Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana dan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Turun Membantu Vaksinasi PMK Di Gianyar
Untuk mencegah meluasnya penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang sapi, Rabu, 14 Juli 2022, di laksanakan kegiatan Vaksinasi serempak di 2 desa yakni di Desa Bona, Kecamatan Blahbatuh dan Desa Tulikup Kecamatan Gianyar serta penyisiran di desa Serongga. Pada kegiatan vaksinasi ini Satgas PMK Kabupaten Gianyar dibantu oleh Tim vaksinator dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Cabang Bali dan Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana terfokus di desa bona dan belege. Kegiatan vaksinasi yang dimulai pukul 08.00 WITA menyasar ternak sapi yang ada di kandangnya masing-masing secara door to door. Kegiatan vaksinasi juga dibarengi dengan edukasi pada pemilik sapi terutama dalam menjaga kebersihan kandang dan Kesehatan ternaknya. Pada kegiatan vaksinasi tersebut, Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Bali, Prof Dr. Drh. I ketut Puja, M.Kes yang ikut sebagai vaksinator berharap pada peternak agar secepatnya melapor pada dinas yang menangani fungsi Kesehatan hewan atau dokter hewan terdekat bila menjumpai ternaknya sakit. Menurutnya, pemberian PMK ini diperuntukkan bagi sapi yang sehat untuk memberikan kekebalan tubuh sapi, agar tidak terinfeksi penyakit kuku dan mulut yang saat ini sedang menyerang hewan ternak khususnya sapi. “Melalui vaksinasi ini kita harapkan dapat membantu mencegah penyebarluasan penyakit, terutama di sentra peternakan sapi," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa pemberian vaksin ini untuk menangkal PMK, yaitu vaksinasi pertama kalinya. Selanjutnya empat minggu kemudian sapi tersebut akan mendapat dosis vaksin kedua. Lalu enam bulan kemudian akan mendapat vaksin booster PMK. Diharapkan dengan vaksinasi teratur ini, Bali akan bebas kemabli dari PMK.
Perlu diketahui, kabupaten Gianyar adalah kabupaten pertama yang dinyatakan positif PMK, setelah terkonfirmasinya virus penyebab PMK pada sapi di Medahan keramas Gianyar. Yang sumber penularnya sampai saat ini belum diketahui dengan jelas. Dengan kolaborasi semua komponen untuk bergerak Bersama diharapkan Gianyar yang semula dikategorikan daerah merah akan secepatnya menjadi hijau.
Ketua PDHI Bali berharap tidak hanya Satgas yang sigap serta relawan yang siap turun ke lapangan, namun sangat diperlukan peran serta masyarakat pemilik sapi terutama mengantar serta menunjukkan tempat sapinya. Hal ini terasa sangat menghambat cakupan vaksinasi bilamana kandang yang dituju tidak ada pemiliknya. Karena aparat di tingkat banjar atau subak atau ketua simantri atau siap dengan data lokasi dan jumlah sapi yang akan ditangani. Hanya dengan demikian cakupan vaksinasi akan bisa ditingkatkan.