Guna Tingkatkan Kreativitas dan Inovasi Mahasiswa, BSO SdE Gelar Workshop Pelatihan PKM

Denpasar, Biro Pers BEM FEB Unud - Badan Semi Otonom Societe de Equilibrium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (BSO SdE FEB Unud) telah menggelar kegiatan Workshop Societe de Equilibrium (WSDE) tahun 2023 yang berlangsung selama dua hari, yakni pada Sabtu (10/06) dan Minggu (11/06) secara online melalui Cisco Webex Meetings. Tema yang diusung pada WSDE tahun ini yaitu “Wujudkan Perubahan melalui Kreasi dan Inovasi Program Kreativitas Mahasiswa” yang berfokus untuk memberikan informasi dan pengetahuan kepada mahasiswa FEB Unud yang berkaitan dengan PKM, membangkitkan minat dan kreativitas mahasiswa dalam menulis PKM. Kegiatan WSDE ini diikuti oleh 20 tim dengan 59 orang peserta, yang terdiri dari angkatan 2022 sebanyak 56 peserta dan angkatan 2020 sebanyak 3 peserta.

 

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan sebuah forum yang dibentuk oleh Direktorat Kemahasiswaan dan Studi di bawah Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) Republik Indonesia guna memfasilitasi mahasiswa Indonesia untuk belajar dan berkembang serta menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dipelajari selama perkuliahan kepada masyarakat luas. Kreativitas dan inovasi mahasiswa sangat penting untuk diasah guna menggali potensi dalam menuangkan ide-ide kreatif melalui pembuatan PKM. BSO SdE, sebagai lembaga yang bergerak pada bidang ilmiah di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, memberikan wadah untuk mahasiswa FEB Unud berupa pelaksanaan kegiatan Workshop SdE untuk memberikan pengetahuan serta pelatihan mengenai cara membuat PKM yang baik dan benar. 

 

Setiap tahunnya, kegiatan workshop SdE mempunyai ciri khasnya masing-masing, mulai dari pembicara hingga materi yang dibahas. Berbeda dengan tahun 2022, tahun ini pembahasan materi terdiri atas delapan dari sepuluh bidang PKM, sedangkan tahun sebelumnya hanya membahas dua bidang PKM saja. Adapun delapan PKM tersebut di antaranya PKM Pengabdian Masyarakat (PKM-PM), PKM Penerapan Ilmiah (PKM-PI), PKM Artikel Ilmiah (PKM-AI), PKM Video Gagasan Konstruktif (PKM-VGK), PKM Kewirausahaan (PKM-K), PKM Gagasan Tertulis (PKM-GT), PKM Karsa Cipta (PKM-KC), dan PKM Karya Inovatif (PKM-KI).

 

Hari pertama WSDE diawali dengan sambutan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana yang pada tahun ini diwakili oleh Ni Nyoman Reni Suasih selaku Pembina BSO SdE, sekaligus membuka acara secara resmi. Reni Suasih dalam sambutannya menekankan bahwa output dari WSDE dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas dari proposal PKM mahasiswa di FEB Unud. Apabila sudah berkualitas, beliau yakin pada periode berikutnya akan lebih banyak proposal mahasiswa FEB Unud yang bisa lolos didanai melalui skema PKM atau minimal lolos seleksi tahap pertama di universitas juga diharapkan lebih banyak. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh empat pembicara yang terbagi menjadi empat sesi dan terdapat dua sesi dalam satu hari. Pembicara pada sesi pertama yakni Novirene Tania yang menyampaikan materi terkait PKM-PM dan PKM-PI. Kemudian, sesi kedua dilanjutkan dengan materi tentang PKM-AI dan PKM-VGK oleh Agus Wibowo. Pemaparan materi dilanjutkan pada hari kedua yakni sesi ketiga oleh Pradhikta Naufal Irfanda dengan materi PKM-K dan PKM-GT. Selanjutnya, pembicara terakhir, pada sesi keempat, menyampaikan materi tentang PKM-KC dan PKM-KI oleh Agung Adi Firdaus.

 

PKM merupakan salah satu ajang perlombaan bergengsi yang banyak diminati serta diikuti oleh seluruh mahasiswa di Indonesia untuk saling berkompetisi menguji kreativitas dan inovasi yang dituangkan dalam karya tulis. Bonusnya, karya yang terbaik akan didanai oleh Dikti. Selaras dengan hal tersebut I Made Narendra Satria selaku Ketua Panitia WSDE dalam sambutannya mengungkapkan bahwa setiap universitas ataupun fakultas di seluruh Indonesia saat ini sedang menggencarkan PKM yang ditujukan untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi mahasiswa. Maka dari itu, BSO SdE FEB Unud memfasilitasi dengan menyelenggarakan kegiatan WSDE. Begitupun dengan Reni Suasih yang menekankan bahwa mahasiswa FEB Unud supaya dapat meningkatkan prestasi, baik di bidang akademik maupun non akademik terutama pada kompetisi-kompetisi yang diakui secara resmi oleh Belmawa serta memanfaatkan kesempatan sebaik-baiknya dalam memperoleh beragam ilmu untuk diimplementasikan dalam pembuatan PKM. 

 

Segala upaya dilakukan oleh BSO SdE dan seluruh panitia penyelenggara yang telah mengerahkan tenaga dan kemampuannya untuk menyiapkan acara ini secara maksimal. Namun, walaupun demikian jumlah peserta WSDE ini belum dapat mencapai targetnya yaitu 45 proposal sedangkan yang terkumpul baru 20 proposal dari 20 tim. Hal ini perlu menjadi evaluasi penting, agar ke depannya target peserta dapat terpenuhi. Dengan keterbatasan yang ada, WSDE ini berhasil diselenggarakan dengan sukses dan lancar. Narendra Satria juga mengungkapkan alasan WSDE diselenggarakan secara online. “Acara diadakan secara online karena selain untuk menekan biaya, juga karena kami menggunakan pembicara dari luar Bali,” ujarnya. “Kegiatan workshop ini disiapkan selama kurang lebih 2 bulan, walaupun dengan waktu singkat, kendala yang paling terlihat yaitu pada sinyal koneksi yang kurang memadai. Namun, kendala tersebut tidak menghalangi antusias para peserta dalam mengikuti kegiatan, yang dapat ditunjukkan melalui keaktifan para peserta yang bertanya pada saat sesi diskusi,” tambahnya. 

 

Selain antusiasme peserta, acara WSDE pun sangat penting untuk diselenggarakan, mengingat dampaknya yang tidak hanya dapat dinikmati saat ini saja, tetapi secara berkelanjutan supaya terus bisa mengharumkan nama FEB ke depannya. Selain itu, hal ini dapat dijadikan sebuah motivasi untuk mahasiswa agar terus mengasah kreativitasnya dalam suatu ajang kompetisi dan bersaing dengan mahasiswa lainnya di kancah nasional hingga internasional. Ketua BSO SdE, Putu Risma Yuliana juga mengungkapkan bahwa kegiatan ini penting dilakukan guna meningkatkan pengetahuan mahasiswa FEB Unud terkait penulisan PKM sesuai dengan bidangnya masing-masing, serta menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin dilakukan saat menyusun isi dari sebuah PKM. Ia berharap agar ilmu yang ditanamkan pada mahasiswa dapat direalisasikan dan diteruskan untuk bisa lolos ke PIMNAS serta dapat berguna dalam pemecahan permasalahan di masyarakat. 

 

Melalui pelaksanaan kegiatan WSDE ini diharapkan dapat memberikan motivasi kepada mahasiswa FEB untuk terus mengasah kreativitasnya. Asa sekaligus pendekatan pertama yang diberikan dalam sambutan Reni Suasih yang mewakili harapan FEB Unud kepada seluruh mahasiswanya untuk dapat terus meningkatkan prestasi, baik di bidang akademik maupun nonakademik. Risma Yuliana saat diwawancarai secara online juga mengungkapkan harapannya. “Saya berharap, dengan adanya kegiatan ini, dapat membantu mahasiswa menghadapi permasalahan dalam penyusunan PKM dan dapat meningkatkan output PKM yang mereka hasilkan sehingga PKM tersebut dapat menjadi karya yang berkualitas,” ungkapnya. (okt/snt/mty/ang/)