TIM PPK ORMAWA BEM FEB UNUD BERHASIL LOLOS PENDANAAN BELMAWA 2023

Denpasar, Biro Pers BEM FEB Unud - Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (FEB Unud) berhasil lolos pendanaan dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) pada Rabu (14/06) atas proposal pengabdian yang diusulkan. Tema yang diusung dalam ajang PPK Ormawa 2023 ini yakni, “Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan guna mewujudkan capaian kompetensi pembelajar Abad 21 untuk kesejahteraan masyarakat’’. PPK Ormawa merupakan program penguatan kapasitas organisasi mahasiswa yang melalui serangkaian proses pembinaan Ormawa oleh PT yang diimplementasikan dalam program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan PPK Ormawa bertujuan untuk meningkatkan kinerja perguruan tinggi dalam memperkuat kapasitas serta kualitas Ormawa sekaligus menumbuhkembangkan soft skills dan kompetensi mahasiswa seperti kemampuan berorganisasi, penguatan karakter Pancasila, bela negara, cinta tanah air, kebangsaan, kepemimpinan, dan bekerja sama (team work). Dalam ajang ini, tim PPK Ormawa BEM FEB Unud mengusulkan proposal yang berjudul “Wedang Karsa: Optimalisasi Produksi Kopi Robusta Melalui Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Customer Relationship Management Guna Wujudkan Desa Wirausaha”. 

 

Tim PPK Ormawa BEM FEB Unud beranggotakan 15 orang yang terdiri dari angkatan 2020 dan 2021 yang diketuai oleh Kadek Naraya Yoga Semadi dari Program Studi Akuntansi angkatan 2021 dengan anggota yaitu Ni Putu Ayu Rasita Nata Dewi, I Gede Ari Wahyu Anantha, Putu Jenny Natasia, I Gusti Ayu Made Winda Maharani, Dewe Gede Agung Ari Guna Arta, I Nyoman Amertha Brahmanda Deva, I Made Denny Wahyu Aditya, Gusti Ayu Putu Wiwit Sukmayanti, Putu Bramanda Kusuma Yuda, Hendra Wijaya, Muhamad Farid, Ni Komang Risa Pebriyanthi, Govinda Gde Paramartha Madusudana, dan Ryan Saputra Tirta. Selain itu, tim ini juga didampingi oleh dosen pembimbing yaitu Dr. Made Dwi Setyadhi Mustika, SE.M.Si. 

 

 

Pada tahun ini, tim PPK Ormawa dari Unud yang berhasil lolos pendanaan berjumlah 7 tim dan secara keseluruhan yang lolos yakni sebanyak 608 tim dengan 3000-an pendaftar dari berbagai universitas di Indonesia. Tim PPK Ormawa BEM FEB Unud menjadi satu-satunya tim yang mewakili FEB Unud pada pendanaan tahun ini. Dalam ajang bergengsi ini, tim PPK BEM FEB Unud mengangkat permasalahan Desa Karya Sari, Pupuan yang masih mengalami kendala terkait peningkatan produktivitas pertanian dan penjualan kopi Robusta di Pupuan, Tabanan. Tim PPK Ormawa BEM FEB Unud hadir memberikan solusi permasalahan Desa Karya Sari guna membantu mengoptimalkan produksi dan penjualan kopi robusta melalui inovasi pemberdayaan masyarakat dengan melaksanakan pelatihan kepada masyarakat desa sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat dalam mengolah biji kopi menjadi produk olahan seperti bubuk kopi yang diberi nama Wedang Karsa yang selanjutnya dijual dan dipasarkan melalui teknik penjualan dan pemasaran berbasis digital melalui konsep Customer Relationship Management dalam mewujudkan Desa Wirausaha. 

 

Selain memberikan pelatihan pengolahan kopi menjadi bubuk dengan mesin, akan didukung dengan pelatihan keuangan dan pelatihan digital marketing. “Ide proposal kami secara garis besar berupa program solutif kepada masyarakat desa terkait bagaimana mengolah hasil panen biji kopi yang selama ini hanya dijual secara utuhan serta bagaimana menjual dan memasarkannya secara digital sehingga dapat meningkatkan nilai tambah produk kopi melalui kolaborasi lembaga ekonomi desa", ujar Naraya. Kami sadari bahwa sebuah usaha akan dapat berjalan dengan berhasil apabila dalam setiap tahapannya (produksi-pemasaran-pengelolaan keuangan) didasari atas keterampilan dan pengetahuan yang memadai,” tambahnya. 

 

 

Tahapan kegiatan PPK Ormawa ini juga dapat dibilang cukup panjang, dimulai dari sosialisasi dan bimbingan teknis yang diadakan pada Bulan Februari oleh universitas. Kemudian tahapan selanjutnya adalah pembuatan proposal dan revisi proposal. Penyeleksian awal dilakukan oleh perguruan tinggi, kemudian dikirim ke pusat. Jika lolos seleksi oleh Belmawa maka akan masuk ke tahap seleksi presentasi. Pada tahap presentasi ini, setiap tim mengirimkan ketua tim untuk presentasi dan tambahan 2 perwakilan anggota untuk membantu saat sesi tanya jawab. Setelah diumumkan tim yang lolos pendanaan, semua tim tersebut mulai dapat melaksanakan kegiatan PPK Ormawa ke desa yang dituju mulai dari Bulan Juni minggu ketiga sampai nanti di Bulan Oktober untuk penyusunan laporan akhirnya. Naraya mengungkapkan ada banyak hal yang harus dipersiapkan sehingga dapat lolos pada tahap pendanaan proposal PPK Ormawa di tingkat Belmawa. Namun, yang terpenting adalah persiapan dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat desa serta program solutif sebagai pemecahan masalah dan harapan besar bagi Desa Karya Sari.

 

Keberhasilannya tim BEM FEB hingga pada tahap akhir seleksi PPK Ormawa ini, menjadi sebuah kebanggan dapat berkontribusi dalam meningkatkan nama baik civitas akademika FEB Unud secara umum dan BEM FEB khususnya untuk terus berprestasi menuangkan ide kreativitas dan inovasi sekaligus mengabdi serta berdampak bagi kesejahteraan desa ke depannya. Tentunya hal ini harus menjadi suatu kesempatan yang luar biasa dalam memberikan aksi nyata kolaboratif dari setiap unsur lapisan masyarakat melalui program-program inovatif yang akan dihadirkan dalam PPK Ormawa BEM FEB Unud untuk Desa Karya Sari, Pupuan khususnya dan tidak menutup kemungkinan untuk meluaskan kolaborasi dengan desa-desa yang memerlukan solusi atas permasalahan desa lainnya. Program pengabdian PPK Ormawa BEM FEB Unud ini akan terlaksana selama lima bulan yakni dari bulan Juni sampai dengan Oktober. Dengan terlaksananya program ini, Naraya berharap dapat memberikan kesempatan bagi seluruh pihak khususnya BEM FEB Unud dan tim pelaksana kegiatan PPK Ormawa BEM FEB untuk dapat meningkatkan soft skill nya baik itu dalam hal kepemimpinan, komunikasi, kerja sama tim, kemampuan berpikir kritis, serta kepedulian terhadap sosial. Selain itu, diharapkan semua kegiatan yang telah dirancang dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan apa yang menjadi harapan masyarakat Desa Karya Sari. “Semoga seluruh kegiatan dan segala rancangan konsep program yang telah kami susun di awal dapat terimplementasikan dengan baik sehingga dapat menjadi wadah dalam meningkatkan kompetensi kami, serta menjadi program-program solutif dari permasalahan yang dialami oleh masyarakat Desa Karya Sari,” ujar Naraya.