantu rektor III Dr. I Nyoman Suyatna, SH.MH mewakili rektor yang berhalangan hadir.
Pembantu rektor III dalam sambutannya mengungkapkan bahwa, ajang rangkaian dies natalis yang selalu dirangakai dengan grand final jegeg-bagus, menunjukan bentuk kepedulian mahasiswa tidak hanya kepada institusi, tetapi bentuk kepedulian pada Seni, Ilmu mau pun keberadaan keberhasilan pihak-pihak terkait yang membanggakan universitas Udayana.
Pesan beliu adalah supaya acara ini berlanjut ditahun yang akan datang. Karena acara ini adalah salah satu acara yang bisa, bisa mengajegan, bisa menampilkan, dan bisa menjaga budaya. Budaya ini merupakan ciri dari bangsa, kalau ada negara yang tidak memiliki budaya bisanya sering dilecehkan. Apa negara itu bisa disebut bangsa. Maka dari itu masing-masing bangsa memiliki ciri budayanya.
“Kalau sampai budaya punah, maka bangsa itu akan punah” pesa pembantu rektor III
Dalam laporannya, ketua Panita Dies Natalis Yandhani Astika, menyatakan, tujuan yang dicapai dari kegiatan ini adalah, mahasiswa harus menjungjung almamater dengan semangat kebersamaan, semangat kekeluargaan. untuk menjadikan universitas Udayana lebih baik lagi.
“Kita harus bisa menjadikan kampus tercinta kita menjadi lebih baik ditingkat nasional mau pun internasional,” kata Yandhani Astika.
Perlu diketahui, pembukaan rangkian dies natalis kali ini tepat sebulan sebelum puncak perayaan hari lahir Universitas Udayana ke 54 yakni 29 September 2016. Tema yang diangkat tahun ini adalah Mahakarya Udayana Melukis Indonesia. Ada pun rangkian acaranya, yakni Seminar kepemudaan, pekan olahraga dan seni, serta malam anugrah prestasi. Dalam kesempatan ini juga dilakukan pembacaan ikrar janji mahasiswa yang diwakili oleh Gubernur BEM masing-masing Fakultas. (Etong)