Ingin Sehat tapi Suka Ngemil? Siomay Bayam Salah Satu Solusinya!
Michelle Anabelle Christantio atau yang sering disapa
Mibel telah meraih gelar Sarjana Teknologi Pangan (S.TP.) dari Program Studi
Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana dan resmi
di wisuda pada bulan lalu. Gelar tersebut diraih oleh Mibel melalui penelitian
dengan judul ”Karakteristik Fisik, Kimia, dan Sensoris Siomay Ayam dengan
Penambahan Bayam (Amaranthus tricolor L.)” di bawah bimbingan Ibu Ni Luh
Ari Yusasrini, S.TP., M.P. dan Ibu Luh Putu Trisna Darmayanti S.Hut., M.P.
Penelitian tersebut dilaksanakan melihat dari banyaknya
peminat siomay di pasaran, namun sayangnya siomay yang saat ini beredar masih
rendah akan kandungan serat dan antioksidannya, padahal masyarakat sudah mulai
menerapkan pola hidup yang lebih sehat. Berdasarkan masalah tersebut, maka Mibel
berupaya untuk meningkatkan kandungan serat dan antioksidan siomay, serta
menciptakan makanan yang lebih sehat, dengan cara menambahkan bayam cabut hijau
ke dalam siomay. Penambahan bayam cabut hijau dilakukan karena bayam merupakan
salah satu jenis sayuran dengan kandungan serat yang cukup tinggi berkisar 2,2
persen, kemudian terkandung pula antioksidan seperti fenol, flavonoid,
klorofil, serta beberapa jenis vitamin seperti vitamin A dan C. Bayam cabut hijau
juga memiliki jumlah produksi yang cukup tinggi, sehingga mudah ditemukan di
pasaran.
Terdapat dua tahapan yang perlu dilakukan untuk
menghasilkan siomay ayam dengan penambahan bayam. Tahap pertama adalah
pembuatan bayam hijau iris dan Tahap kedua adalah pembuatan siomay ayam dengan
penambahan bayam. Mibel melaporkan bahwa penambahan bayam cabut hijau sebanyak
10 persen dapat meningkatkan kadar serat kasar dan kapasitas antioksidan dari siomay
ayam sebesar 37,24 persen dan 26,06 persen dibandingkan dengan siomay tanpa
penambahan bayam. Penambahan 10 persen bayam cabut hijau pada siomay juga menghasilkan
siomay ayam dengan karakteristik fisik yang baik dan secara sensoris disukai
oleh para panelis.