KBMK 2023: Dua Tim BSO KSPM FEB Unud, Trivest Capital Sukses Lolos Ke Tahap Semifinal dan Selari Capital Raih Terbaik Nasional IV Bidang Riset Investasi

Denpasar, Biro Pers BEM FEB Unud - Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (FEB Unud) yang terdiri dari dua tim yakni Trivest Capital yang berhasil lolos hingga ke tahap semifinal dan Selari Capital memperoleh Terbaik Nasional IV di bidang Riset Investasi pada perlombaan Kompetisi Mahasiswa Nasional Bidang Ilmu Bisnis, Manajemen, dan Keuangan (KBMK) yang merupakan salah satu ajang bergengsi tingkat nasional yang diadakan oleh Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Puspresnas Kemendikbudristek). Tahap semifinal dan final KBMK tahun 2023 ini dilaksanakan secara luring di IPMI International Business School Jakarta yang berlangsung selama tiga hari berturut-turut dari tanggal 7-11 Agustus 2023. Trivest Capital yang terdiri dari tiga anggota tim yaitu I Kadek Yoga Dwiantara, Dorojatun Malik, dan Kadek Dwi Wahyudiana Putra sebagai ketua tim yang ketiganya berasal dari Program Studi (Prodi) Sarjana Manajemen. Sementara itu, Selari Capital yang juga beranggotakan tiga orang terdiri dari Ni Putu Suriani selaku Ketua Tim dan Anak Agung Ngurah Laksamana Sadewa dari Prodi Sarjana Akuntansi, serta Elaine Tairio dari Prodi Sarjana Manajemen. Kedua tim tersebut tergabung sebagai fungsionaris Badan Semi Otonom Kelompok Studi Pasar Modal (BSO KSPM) yang sebelumnya telah memberikan mereka wadah untuk lebih mendalami bidang riset investasi. 

 

 

KBMK merupakan kompetisi yang mengevaluasi kemampuan akademik dan nalar mahasiswa dalam bidang ilmu, sekaligus sebagai upaya untuk mendekatkan kemitraan antara akademisi, dunia usaha dan pemerintah yang pada tahun ini mengusung tema “Manifestasi Konsep ESG Dalam Mendukung Chairmanship Indonesia Di ASEAN Tahun 2023” untuk pengembangan ekonomi biru dan penguatan pembangunan maritim di kawasan Indo Pasifik dalam kerangka bidang Ilmu Bisnis, Manajemen dan Keuangan. KBMK terdiri dari lima bidang, tetapi tim dari Unud hanya mengirimkan dua tim untuk perlombaan di Bidang Perencanaan Bisnis, dua tim untuk Bidang Riset Investasi, dan satu tim untuk Bidang Keuangan Audit Investigatif. Tim Trivest Capital dan Selari Capital secara kompak mengungkapkan alasan mereka mengikuti perlombaan karena KBMK merupakan ajang yang paling bergengsi di tingkat nasional yang diselenggarakan secara langsung oleh Kemendikbudristek sekaligus ingin mendalami bidang riset investasi. Selain itu, mereka juga mengungkapkan BSO KSPM telah memberikan kegiatan bernama ”Edukasi Internal” yang fokus pada pengembangan dan kesiapan para fungsionaris hingga anggotanya untuk mendalami bidang riset investasi yang relevan dengan perlombaan ini sehingga menambah keyakinan mereka untuk mengikuti perlombaan. 

 

 

Bersaing dengan 92 tim dari seluruh universitas di Indonesia menjadikan perjalanan mereka tidak mudah untuk berhasil lolos ke tahap semifinal dan final. Pada babak penyisihan, mereka diberikan tugas untuk menyusun laporan riset investasi dengan tema yang berfokus pada blue economy terhadap perusahaan PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) dengan skala analisis pesaing di kawasan nasional. Trivest Capital merasa bahwa riset investasi yang disusun ini merupakan riset terbaik yang pernah dibuat, dan benar saja, saat pengumuman Top 10 untuk melaju ke babak semifinal, Trivest Capital menduduki peringkat kedua setelah UGM, begitupun dengan Selari Capital yang berhasil lolos ke tahap semifinal. Sebelum mereka berangkat ke Jakarta untuk mengikuti tahap semifinal, mereka diinstruksikan menganalisis perusahaan yang baru yakni PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) untuk dibuatkan paper dan powerpoint kemudian dipresentasikan. Kedua tim sudah berusaha semaksimal mungkin hingga rela tidak tidur seharian untuk menganalisis perusahaan tersebut, tetapi Trivest Capital belum berhasil lolos ke Top 5 (Babak Final). Namun, hal tersebut tidak membuat Trivest Capital terpuruk dan patah semangat, karena rekannya Selari Capital berhasil lolos ke babak final. Putu Agus Ardiana, SE, MM, M.Acc.Fin, Ph.D., Ak. sebagai dosen pembimbing dalam perlombaan ini mengarahkan mereka untuk saling full support sesama rekan tim seperjuangan guna terus melaju ke babak final hingga berhasil membawa juara dan mengharumkan nama Universitas Udayana.

 

 

Berbagai macam kendala yang mereka hadapi dengan proses panjang harus dilalui pun turut diungkapkan oleh kedua tim yang merasakan hal yang sama. “Salah satu kendala utama kami selama mengikuti perlombaan adalah pada akses data yang kurang lengkap (khususnya pada babak semifinal dan grandfinal, karena cakupan analisis yang lebih luas yaitu di tingkat Asia Pasifik dan Global). Hal ini dikarenakan rata-rata sumber informasi keuangan lengkap dan akurat itu berbayar dengan biaya berlangganan yang tidak sedikit,” ungkap mereka saat wawancara online. Namun, untuk mengatasinya mereka mencoba melakukan analisis lebih mendalam dengan meluangkan waktu yang lebih panjang untuk melakukan riset agar memperoleh hasil yang lebih matang dan akurat, serta mencoba menghubungi rekan yang sekiranya memiliki akses data. Peran Dosen Pembimbing bagi mereka menjadi hal yang penting, karena telah memberikan arahan serta masukan terhadap hasil riset yang mereka lakukan. “Di sini kami mendapatkan banyak masukan serta pengetahuan baru dari dosen pembimbing kami, baik dalam hal hasil riset, penulisan, hingga teknik presentasi. Sehingga kami sangat terbantu dan sangat berterima kasih terhadap dosen pembimbing kami,” ungkap kedua tim. 

Tahap final yang bersaing bersama tim dari universitas ternama dan terbaik di Indonesia yaitu Bravest Capital (Universitas Brawijaya), Prianca Capital (Universitas Gadjah Mada), Nauti Capital (Universitas Gadjah Mada), dan Royal Capital (Universitas Indonesia) menjadikan mereka semakin tertantang untuk dapat berjuang semaksimal mungkin agar bisa bersaing dengan tim hebat lainnya. Pada babak Grand Final, mereka hanya diberikan waktu 10 menit untuk presentasi (5 menit lebih sedikit dari babak semifinal) dan 15 menit untuk sesi tanya jawab. Hanya setelah 25 menit menegangkan itulah, mereka baru bisa menghela nafas dengan lega sembari menyanyikan lagu “War is Over” dari John Lennon. Kemudian, Selari Capital juga menjelaskan untuk penutupan dan pengumuman, Puspresnas BPTI dan IPMI mengadakan Pawai Budaya dengan mengenakan pakaian adat masing-masing daerah. Kami bertiga diberi kesempatan untuk berjalan di atas panggung layaknya seorang model sembari mengenakan busana adat Bali sebagai busana kebanggaan masyarakat Bali. Mereka sangat tak menyangka bahwa saat awarding, tim Selari Capital Universitas Udayana diumumkan menjadi Juara Terbaik Nasional IV KBMK 2023 bidang Riset Investasi serta meraih Best Costume pada Pawai Budaya. Selain itu, Selari Capital juga turut menceritakan cerita seru mereka dalam menghadapi babak final. “Pada babak final, kami hanya diberikan waktu 8 jam untuk menyelesaikan analisis dan presentasi kami hingga tidak tidur bersama para dosen pembimbing dan teman-teman di kamar hotel sampai jam 5 pagi ditambah lagi dengan drama mati lampu karena listrik konslet di kamar hotel yang sempat menghambat kerja kami kala itu,” ungkap mereka. 

 

 

Ajang KBMK ini merupakan salah satu wadah kedua tim untuk mengasah kemampuan serta kapasitas diri dalam bidang pasar modal dan investasi, banyak benefit dan insight yang luar biasa mereka dapatkan dalam perlombaan tersebut. Tim Selari Capital mengungkapkan bahwa “Perlombaan merupakan suatu peluang yang luar biasa untuk mengembangkan diri dan jangan takut menghadapi tantangan karena setiap kendala adalah peluang untuk belajar dan tumbuh. Raihlah setiap peluang, beradaptasi dengan cepat, rangkul kolaborasi, dan bertahan melalui tantangan, karena di dalam wadah persaingan tersebutlah terdapat pembelajaran mengenai ketahanan, inovasi, dan pertumbuhan yang tak ternilai. Berkompetisi bukan sekadar menang, tetapi menikmati proses belajar. Perjuangan kalian disini baru saja dimulai, segera persiapkan diri kalian untuk menjadi yang terbaik hingga mampu mengharumkan nama Fakultas Oranye dan Universitas Udayana kita tercinta ini. Terus semangat dan semoga kita dapat berjumpa nanti di dalam Tim Kontingen Universitas Udayana KBMK 2024!”, ujar mereka. Selaras dengan Tim Selari Capital, Tim Trivest Capital juga berharap agar mahasiswa yang sedang mengikuti perlombaan supaya dapat semangat, jangan putus asa, terus berusaha belajar dari kesalahan dan ingat untuk terus berkembang menjadi individu yang lebih baik kedepannya. (kta/rsa)