LPPM Universitas Udayana Selenggarakan Seminar Inovasi Unud Bangun Desa 2019
Denpasar - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Udayana selenggarakan Seminar Inovasi Unud Bangun Desa 2019 bertajuk “Pembangunan Potensi Ekonomi Desa dalam menghadapi Era Digital Industri 4.0” bertempat di Ruang Pertemuan Dr. AA. Made Djelantik Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Rabu, (25/9/2019).
Seminar ini dibuka Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M. Eng ditandai dengan pemukulan gong sebanyak lima kali. Pada kesempatan ini hadir Kepala Desa/Perbekel, Pengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Pengelola UKM Desa, Asosiasi Pengusaha, BUMN, akademisi, serta turut hadir Drs. Samsul Widodo, MA Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Ir. I Nengah Suta Maryana, M.MA, Kabid Pembangunan dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Provinsi Bali, I Kadek Sudarmawa, SH Pengelola BUMDes Dawan Kaler Klungkung dan Sari Kacaribu Head of Public Policy and Goverment Relation PT. Tokopedia Jakarta sebagai narasumber.
Ketua LPPM Unud Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, MP dalam sambutanya menyampaikan pertumbuhan ekonomi desa sering kali dinilai lambat, jika dibandingkan dengan pembangunan ekonomi perkotaan. Sementara itu, revolusi industri 4.0 menuntut para pelaku ekonomi di desa hendaknya memiliki pemahaman dan keterampilan memanfaatkan teknologi dalam pengembangan usaha. Dengan adanya kolaborasi tersebut, ekonomi desa dapat bergerak maju dan mampu bersaing secara global.
Melihat hal tersebut, Universitas Udayana melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) berupaya mendorong gerakan ekonomi desa dengan membangun kewirausahaan yang dapat ditampung Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes). “Kita dorong dengan melakukan inovasi, mengembangkan produk inovasi berbasis kerajinan dan industri kreatif, memasarkan produknya dengan memanfaatkan teknologi yang lebih efisien dan produktif”. Pergerakan ekonomi desa menurut Prof. Rai Maya Temaja, turut didorong dengan pengembangan teknologi tepat guna sesuai aspek-aspek lingkungan, keetisan, kebudayaan, sosial, ekonomi dan tidak mencemari lingkungan. (HM)