Kombinasikan Jamur Merang dan Daging Ayam Broiler dalam Pembuatan Lawar, Agustini Buktikan Dampaknya Terhadap Penurunan Kolesterol Darah
Salah satu Mahasiswa
Magister Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana
yaitu Ni Ketut Sri Agustini, S.TP. berhasil meraih Gelar Magister Teknologi
Pangan (M.TP.) pada 15 November 2022 dengan Judul Tesis Pengaruh Rasio Daging
Ayam Broiler(Gallus domesticus) Dengan Jamur Merang (Vorvariella
volvacae) Terhadap Karakteristik Lawar Ayam Serta Dampaknya Terhadap
Penurunan Kolesterol dibawah
bimbingan Dr. Ir. Ni Made Yusa, M.Si dan Prof. Dr. Ir. I Nengah Kencana Putra,
M.S.
Lawar adalah
sejenis lauk pauk yang di buat dari campuran daging atau ikan dengan sayur mayur dan
bumbu. Jenis-jenis lawar di Bali pada umumnya dikelompokkan
berdasarkan jenis daging yang di gunakan yaitu lawar sapi (lawar yang menggunakan daging sapi), lawar babi (lawar yang menggunakan daging babi), demikian seterusnya dengan lawar penyu, lawar ayam, dan lawar
itik adalah lawar yang
menggunakan daging penyu, daging ayam dan daging itik. Banyak bahan pangan yang sebenarnya dapat dimanfaatkan
secara maksimal seperti jamur merang. Jamur merang juga
memiliki harga yang lebih stabil dan lebih
murah dibandingkan dengan harga
daging ayam. Jamur merang dan ayam broiler memiliki
kesamaan yakni tinggi protein.
Selain itu kandungan beta glucan dalam jamur merupakan serat larut yang
baik. dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Penelitian yang dilaksanakan oleh
Agustini dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama adalah pembuatan lawar
dimana daging dan jamur merang di campur dengan rasio. Penelitian tahap II merupakan eksperimental
laboratorik pada hewan coba tikus Wistar dengan menggunakan desain penelitian Control
Group Post Test Design.
Proses Pembuatan lawan
yang dilaksanakan dalam penelitiannya yaitu Daging
ayam broiler yang telah dicuci diambil
dagingnya saja pada bagian
dada, kemudian dicincang halus. Jamur merang dicuci dan dibersihkan dari kotoran yang menempel,
kemudian diberikan perlakuan blanching dengan
perebusan pada suhu 80oC selama 5
menit. Jamur merang yang telah di blanching kemudian dicincang
sampai halus. Bahan-bahan yang telah dicincang kemudian ditimbang
sesuai dengan formulasi yang telah ditetapkan. kemudian dicampukan semua bahan yang telah di cincang dengan bumbu dasar (base
genep), bumbu wangen, bumbu penyedap (base penyangluh)
dan bumbu tambahan base embe sehingga
menjadi lawar ayam.
Ni Ketut Sri Agustini,
S.TP. melaporkan dalam hasil penelitian yang dilakukan yaitu terjadi penurunan
kadar kolesterol total darah tikus yang diberikan lawar dalam bentuk pellet yang
terbuat dari campuran pakan standar yang dicampur dengan lawar ayam sebesar 8
%, sedangkan kelompok tikus yang diberikan lawar dalam bentuk pelet yang
terbuat dari campuran pakan standar yang dicampur dengan lawar ayam tanpa jamur
merang terjadi peningkatan kadar kolesterol total yang cukup tinggi yaitu
sebesar dan 64%. Beliau menekankan hal ini membuktikan bahwa penambahan jamur
merang dalam proses pembuatan lawar dapat memberikan dampak pada penurunan
kadar kolesterol dalam darah yang telah ujikan dengan hewan coba yaitu Tikus
Wistar.