Kalibrr Goes to Faculty: Bekali Mahasiswa Sambut Dunia Kerja

Denpasar, Biro Pers BEM FEB Unud - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (FEB Unud) bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEB Unud yang berkolaborasi dengan Kalibrr menggelar seminar bertajuk “Kalibrr Goes to Faculty” pada Jumat (24/02) secara luring di Aula Gedung Doktor FEB Unud. Tema yang diusung pada acara ini adalah “From Mediocre to Magnificent: Mastering Your CV and Interview Game” yang berfokus pada pemaparan dan pendalaman untuk tahap penyusunan curriculum vitae (CV) dan wawancara. Acara ini khusus dikemas untuk mahasiswa angkatan 2019 FEB Unud dalam mempersiapkan diri menuju dunia kerja agar bisa menulis CV yang baik sehingga peluang diterima kerja lebih besar. Seminar ini dihadiri oleh sekitar 160 orang yang terdiri dari mahasiswa FEB Unud mulai dari angkatan 2019 hingga 2022. Selain itu, hadir pula mahasiswa dari Global Engagement Program (GEP) serta Fungsionaris dari Lembaga BEM FEB Unud. 

 

Pembukaan acara diawali dengan sambutan dari Ketua BEM FEB yang diwakili oleh I Made Wahyu Suarjaya selaku Wakil Ketua I BEM FEB Unud, pihak Kalibrr Indonesia yang diwakili oleh Glorius P.Y. Setra, M.I.Kom selaku Senior B2C Marketing Kalibrr Indonesia, dan Dekan FEB Unud yang diwakili oleh I Gede Nandya Oktora P., S.E., MBA., CRA., CRP., selaku Ketua Tim Internasional FEB Unud. Wahyu Suarjaya dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan kolaborasi Kalibrr ini diperuntukkan khususnya untuk Generasi Z karena ada banyak kesempatan di luar sana untuk mengembangkan diri, tetapi sebelumnya berbagai tahapan seleksi harus dilewati guna mencapai kesempatan tersebut. Contohnya, tahapan seleksi CV adalah tahapan pertama yang harus dilalui yang dilanjutkan tahapan wawancara, sehingga mahasiswa perlu memahami bagaimana tahapan dan penyusunannya sedari dini. Selanjutnya, Glorius Setra mengungkapkan rasa terima kasih atas kesempatan untuk berkolaborasi sekaligus menyampaikan pidato dari CEO Kalibrr yang berhalangan hadir pada kegiatan tersebut dalam sambutannya. Setelah itu, penyampaian sambutan dilanjutkan oleh Nandya Oktora yang menyatakan bahwa FEB Unud membuka kerja sama seluas-luasnya. Di samping itu, kolaborasi dengan Kalibrr ini merupakan bridging awal yang dapat membuka peluang untuk membuat program-program berkelanjutan sehingga sesuai dengan kebutuhan industri akan mahasiswa ke depannya. Sambutan tersebut sekaligus membuka acara secara resmi dengan pemukulan gong sebanyak tiga kali.

 

 

Kalibrr merupakan sebuah platform digital yang didirikan untuk mahasiswa hingga fresh graduate guna membantu mereka mencari pekerjaan dan menata karir lewat edukasi dari konten-konten yang disajikan oleh Kalibrr. Platform Kalibrr juga menyediakan berbagai kesempatan magang dan pekerjaan yang disesuaikan dengan pilihan rekrutan. Pada kegiatan Kalibrr Goes to Faculty, Kalibrr ingin memperluas brand awareness mereka sekaligus berbagi ilmu dan pandangan mengenai tahap penyusunan CV dan wawancara. Glorius Setra, sebagai pembicara memaparkan tentang cara menyusun CV yang menarik hingga dilirik perekrut serta menjelaskan pengaruh dari kesesuaian penyusunan CV terhadap persentase penerimaan seseorang pada sebuah perusahaan. Selanjutnya, tak lupa juga Glorius Setra menjelaskan tips menghadapi tahapan interview dalam sebuah perekrutan. Berangkat dari permasalahan mahasiswa dalam menghadapi wawancara, ia mulai memaparkan hal-hal yang sekiranya sangat dibutuhkan seorang rekrutan untuk menghadapi hal tersebut. Selain itu, tambahnya, dewasa ini wawancara yang dilakukan tidak lagi satu arah, tetapi para perekrut ingin rekrutan ikut “kepo” dan aktif bertanya mengenai perusahaan maupun jabatan yang mereka inginkan. Menutup sesi pemaparan, Glorius Setra menjelaskan mengenai sistem penerimaan setelah tahapan wawancara. “Dan yang terakhir, decision, perekrut itu perlu waktu maksimal dua minggu. Jadi, setelah dua minggu kamu follow-up tidak ada kabar, maka lanjutkan, sudahkan saja,” paparnya dan ditutup dengan sesi tanya-jawab.

 

Kolaborasi FEB Unud bersama Kalibrr baru pertama kalinya dijalin pada tahun 2023 ini. Glorius Setra saat ditemui wawancara mengungkapkan bahwa yang melatarbelakangi Kalibrr berkolaborasi dengan FEB Unud adalah salah satu visinya yang setelah pandemi ingin merangkul teman-teman universitas di luar Jabodetabek. Kalibrr ingin semuanya seimbang dan semua orang merasakan kesempatan yang sama, sehingga tidak hanya teman-teman Jabodetabek yang bisa merasakan manfaat dari platform ini. Menanggapi hal tersebut, FEB Unud sangat terbuka dengan adanya kolaborasi tersebut yang sejalan pula dengan visi serta program-program di FEB Unud untuk mempersiapkan mahasiswa yang akan masuk ke dunia industri. “Kami di fakultas very welcome untuk partner-partner terutama dari industri yang tentunya program-program seperti ini tidak perlu hanya sekali saja. Namun, perlu berlanjut karena kalau berbicara ke Kalibrr berarti topiknya ke career recruitment, career development, tentu tidak hanya terbatas sampai CV dan facing interview saja, tetapi nanti kita harus buat lagi event sejenis sebagai tindak lanjut dari event yang sekarang,” ungkap Nandya Oktora. Nandya Oktora juga menyatakan pentingnya mengetahui insight industri serta hal yang terjadi di industri tersebut karena yang dipelajari di kelas hanya sebatas teori, sedangkan pengetahuan akan didapat ketika bekerja sama dengan orang dari dunia industri.

 

 

Pengetahuan mengenai dunia industri sangatlah penting untuk diketahui, terutama langkah awal dalam memperoleh pekerjaan, yakni menulis CV dan interview harus dilakukan dengan baik. Mahasiswa yang berada di masa akhir perkuliahannya, akan sangat terbantu dalam memasuki dunia industri dengan adanya kolaborasi tersebut. Selain itu, pengetahuan ini juga penting untuk seluruh mahasiswa agar bisa mempersiapkan sedari dini dalam hal menulis CV yang benar sehingga bisa mempermudah menggapai pekerjaan yang diinginkan. Maka dari itu, mahasiswa FEB Unud sangat antusias mengikuti acara ini. Hal tersebut dirasakan oleh Glorius Setra saat sesi diskusi, sebab peserta sangat antusias melontarkan pertanyaan. “I really really appreciate temen-temen Udayana ini menghargai orang. Pentingnya komunikasi, mendengar ada juga tadi saya lihat mencatat dan antusias bertanya. Dan ketika saya melempar pertanyaan, tidak hening dalam menjawab, itu saya sebagai pembicara I’m thankful for that, semoga berguna untuk teman-teman,” ungkapnya. Anak Agung Bagus Ngurah Nararya Nata selaku Ketua BEM FEB Unud juga mengungkapkan antusiasme mahasiswa FEB sangat tinggi yang terbukti dari tingkat partisipasi peserta yang mengikuti acara terkumpul kurang lebih 160 orang hanya dalam waktu hitungan jam. 

 

 

Tergelarnya kolaborasi ini tentu mengawali beragam harapan yang tidak hanya untuk kerja sama berkesinambungan antara kedua belah pihak, tetapi timbul pula harapan untuk peserta agar dapat menjadi feedback yang baik guna mempersiapkan CV dan interview kerja nantinya. “Saya berharap our brand awareness can be spread more, itu number one the first thing for sure. Nomor duanya adalah mereka punya CV dengan yang sudah saya sampaikan tadi yang baik dan benar dan dibutuhkan perusahaan, dan bagaimana menghadapi interview supaya saya dari orang yang mediocre menjadi orang yang magnificent,” ungkap Glorius Setra. Sebagai wujud nyata dari tagline BEM FEB Unud tahun ini “Kolaborasi Aksi”, Nararya Nata berharap ke depannya kolaborasi yang dijalin dengan pihak luar tidak berhenti sampai di Kalibrr saja. “Semoga di bulan-bulan selanjutnya lebih sering diadakannya kegiatan seperti ini, mungkin tidak hanya dengan Kalibrr. Namun, juga dengan semua platform yang ada tentunya, dengan semua startup yang berbasis pada industri oriented. Jadi, kita akan terbuka dengan hal itu,” ujarnya. Selain itu, harapan juga timbul dari Nandya Oktora kepada mahasiswa FEB yang harus mulai berpikir jauh ke depan dengan mengubah pola pikir mereka agar lebih terbuka lagi. “Jadi, saya harapkan bahwa mindset dari anak-anak FEB lebih terbuka lagi, kita sekarang sudah punya pandangan bagaimana kondisi industri nasional dan multinasional seperti apa dan kita juga bisa bersiap menghadapi challenge yang ada di depan kita,” ungkapnya. “Dan semoga program-program selanjutnya bisa mengubah mindset bahwa kita tidak lagi bercita-cita menjadi tuan rumah di tempat kita sendiri tetapi kita sudah berani keluar dari zona nyaman kita sendiri, kita bisa bertanding dengan orang-orang di luar sana, seperti kata Bapak Dekan kita yaitu Go Big or Go Home,” tambahnya. (snt/kta/els).